FITNESS & HEALTH

Studi: Kebiasaan Berjalan Lambat dapat Meningkatkan Risiko Sakit

Sandra Odilifia
Selasa 23 Maret 2021 / 11:44
Jakarta: Setiap orang memiliki gaya berjalan yang berbeda-beda. Namun rupanya ini dapat menggambarkan kepribadianmu lho!

Apakah kamu termasuk orang yang suka berjalan dengan cepat, atau lebih suka jalan perlahan sambil menyeret kaki dan mengamati semua yang ada di sekitarmu?

Jika kamu termasuk orang yang sering berjalan lambat dan sering mengambil langkah kecil, kemungkinan besar kamu akan jatuh sakit di kemudian hari. Kira-kira apa penyebabnya ya?
 

Mengapa pejalan lambat lebih rentan jatuh sakit


Melansir E Times, berjalan lambat tidak hanya berarti kamu akan mencapai tujuan lebih lama, tetapi juga bisa berdampak serius pada kesehatanmu. Beberapa penelitian yang dilakukan untuk menilai cara berjalan seseorang mengungkapkan bahwa berjalan lambat bisa berbahaya bagi seseorang.

Menurut peneliti, kecepatan berjalan dapat memprediksi peluangmu terkena penyakit, seperti Alzheimer beberapa dekade sebelum gejalanya benar-benar berkembang.

Studi menunjukkan bahwa otak dan tubuh untuk pejalan kaki berusia 45 tahun yang lebih lambat, menua lebih cepat dibandingkan dengan orang lain. Kesehatan kekebalan, paru-paru dan gigi, semuanya dalam kondisi yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang biasanya berjalan lebih cepat.

Selain itu, orang-orang ini juga memiliki volume otak total yang lebih rendah, luas permukaan otak lebih sedikit, dan lebih banyak lesi kecil di otak.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Jama Network Open mengungkapkan bahwa, para peneliti dapat dengan mudah mengevaluasi seberapa cepat seseorang akan berjalan di usia paruh baya, dengan melihat otak mereka ketika mereka baru berusia tiga tahun.

Di samping itu, pejalan lambat juga lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung. Menurut para peneliti dari lembaga penelitian medis Inserm yang berbasis di Paris, pejalan kaki lambat tiga kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung dan penyebab terkait lainnya.

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa pejalan lambat 2,9 kali lebih mungkin meninggal karena serangan jantung, stroke, dan penyebab terkait dibandingkan dengan mereka yang berjalan cepat. Temuan ini umum terjadi pada pria dan wanita.

Sepenuhnya, temuan in berfokus pada kecepatan berjalan seseorang dan bukan pada usia atau tingkat aktivitas fisik mereka.

Alasan utama di balik ini adalah peningkatan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi. Para ilmuwan belum menyimpulkan apa pun tentang apa yang meningkatkan kemungkinan masalah jantung di antara pejalan kaki lambat.

Namun sebelumnya, beberapa penelitian di masa lalu juga telah mengaitkan berjalan lambat dengan peningkatan risiko kematian. Maka itu, kamu harus memprioritaskan kesehatan dalam setiap tahap kehidupan. Kamu harus lebih aktif dan terlibat dalam lebih banyak aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan serta berumur panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH