FITNESS & HEALTH

Dokter: Pubertas Dini Bukan Berarti Alami Menopause Lebih Awal

Medcom
Senin 12 Juni 2023 / 15:05
Jakarta: Apakah kamu mengalami pubertas dini? Sempat ragu apakah akan mengalami menopause dini juga? Ternyata, menurut salah satu dokter spesialis ini tak berpengaruh.

Dr. dr. R. Muharam Natadisastra, Sp. O. G, Subsp. F. E. R., selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan hal tersebut tak berpengaruh. Ada beberapa alasan mengapa menopause dini terjadi pada wanita.

Menopause dini terjadi tidak tanpa alasan. Dokter mengatakan bahwa gaya hidup yang paling berpengaruh terhadap munculnya menopause dini pada wanita. Menopause dini terhitung di bawah 45 tahun.

"Enggak ada hubungan, sih. Apalagi sekarang mungkin di pertengahan ya dia kurang cahaya matahari, kurang gerak, makannya gak sehat, sehingga cepet ya menopausenya," kata dr. Muharam saat ditemui di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.


(Dr. dr. R. Muharam Natadisastra, Sp. O. G, Subsp. F. E. R., selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan tidak benar pubertas dini bisa mengalami gangguan hormon, hingga menyebabkan suatu penyakit seperti kanker. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Namun, kamu memerhatikan bahwa terjadinya menopause dini merupakan salah satu gangguan hormon pada wanita. Gangguan hormon pada wanita merujuk kepada ketidakseimbangan atau gangguan dalam produksi, fungsi, atau regulasi fungsi hormon di dalam tubuh. 

Data yang dikemukakan oleh RSPI menunjukkan sekitar 5 persen wanita mengalami menopause dini. Beberapa kasus dapat terjadi karena adanya gangguan hormon, seperti gangguan ovarium, gangguan autoimun, pengobatan kanker dan kelainan genetik.

Sementara itu, dr. Muharam menegaskan bahwa tidak benar pubertas dini bisa mengalami gangguan hormon, hingga menyebabkan suatu penyakit seperti kanker. Pubertas dini yang perlu diperhatikan adalah perihal hasrat seksualnya.

"Enggak, sih. Asalkan hasrat seksualnya jangan digunakan untuk hubungan seksualnya. Itu kan jadi pandangan yang rentan (untuk hubungan seksual sejak dini)," pungkas dr. Muharam.



Aulia Putriningtias 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH