FITNESS & HEALTH
Jangan Terlalu Sering Kena Angin, Nanti Paru-paru Basah, Ini Faktanya!
Mia Vale
Minggu 30 Juni 2024 / 13:05
Jakarta: Saat kecil atau remaja, mungkin kita sering mendengar ungkapan yang dilontarkan orang tua, seperti, "Jangan tidur di lantai, nanti kena paru-paru basah", "Jangan di depan kipas angin, nanti paru-paru basah, lho!", atau "Kalau naik motor malam-malam, jangan lupa pakai jaket, biar enggak paru-paru basah".
Semua dikaitkan dengan paru-paru basah. Bahkan, terlalu sering pulang kerja larut malam, juga dikaitkan dengan paru-paru basah. Semua ini dikarenakan angin malam atau kondisi dingin yang bisa menerjang badan - utamanya dada - dianggap bisa memicu masalah pada kesehatan tubuh. Apakah ucapan orang tua zaman dulu itu benar?
Dipaparkan oleh dr. Merry Dame Cristy Pane, dari laman Alodokter, paru-paru basah sebenarnya adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya peradangan pada paru-paru, yang menyebabkan terbentuknya timbunan cairan di jaringan paru.
Kondisi ini bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia akibat infeksi bakteri atau virus karena kantung udara di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Beberapa orang mungkin sensitif terhadap udara atau suhu dingin di mana hal ini memengaruhi sistem imun tubuh. Logikanya, kena angin malam saat pulang kerja, bisa menurunkan imun tubuh karena dingin. Namun, itu satu-satunya penyebab paru-paru basah.
Kontak dengan virus, bakteri, atau jamur adalah faktor utama penyebab pneumonia. Tak hanya angin malam, udara dari AC yang tidak rutin dibersihkan pun bisa berisiko pneumonia.
.jpg)
(Paru-paru basah adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Penyakit paru-paru basah dapat dikenali dari berbagai gejala umum, antara lain:
- Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah)
- Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk
- Napas berat atau terasa sesak, bahkan saat istirahat
- Demam, menggigil, dan sering berkeringat
- Hilang nafsu makan
- Kelelahan atau tidak berenergi
- Mual, muntah, atau diare
- Jantung berdebar
Paru-paru basah bisa berakibat serius jika diderita oleh bayi, anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Pada bayi misalnya, bayi menjadi rewel dan sulit makan atau minum. Untuk anak usia di bawah 5 tahun, napas bisa menjadi cepat dan berbunyi (mengi). Dan gejala pada orang dewasa gejala tambahannya bisa berupa linglung, mengantuk, bahkam koma.
Untuk mencegah paru-paru basah sebenarnya tidak sulit. Cukup menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Lakukan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) dan influenza
- Hindari merokok
- Kurangi stres
- Jaga kebersihan, misal cuci tangan secara rutin dan kebersihan lingkungan
- Tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan ketika bersi
- Gunakan masker, terlebih jika terdapat polusi udara atau orang yang sedang batuk pilek, di sekitar rumah atau kantor
Ingat, pengobatan paru-paru basah disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya. Misalnya jika paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Untuk paru-paru basah yang sangat berat hingga menyebabkan gagal napas, penanganannya membutuhkan alat bantu napas dan perawatan intensif di ICU. Jadi, bila kamu mengalami gejala seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Semua dikaitkan dengan paru-paru basah. Bahkan, terlalu sering pulang kerja larut malam, juga dikaitkan dengan paru-paru basah. Semua ini dikarenakan angin malam atau kondisi dingin yang bisa menerjang badan - utamanya dada - dianggap bisa memicu masalah pada kesehatan tubuh. Apakah ucapan orang tua zaman dulu itu benar?
Dipaparkan oleh dr. Merry Dame Cristy Pane, dari laman Alodokter, paru-paru basah sebenarnya adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya peradangan pada paru-paru, yang menyebabkan terbentuknya timbunan cairan di jaringan paru.
Kondisi ini bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia akibat infeksi bakteri atau virus karena kantung udara di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Angin sebabkan paru-paru basah?
Beberapa orang mungkin sensitif terhadap udara atau suhu dingin di mana hal ini memengaruhi sistem imun tubuh. Logikanya, kena angin malam saat pulang kerja, bisa menurunkan imun tubuh karena dingin. Namun, itu satu-satunya penyebab paru-paru basah.
Kontak dengan virus, bakteri, atau jamur adalah faktor utama penyebab pneumonia. Tak hanya angin malam, udara dari AC yang tidak rutin dibersihkan pun bisa berisiko pneumonia.
Gejala paru-paru basah
.jpg)
(Paru-paru basah adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Penyakit paru-paru basah dapat dikenali dari berbagai gejala umum, antara lain:
- Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah)
- Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk
- Napas berat atau terasa sesak, bahkan saat istirahat
- Demam, menggigil, dan sering berkeringat
- Hilang nafsu makan
- Kelelahan atau tidak berenergi
- Mual, muntah, atau diare
- Jantung berdebar
Paru-paru basah bisa berakibat serius jika diderita oleh bayi, anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Pada bayi misalnya, bayi menjadi rewel dan sulit makan atau minum. Untuk anak usia di bawah 5 tahun, napas bisa menjadi cepat dan berbunyi (mengi). Dan gejala pada orang dewasa gejala tambahannya bisa berupa linglung, mengantuk, bahkam koma.
Pencegahan yang bisa dilakukan
Untuk mencegah paru-paru basah sebenarnya tidak sulit. Cukup menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Lakukan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) dan influenza
- Hindari merokok
- Kurangi stres
- Jaga kebersihan, misal cuci tangan secara rutin dan kebersihan lingkungan
- Tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan ketika bersi
- Gunakan masker, terlebih jika terdapat polusi udara atau orang yang sedang batuk pilek, di sekitar rumah atau kantor
Ingat, pengobatan paru-paru basah disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya. Misalnya jika paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Untuk paru-paru basah yang sangat berat hingga menyebabkan gagal napas, penanganannya membutuhkan alat bantu napas dan perawatan intensif di ICU. Jadi, bila kamu mengalami gejala seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)