FITNESS & HEALTH

Hambatan yang Sering Dialami saat Mendiagnosis Pasien Inflammatory Bowel Disease

Raka Lestari
Jumat 22 Januari 2021 / 13:57
Jakarta: Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi kronis saluran cerna yang terjadi akibat kombinasi kerentanan genetik, paparan lingkungan, dan disregulasi respons imun terhadap microbiotausus.

IBD dapat mengakibatkan kualitas hidup yang buruk, angka morbiditas yang tinggi, dan tidak  jarang menyebabkan komplikasi yang memerlukan perawatan dan prosedur bedah.

Menurut dr. Rabbinu Rangga Pribadi, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM-FKUI menyatakan, dalam praktiknya pengobatan IBD sangatlah dinamis karena proses penyakitnya yang juga dinamis. Artinya di satu waktu IBD dapat terkontrol dengan obat serta diet, namun pada waktu lainnya, penyakit tersebut dapat mengalami kekambuhan.

"Para dokter memiliki berbagai macam pilihan pengobatan walaupun beberapa obat seperti agen biologik tak dapat diakses secara luas, karena tidak ditanggung jaminan kesehatan nasional (JKN)," ujar dr. Rabbinu, dalam acara Virtual Media Seminar: Waspadai komplikasi dan kematian akibat Inflammatory Bowel Disease (IBD).

"Kadang pasien kami memerlukan kombinasi 2 obat untuk mengontrol radang usus yang terjadi. Beberapa juga memerlukan operasi untuk membuang bagian usus yang mengalami peradangan,” sambungnya.

Pada dasarnya, kata dr. Rabbinu, kesulitan pertama yang paling sering dihadapi adalah memastikan diagnosis pada pasien tersebut, apakah IBD atau radang usus yang disebabkan infeksi lainnya.

"Kesulitan kedua  yang juga paling sering dihadapi adalah terbatasnya akses pasien terhadap  agen biologik, karena masalah biaya. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa agen biologik memiliki manfaat yang besar terutama pada pasien IBD dengan derajat keparahan sedang dan berat,” jelas dr. Rabbinu.

Kesadaran dan pengetahuan tentang IBD sangat diperlukan bagi pasien IBD, keluarga, dan caregiver. Bahkan bagi masyarakat luas, agar kesadaran terhadap bahaya IBD semakin meningkat.    

Saat didiagnosis IBD, pasien perlu memahami bahwa proses peradangan pada penyakit ini dapat mereda, jika berkomitmen menjalani pengobatan dan modifikasi gaya hidup dengan pola  makan yang sesuai dengan tingkatan IBD serta berolahraga. Disarankan pula untuk berkumpul dengan pasien-pasien IBD lain untuk dapat saling berbagi pengalaman dan saling menguatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH