FITNESS & HEALTH

Pencegahan Primer, Cara Menghalau Terjadinya Serangan Stroke

Raka Lestari
Jumat 29 Oktober 2021 / 17:08
Jakarta: Salah satu cara untuk mencegah terjadinya stroke adalah melalui pencegahan primer. Pencegahan primer adalah pencegahan yang dilakukan pada orang sehat atau kelompok berisiko yang belum terkena stroke. Cara ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya serangan stroke yang pertama.

“Pencegahhan primer terkait stroke, itu sangat ditekankan kepada peningkatan aktivitas fisik. Selain faktor risiko yang lain. Jadi pola makan sehat dan olahraga teratur, itu bisa mencegah terjadinya stroke,” kata dr. Vitriana, SpKFR (K) - Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari PP PERDOSRI, dalam acara Media Briefing Hari Stroke Sedunia.

Untuk pencegahan primer pada orang dewasa, dr. Vitriana menyarankan melakukan latihan aerobik minimal 150 menit atau 2 jam 30 menit setiap minggu dengan intensitas sedang.

“Tapi kalau yang biasa melakukan intensitas berat atau tinggi maka bisa 75 menit atau 1 jam 15 menit setiap minggunya. Kita bagi dalam 5 hari atau 7 hari,” ujar dr. Vitriana.

Contoh yang bisa dilakukan untuk latihan aerobik adalah jalan cepat, berlari, sepeda, dan berenang. Latihan aerobik merupakan aktivitas olahraga yang memang sistematis, sudah tersusun dengan baik.

"Dalam aerobik ada beban yang dilakukan secara bertahap dan dilakukan terus-menerus menggunakan energi yang asalnya dari pembakaran yang menggunakan oksigen,” tambah dr. Vitriana.

Pencegahan primer ini juga bukan hanya bisa dilakukan pada individu yang belum pernah mengalami serangan stroke, melainkan pada individu yang sudah pernah mengalami serangan stroke. Tujuannya, agar tidak terjadi serangan stroke kembali, maka bisa melakukan pencegahan primer ini.

“Apabila terjadi stroke pada seseorang, maka kita akan lihat impact-nya bukan hanya kepada kebugaran fisik saja. Kebugaran fisik itu menyangkut apa? Menyangkut kebugaran jantung dan paru, kekuatan otot, atau mengenai fungsi yang lain,” kata dr. Vitriana.

"Seperti misalnya gangguan kognisi, gangguan proses berpikir, gangguan bahasa, kelelahan, keseimbangan, gangguan komunikasi, gangguan penglihatan. Hal ini apabila digabungkan akan menyebabkan keterbatasan atau pembatasan aktivitas,” tutup dr. Vitriana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH