FITNESS & HEALTH

Gejala Covid-19 pada Anak, serta Cara Penanganan Awal yang Bisa Dilakukan

Raka Lestari
Sabtu 24 Juli 2021 / 17:04
Jakarta: Jumlah pasien covid-19 pada anak terus mengalami peningkatan. Kondisi ini terjadi pada beberapa minggu terakhhir.

Tentunya hal ini memebuat para orang tua merasa khawatir. Apalagi, pada anak-anak yang masih usia balita, mengingat mereka masih belum bisa mengomunikasikan apa saja yang mereka rasakan. Memahami gejala awal covid-19 pada anak juga perlu dilakukan oleh para orang tua.

“Untuk gejala covid-19 pada anak bisa bermacam-macam. Bisa demam, gangguan saluran pernapasan, batuk pilek, diare, muntah, atau bahkan ruam, itu bisa masuk ke dalam kategori dicurigai terinfeksi covid-19,” jelas dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A - Dokter Spesialis Anak dari Good Doctor, dalam acara MediaTalk Hari Anak Nasional: Healthy Kids Healthy Family, pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Namun, dr. Natasya menyebutkan bahwa, yang menjadi benang merah infeksi covid-19 pada anak-anak adalah mengetahui apakah lingkungan anak berisiko atau tidak. Mungkin anggota keluarga lainnya masih ada yang keluar rumah dan bertemu orang-orang yang di luar circle maka itu patut dicurigai.

“Dan sebaiknya segera melakukan tes swab untuk mengetahui apakah anak itu benar-benar terinfeksi covid-19 atau tidak. Selain itu, penanganan awal juga bisa dilakukan orang tua. Misalnya anak mengalami demam, bisa dikasih obat demam. Kalau diare, langsung diberikan obat diare,” ujar dr. Natasya.

Jadi sebelum dibawa ke rumah sakit, saran dr. Natasya, apa yang bisa ditangani sesuai gejalanya tersebut bisa langsung dikasih ke anak. Anak-anak juga tidak luput dari gejala covid-19 yang parah. Meskipun mungkin jumlahnya tidak terlalu banyak, orang tua tetap harus waspada mengenai kemungkinan tersebut.

“Jadi kan covid-19 itu menyerang semua organ tubuh ya. Nah, yang parah itu adalah kalau covid-19 sudah terkena organ vital. Seperti paru-paru, jantung, ataupun otak, itulah yang harus diwaspadai. Kalau sudah terkena organ vital, otomatis terjadi ketidakseimbangan di organ tubuh anak,” tutur dr. Natasya.

Menurut dr. Natasya sistem imunitas anak-anak pada umumnya masih belum optimal. Apalagi jika anak-anaknya belum terimunisasi lengkap maka proteksi anak tidak penuh dan itu bisa menyebabkan gejala yang parah atau bahkan meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH