FITNESS & HEALTH
Sering Dikira Sama, Inilah Perbedaan Mag dengan Asam Lambung
Raka Lestari
Rabu 03 Maret 2021 / 13:54
Jakarta: Banyak orang yang menganggap bahwa mag dan asam lambung adalah penyakit yang sama. Meskipun gejala dari keduanya mirip, faktanya penyakit mag dan asam lambung merupakan penyakit yang berbeda.
Mag dan asam lambung sendiri merupakan dua kondisi yang berbeda, tetapi gejalanya hampir sama. Untuk mag itu merupakan suatu kondisi di mana asam lambung tetap berada di dalam lambung.
Hanya saja karena beberapa faktor itu menyebabkan asam lambung yang diproduksi terlalu banyak. Sehingga asam lambung ini nanti mengikis lapisan pelindung yang seharusnya melindungi lambung.
"Maka menyebabkan asam lambung itu langsung kontak dengan dinding lambung tanpa adanya penghalang,” ujar dr. Nurlitha Sepadiananti, salah satu dokter di IGD RS Keluarga Sehat, Pati.
Menurut dr. Nurlitha, kondisi ini akan menyebabkan iritasi pada lambung dan menimbulkan gejala seperti nyeri ulu hati, nyeri perut sebelah kiri atas, kemudian perut terasa begah, kembung. Bisa juga disertai mual dan muntah.
“Sedangkan asam lambung, dalam dunia kedokteran dikenal juga dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Ini merupakan satu kondisi di mana asam lambung itu naik ke kerongkongan. Jadi asam lambung yang harusnya tetap berada di dalam lambung, dia naik ke atas karena beberapa faktor juga,” ujar dr. Nurlitha.
Asam lambung ini menyebabkan beberapa gejala seperti tidak nyaman di dada. Dada rasanya terbakar, dada bisa saja terasa nyeri, kemudian lidah pahit, kerongkongan terasa pahit juga. Lalu bisa disertai mual dan muntah.
“Nah untuk gejala dari GERD ini bisa menyebabkan nyeri dada, cuma harus hati-hati. Kalau misal nyeri dada menjalar ke belakang atau ke bagian lain dan ditandai dengan keringat dingin, itu bisa mengarah ke serangan jantung,” terang dr. Nurlitha.
Untuk penyebab mag dan asam lambung ini, menurut dr. Nurlitha cukup banyak. Bisa menyebabkan stres, dan bisa menyebabkan asam lambung naik dan semakin banyak.
“Untuk makanan sendiri, yang paling sering menyebabkan hal ini terjadi adalah makanan-makanan terlalu berminyak, berlemak, makanan-makanan terlalu asam, makanan pedas, kemudian makanan yang mengandung banyak gas seperti buah nangka, minuman bersoda, kopi, itu bisa menyebabkan penyakit ini,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Mag dan asam lambung sendiri merupakan dua kondisi yang berbeda, tetapi gejalanya hampir sama. Untuk mag itu merupakan suatu kondisi di mana asam lambung tetap berada di dalam lambung.
Hanya saja karena beberapa faktor itu menyebabkan asam lambung yang diproduksi terlalu banyak. Sehingga asam lambung ini nanti mengikis lapisan pelindung yang seharusnya melindungi lambung.
"Maka menyebabkan asam lambung itu langsung kontak dengan dinding lambung tanpa adanya penghalang,” ujar dr. Nurlitha Sepadiananti, salah satu dokter di IGD RS Keluarga Sehat, Pati.
Menurut dr. Nurlitha, kondisi ini akan menyebabkan iritasi pada lambung dan menimbulkan gejala seperti nyeri ulu hati, nyeri perut sebelah kiri atas, kemudian perut terasa begah, kembung. Bisa juga disertai mual dan muntah.
“Sedangkan asam lambung, dalam dunia kedokteran dikenal juga dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Ini merupakan satu kondisi di mana asam lambung itu naik ke kerongkongan. Jadi asam lambung yang harusnya tetap berada di dalam lambung, dia naik ke atas karena beberapa faktor juga,” ujar dr. Nurlitha.
Asam lambung ini menyebabkan beberapa gejala seperti tidak nyaman di dada. Dada rasanya terbakar, dada bisa saja terasa nyeri, kemudian lidah pahit, kerongkongan terasa pahit juga. Lalu bisa disertai mual dan muntah.
“Nah untuk gejala dari GERD ini bisa menyebabkan nyeri dada, cuma harus hati-hati. Kalau misal nyeri dada menjalar ke belakang atau ke bagian lain dan ditandai dengan keringat dingin, itu bisa mengarah ke serangan jantung,” terang dr. Nurlitha.
Untuk penyebab mag dan asam lambung ini, menurut dr. Nurlitha cukup banyak. Bisa menyebabkan stres, dan bisa menyebabkan asam lambung naik dan semakin banyak.
“Untuk makanan sendiri, yang paling sering menyebabkan hal ini terjadi adalah makanan-makanan terlalu berminyak, berlemak, makanan-makanan terlalu asam, makanan pedas, kemudian makanan yang mengandung banyak gas seperti buah nangka, minuman bersoda, kopi, itu bisa menyebabkan penyakit ini,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)