Jakarta: Perkembangan gigi dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan. Pada usia kehamilan sekitar 5 minggu, tunas pertama gigi sulung muncul di rahang bayi. Saat lahir, bayi memiliki 20 gigi susu lengkap (10 di rahang atas, 10 di rahang bawah) yang tersembunyi di bawah gusi.
Gigi bayi pada anak (gigi susu) biasanya mulai goyah dan lepas untuk memberi ruang bagi gigi permanen pada usia sekitar 6 tahun. Namun, terkadang hal ini dapat tertunda hingga satu tahun.
Usia rata-rata di mana anak-anak kehilangan gigi sangat berbeda. Pada usia enam tahun, gigi susu anak mulai tanggal untuk mengantisipasi tumbuhnya gigi dewasa.
Namun demikian, setiap anak itu unik dan berbeda. Beberapa anak mungkin kehilangan gigi bayi pertama mereka sejak usia 4 tahun, sementara yang lain mungkin tidak kehilangannya sampai mereka berusia 7 tahun.
Anak-anak seringkali terus kehilangan gigi susunya hingga mencapai usia 12 tahun. Gigi sulung atau gigi susu berangsur-angsur rontok untuk memberi ruang bagi gigi dewasa agar tumbuh. Dalam kebanyakan kasus, akan ada 32 gigi permanen yang akan tumbuh.
Umumnya, 2 gigi seri tengah atas dan 2 gigi seri tengah bawah rontok terlebih dahulu. Gigi seri lateral, gigi geraham pertama, gigi taring, dan gigi geraham kedua akan segera menyusul.
Seringkali, gigi susu tanggal sesuai dengan urutan erupsinya. Ini adalah urutan normal di mana gigi bayi tanggal (rontok), tetapi masih berbeda untuk setiap anak. Setiap anak kehilangan gigi dengan cara yang berbeda dan pada periode perkembangan tertentu.
Biasanya, ada variasi yang sangat besar dalam usia di mana anak-anak kehilangan gigi bayinya secara alami dan benar. Antara usia delapan dan 10 tahun, kebanyakan orang tua khawatir tentang kehilangan gigi anak-anak mereka yang terlambat.
Meskipun tampaknya tidak ada masalah dalam kasus ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Situasi anak kamu selanjutnya akan ditentukan oleh sinar-X yang diambil oleh ortodontis.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Gigi bayi pada anak (gigi susu) biasanya mulai goyah dan lepas untuk memberi ruang bagi gigi permanen pada usia sekitar 6 tahun. Namun, terkadang hal ini dapat tertunda hingga satu tahun.
Usia rata-rata gigi anak akan mulai copot
Usia rata-rata di mana anak-anak kehilangan gigi sangat berbeda. Pada usia enam tahun, gigi susu anak mulai tanggal untuk mengantisipasi tumbuhnya gigi dewasa.
Namun demikian, setiap anak itu unik dan berbeda. Beberapa anak mungkin kehilangan gigi bayi pertama mereka sejak usia 4 tahun, sementara yang lain mungkin tidak kehilangannya sampai mereka berusia 7 tahun.
Anak-anak seringkali terus kehilangan gigi susunya hingga mencapai usia 12 tahun. Gigi sulung atau gigi susu berangsur-angsur rontok untuk memberi ruang bagi gigi dewasa agar tumbuh. Dalam kebanyakan kasus, akan ada 32 gigi permanen yang akan tumbuh.
Umumnya, 2 gigi seri tengah atas dan 2 gigi seri tengah bawah rontok terlebih dahulu. Gigi seri lateral, gigi geraham pertama, gigi taring, dan gigi geraham kedua akan segera menyusul.
Seringkali, gigi susu tanggal sesuai dengan urutan erupsinya. Ini adalah urutan normal di mana gigi bayi tanggal (rontok), tetapi masih berbeda untuk setiap anak. Setiap anak kehilangan gigi dengan cara yang berbeda dan pada periode perkembangan tertentu.
Kehilangan gigi yang tertunda, haruskah orang tua khawatir?
Biasanya, ada variasi yang sangat besar dalam usia di mana anak-anak kehilangan gigi bayinya secara alami dan benar. Antara usia delapan dan 10 tahun, kebanyakan orang tua khawatir tentang kehilangan gigi anak-anak mereka yang terlambat.
Meskipun tampaknya tidak ada masalah dalam kasus ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Situasi anak kamu selanjutnya akan ditentukan oleh sinar-X yang diambil oleh ortodontis.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0163 [51]
