FITNESS & HEALTH

Dokter: Pengidap Kanker Serviks Tetap Bisa Hamil dengan Syarat Ini

Aulia Putriningtias
Selasa 23 April 2024 / 12:06
Jakarta: Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 2021, kanker ini menempati posis kedua terbanyak yang dialami wanita setelah kanker payudara.

Kanker serviks perlu diwaspadai oleh wanita. Sebanyak 36.633 kasus atau 17,2 persen kanker serviks dari seluruh kanker pada wanita. Angka kematian dari penyakit ini pun juga tinggi hingga mencapai 21.003 kematian atau 19,1 persen.

Ketika wanita mengalami kanker serviks, apakah benar-benar tidak bisa hamil kembali? Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Onkologi Ginekolog RS Pondok Indah. Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. O. G, Subsp. Onk, wanita tetap bisa hamil meski alami kanker serviks.

Baca juga: Gejala Kanker Serviks Dapat Diketahui setelah Berhubungan Intim, Apa Ya?

"Masih bisa hamil. Biasanya dilanjutkan bayinya (kehamilan), kemudian dilanjutkan radiasi (pengobatan)," ungkap dr. Fitriyadi saat temu media di Jakarta Selatan, Senin, 22 April 2024.

Namun, ini tidak akan berlaku ketika sel kanker serviks menyebar pada bagian indung telur. Karena ini akan membuat gangguan hormonal terjadi, salah satunya ada menstruasi tidak lancar.

"Cuma apakah tidak bisa haid? Itu kalau sudah metastatik ke indung telur hingga menganggu hormonal tadi," jelasnya.
 

Bagaimana cara mencegah kanker serviks menjelang perencanaan kehamilan?


Kanker serviks sendiri disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Saat ini, pencegahan hanya dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi dan tes rutin. Vaksinasi HPV sendiri di Indonesia sudah mulai diberlakukan sejak umur 15 tahun.

Terutama bagi wanita yang telah menikah atau sudah pernah melakukan aktivitas seksual. Pap smear akan dibutuhkan sebelum wanita mengambil langkah vaksin HPV.

"Setiap wanita yang sudah menikah lebih dari satu tahun lebih baik skrining, karena HPV timbul akibat kelainan sel setelah inkubasi sembilan bulan. Pap smear dua tahun, tapi kalau HPV segera setelah kontak seksual," jelas dr. Fitriyadi.

Selanjutnya, jika pemeriksaan telah dilakukan, konsultasilah kepada dokter untuk pencegahan lainnya demi perencanaan kehamilan yang matang. Hal ini untuk kepentingan janin, yang mana kanker serviks dapat menurun dari faktor genetik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH