FITNESS & HEALTH

Jangan Abaikan Rasa Sakit pada Kaki, Awas Kolesterol Sedang Tinggi!

Mia Vale
Rabu 31 Agustus 2022 / 12:28
Jakarta: Kolesterol tinggi sering disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang buruk, seperti makan makanan tinggi lemak, kurang olahraga, merokok dan terlalu banyak minum alkohol. Kebiasaan gaya hidup ini dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung. 

Terkadang kolesterol tinggi mungkin muncul tanpa tanda apa pun, dan diam-diam dapat menumpuk di arteri. Endapan ini dapat mengurangi aliran darah melalui arteri, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti nyeri dada, penyakit jantung, atau stroke. 

Identifikasi tanda-tanda kolesterol tinggi secara tepat waktu adalah penting dan kaki mungkin menyimpan petunjuk. 
 
Melansir dari Times of India, tingginya kadar kolesterol jahat meningkatkan pembentukan plak di arteri. Plak sediri adalah bahan lilin yang terbuat dari kolesterol dan zat lainnya. 

Terlalu banyak plak dapat membuat arteri menyempit dan mengurangi aliran darah. Aliran darah yang terbatas ini dapat muncul melalui tanda-tanda peringatan di kaki. Hal ini dapat mengakibatkan penyakit arteri perifer (PAD) di kaki atau ekstremitas bawah.



(Salah satu gejala kolesterol tinggi bisa terlihat dari kaki yang ditandai dengan keram. Gejala ini dirasakan sering kali pada bagian tumit, kaki bagian depan, dan jari kaki. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
 

1. Sakit saat berjalan


Penyakit arteri perifer dapat memicu rasa sakit di kaki, terutama saat berjalan. Rasa sakitnya bisa berkisar dari ringan hingga parah, dan bisa tiba-tiba muncul seperti sakit saat berdiri dan berjalan. 

Biasanya hilang beberapa menit setelah mengistirahatkan kaki. Kedua kaki dapat terkena pada saat yang sama karena sirkulasi darah yang buruk dari jantung ke kaki, meskipun rasa sakitnya bisa lebih buruk di satu kaki.
 

2. Gejala PAD lainnya 


Selain rasa sakit di kaki, tanda-tanda penyakit arteri perifer juga dapat dilihat sebagai: Rambut rontok dari kaki dan kaki kamu mati rasa atau kelemahan di kaki. Kuku kaki rapuh dan tumbuh lambat bisul di kaki dan kaki yang tidak sembuh-sembuh. Warna kaki menjadi pucat atau biru. Otot-otot di kaki menyusut.

Terlepas dari peningkatan kadar gula darah, kadar kolesterol juga dapat berkontribusi pada kerusakan saraf diabetes. Kadar LDL yang tinggi dan/atau kadar HDL yang rendah dapat bergabung dengan gula dalam darah untuk mengubah perilaku sel. Dalam kondisi ini, hampir tidak ada sensasi di kaki, sehingga mungkin saja luka yang ada di kaki tidak terlihat. 
 

3. Ubah gaya hidup


Ada berbagai modifikasi gaya hidup praktis yang dapat banyak membantu dalam menurunkan kadar kolesterol. Mayo Clinic menyarankan orang dengan kadar kolesterol tinggi untuk beralih ke gaya hidup yang lebih sehat

Makan makanan sehat jantung yang rendah lemak jenuh dan tinggi lemak sehat, olahraga teratur, berhenti merokok dan menghindari konsumsi alkohol dapat membantu meminimalkan risiko kolesterol. Bila sedang menjalani pengobatan, pastikan untuk meminumnya sesuai resep, sambil membuat perubahan gaya hidup yang tepat secara bersamaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH