FITNESS & HEALTH
Jangan Sepelekan! Cacar Api Dapat Sebabkan Komplikasi Ini
Aulia Putriningtias
Jumat 21 Maret 2025 / 15:13
Jakarta: Herpes Zoster atau cacar api merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), virus yang juga menyebabkan cacar air. Jika disepelekan, akan timbulkan komplikasi ini, loh!
Ahli menyebut bahwa 9 dari 10 orang dewasa berusia di atas 50 tahun sudah memiliki virus VZV ini. Sebanyak 1 dari 3 orang berisiko mengalami cacar api selama hidupnya.
Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH, penularan virus VZV ini memang tidak langsung. Namun, pasti terkontaminasi virusnya jika melakukan kontak terhadap pasien Herpes Zoster yang sedang mengalami ruam aktif.
"Oleh karena itu, pasien yang masih dalam fase ruam disarankan untuk menutup luka dan menghindari kontak dengan individu rentan seperti bayi, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah," jelas dr. Hasbullah dalam temu media membahas mengenai Herpes Zoster di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.
Baca juga: Cacar Air Bisa Sebabkan Pneumonia, Benarkah?
Salah satu komplikasi yang seringkali terjadi adalah Nyeri Pascaherpes (NPH). NPH adalah nyeri saraf jangka panjang yang bisa bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
Angka dari pasiennya menginjak 10 persen hingga 18 persen, yang mengalami NPH, dengan risiko lebih tinggi pada pasien usia lanjut. Tentunya hal ini perlu untuk dihindari.
Tak hanya NPH, cacar api juga dapat menyerang bagian wajah dan menyebabkan gangguan penglihatan jika mengenai mata. Komplikasi lain yang lebih jarang, tetapi serius adalah seperti pneumonia, gangguan pendengaran, radang otak (ensefalitis), hingga kematian.
?Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menambahkan bahwa. banyak masyarakat yang masih kesulitan mengenali gejala awal cacar api.
Kondisi ketidaktahuan ini menyebabkan angka risiko NPH meningkat. Mulai dari sekitar 5 persen pada usia di bawah 40 tahun, hingga mencapai 50 persen pada usia di atas 80 tahun.
"Kondisi ini bisa mengganggu kualitas hidup pasien karena nyeri yang ditimbulkan itu sangat intens, terutama jika skala nyerinya di atas 7 dari 10, juga berisiko menyebabkan NPH yang lebih berat," papar dr. Hanny.
Herpes Zoster dikhawatirkan akan menyerang ketika imunitas sedang lemah-lemahnya. Terutama, bagi para lansia yang memang memiliki daya tahan tubuh kian menurun.
Selain mengatur pola hidup sehat melalui tidur cukup, makan teratur, dan rutin berolahraga, penting untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi dapat diberikan untuk usia 18 tahun ke atas, dengan diberikan 2 dosis dengan jeda 2-6 bulan.
"Sudah banyak penelitian yang membuktikan vaksinasi terbukti dapat menekan angka rawat inap dan kematian akibat penyakit ini, serta memberikan manfaat ekonomi dalam jangka panjang," imbuh dr. Hasbullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ahli menyebut bahwa 9 dari 10 orang dewasa berusia di atas 50 tahun sudah memiliki virus VZV ini. Sebanyak 1 dari 3 orang berisiko mengalami cacar api selama hidupnya.
Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH, penularan virus VZV ini memang tidak langsung. Namun, pasti terkontaminasi virusnya jika melakukan kontak terhadap pasien Herpes Zoster yang sedang mengalami ruam aktif.
"Oleh karena itu, pasien yang masih dalam fase ruam disarankan untuk menutup luka dan menghindari kontak dengan individu rentan seperti bayi, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah," jelas dr. Hasbullah dalam temu media membahas mengenai Herpes Zoster di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.
Baca juga: Cacar Air Bisa Sebabkan Pneumonia, Benarkah?
Salah satu komplikasi yang seringkali terjadi adalah Nyeri Pascaherpes (NPH). NPH adalah nyeri saraf jangka panjang yang bisa bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
Angka dari pasiennya menginjak 10 persen hingga 18 persen, yang mengalami NPH, dengan risiko lebih tinggi pada pasien usia lanjut. Tentunya hal ini perlu untuk dihindari.
Tak hanya NPH, cacar api juga dapat menyerang bagian wajah dan menyebabkan gangguan penglihatan jika mengenai mata. Komplikasi lain yang lebih jarang, tetapi serius adalah seperti pneumonia, gangguan pendengaran, radang otak (ensefalitis), hingga kematian.
?Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menambahkan bahwa. banyak masyarakat yang masih kesulitan mengenali gejala awal cacar api.
Kondisi ketidaktahuan ini menyebabkan angka risiko NPH meningkat. Mulai dari sekitar 5 persen pada usia di bawah 40 tahun, hingga mencapai 50 persen pada usia di atas 80 tahun.
"Kondisi ini bisa mengganggu kualitas hidup pasien karena nyeri yang ditimbulkan itu sangat intens, terutama jika skala nyerinya di atas 7 dari 10, juga berisiko menyebabkan NPH yang lebih berat," papar dr. Hanny.
Apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari komplikasi cacar api?
Herpes Zoster dikhawatirkan akan menyerang ketika imunitas sedang lemah-lemahnya. Terutama, bagi para lansia yang memang memiliki daya tahan tubuh kian menurun.
Selain mengatur pola hidup sehat melalui tidur cukup, makan teratur, dan rutin berolahraga, penting untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi dapat diberikan untuk usia 18 tahun ke atas, dengan diberikan 2 dosis dengan jeda 2-6 bulan.
"Sudah banyak penelitian yang membuktikan vaksinasi terbukti dapat menekan angka rawat inap dan kematian akibat penyakit ini, serta memberikan manfaat ekonomi dalam jangka panjang," imbuh dr. Hasbullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0114 [53]