FITNESS & HEALTH

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Cat Scratch Disease?

Medcom
Minggu 19 Februari 2023 / 13:00
Jakarta: Cat Scratch Disease atau disingkat dengan CSD merupakan penyakit yang ditularkan oleh kucing kepada manusia. Ini bisa ditimbulkan dari gigitan, jilatan, serta cakaran.

Cat Scratch Disease ini disebabkan oleh kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae, yang menular melalui kelenjar getah bening yang masuk melalui dekat luka pada manusia.

Infeksi bakteri tersebut dapat menyebabkan pengidapnya mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening yang disertai dengan demam, rasa lelah, dan juga menurunnya nafsu makan.

Pada pasien yang mengalami gangguan kekebalan tubuh, penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang lebih serius pada sendi, otak, jantung, dan organ-organ lainnya. Maka dari itu, kamu perlu waspada jika mendapati cakaran pada kulit akibat kucing.

Gejala penyakit yang disebut juga dengan nama cat scratch fever ini akan muncul dalam 3 hingga 14 hari. Pada kebanyakan orang, penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam 2 sampai 4 bulan. Namun untuk kasus tertentu, obat-obatan seperti antibiotik dan antinyeri dapat digunakan.

Tentu saja orang-orang yang sering melakukan kontak dengan kucing memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk mendapati penyakit ini. Apalagi, jika kamu tipe orang yang hanya mendiamkan saja saat dicakar kucing.


(Jika kamu terkena cakaran atau gigitan, segeralah cuci dan lakukan disinfeksi luka. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Perubahan akan terjadi mulai dari munculnya benjolan pada bagian luka. Namun, beberapa orang mengalami benjolan yang berisikan nanah. Benjolan ini jika dibiarkan, akan terjadi pembengkakan.

Pembengkakan ini yang akan menjadi perhatian bagi para pengidap. Pasalnya, gejala seperti demam kerap kali muncul berdampingan dengan bengkak pada bekas cakaran tersebut. Biasanya, pada hal ini pengidap akan pergi ke dokter.

Padahal, kamu bisa melakukan penanganan lebih awal jika terkena cakaran kucing, lho! Jika kamu terkena cakaran atau gigitan, segeralah cuci dan lakukan disinfeksi luka. Meskipun kerap kali sembuh sendiri, kamu juga perlu memerhatikan agar tidak berlarut terjadi pembengkakan.

Perawatan luka dianjurkan sekali untuk mengurangi potensi pembengkakan pada luka. Untuk meredakan rasa sakit, kamu bisa mengonsumsi asetaminofen atau ibuprofen agar masalahnya dapat teratasi. Pastikan juga berhati-hati setiap berinteraksi dengan kucing agar tidak terkena cakaran.

Jika luka tidak kunjung sembuh meskipun sudah dirawat oleh diri sendiri, segera untuk pergi ke dokter agar dapat ditangani. Dokter biasanya akan melakukan tindakan dengan bertanya perihal gejala yang dialami, lalu pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang memastikan diagnosis.

Tips untuk kamu yang memiliki kucing, diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri maupun si kucing. Terlebih, pada kuku kucing yang menjadi senjata untuk melawan diri, sebaiknya dipotong rutin.

Itulah hal-hal yang bisa kamu lakukan saat terkena Cat Scratch Disease. Tentu luka cakaran membuat tidak nyaman, maka dari itu, kamu perlu berhati-hati saat mengajak kucing bermain bersama kamu.



Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH