FITNESS & HEALTH
Studi: Rutin Konsumsi Yogurt dapat Kurangi Risiko Kanker Usus Besar
Yuni Yuli Yanti
Rabu 30 April 2025 / 07:00
Jakarta: Sejak zaman dulu, yogurt dipercaya dapat meningkatkan kesehatan tubuh, terutama pada pencernaan. Kini, sebuah studi baru pun menemukan satu manfaat lagi dari kebiasaan mengonsumsi yogurt dalam jangka panjang.
Menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan Mass General Brigham, mengonsumsi yogurt dua kali atau lebih per minggu dapat menurunkan risiko kanker usus besar.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 12 Februari 2025 di Gut Microbes, para peneliti menemukan bahwa konsumsi yogurt secara teratur dapat menyebabkan perubahan pada mikrobioma usus yang bersifat protektif terhadap jenis tumor agresif tertentu.
Melansir dari laman Harvard T.H. Chan, mereka menganalisis data lebih dari 150 ribu orang yang diikuti selama tiga dekade. Mereka menemukan bahwa orang yang mengonsumsi yogurt secara teratur cenderung memiliki tingkat kanker kolorektal proksimal yang lebih rendah yang positif terhadap Bifidobacterium, spesies bakteri yang ditemukan dalam yogurt.
"Yogurt mungkin baik untuk menjaga mikrobioma yang baik dalam tubuh kita," kata Dr. Tomotaka Ugai, salah satu penulis senior penelitian tersebut. Ia adalah seorang peneliti di Rumah Sakit Brigham and Women's dan rekanan departemen di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan.
.png)
(Studi menemukan bahwa mengonsumsi yogurt dua kali atau lebih per minggu dapat menurunkan risiko kanker usus besar. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi yogurt memiliki tingkat kanker usus besar proksimal yang positif terhadap Bifidobacterium yang lebih rendah.
Diketahui, kanker usus besar proksimal adalah jenis kanker usus besar yang terjadi di sisi kanan usus besar dan dapat memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih buruk daripada kanker yang terjadi di usus besar distal, yang berada di sisi kiri.
Ugai mengatakan bakteri dalam yogurt tampaknya meningkatkan keseimbangan bakteri yang sehat secara keseluruhan di dalam usus. Dan hal itu, pada gilirannya, meningkatkan penghalang usus yang kuat dan sehat, yang penting, karena ketika penghalang usus menjadi terlalu permeabel, hal itu dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko kanker usus besar.
"Pesan saya adalah, jika Anda suka yogurt, makanlah," kata Ugai, dikutip dari NPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan Mass General Brigham, mengonsumsi yogurt dua kali atau lebih per minggu dapat menurunkan risiko kanker usus besar.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 12 Februari 2025 di Gut Microbes, para peneliti menemukan bahwa konsumsi yogurt secara teratur dapat menyebabkan perubahan pada mikrobioma usus yang bersifat protektif terhadap jenis tumor agresif tertentu.
Melansir dari laman Harvard T.H. Chan, mereka menganalisis data lebih dari 150 ribu orang yang diikuti selama tiga dekade. Mereka menemukan bahwa orang yang mengonsumsi yogurt secara teratur cenderung memiliki tingkat kanker kolorektal proksimal yang lebih rendah yang positif terhadap Bifidobacterium, spesies bakteri yang ditemukan dalam yogurt.
"Yogurt mungkin baik untuk menjaga mikrobioma yang baik dalam tubuh kita," kata Dr. Tomotaka Ugai, salah satu penulis senior penelitian tersebut. Ia adalah seorang peneliti di Rumah Sakit Brigham and Women's dan rekanan departemen di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan.
.png)
(Studi menemukan bahwa mengonsumsi yogurt dua kali atau lebih per minggu dapat menurunkan risiko kanker usus besar. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi yogurt memiliki tingkat kanker usus besar proksimal yang positif terhadap Bifidobacterium yang lebih rendah.
Diketahui, kanker usus besar proksimal adalah jenis kanker usus besar yang terjadi di sisi kanan usus besar dan dapat memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih buruk daripada kanker yang terjadi di usus besar distal, yang berada di sisi kiri.
Ugai mengatakan bakteri dalam yogurt tampaknya meningkatkan keseimbangan bakteri yang sehat secara keseluruhan di dalam usus. Dan hal itu, pada gilirannya, meningkatkan penghalang usus yang kuat dan sehat, yang penting, karena ketika penghalang usus menjadi terlalu permeabel, hal itu dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko kanker usus besar.
"Pesan saya adalah, jika Anda suka yogurt, makanlah," kata Ugai, dikutip dari NPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)