FITNESS & HEALTH
Waspada Flu Singapura yang Menyerang Anak, Begini Gejalanya
Aulia Putriningtias
Rabu 03 April 2024 / 13:06
Jakarta: Dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo Sp.A(K)., mengingatkan para orang tua agar waspada terhadap penyakit Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD), termasuk flu Singapura. Pasalnya, dapat menular dengan begitu cepat.
"Definisi Hand, Foot, and Mouth Disease itu merupakan kumpulan gejala berupa lesi kulit pada tangan, kaki, dan mulut yang disebabkan oleh virus, dan biasanya terjadi pada bayi dan balita usia kurang dari 5 tahun," kata dr. Edi saat konferensi pers secara daring, Selasa, 2 April 2024.
Flu Singapura sendiri disebabkan karena infeksi Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71). Keduanya termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki, dan mulut.
Baca juga: Flu Singapura, IDI Sarankan untuk Memakai Masker bagi Pemudik Berisiko Tinggi
Penularannya pun melalui kontak dengan penderita atau droplet. Penularan bisa terjadi secara langsung, misalnya karena batuk, bersin, terkena air liur secara oral, dan dari kotoran atau feses.
Namun, tak hanya penularan kontak langsung. Penularan tidak langsung juga bisa dapat dilakukan dengan menyentuh barang Si Kecil yang habis terkena flu Singapura. HFMD dikatakan sangat mudah menular baik secara kontak langsung maupun tidak langsung, terkhususnya pada anak.
Penularan dapat terjadi saat virus masuk ke saluran pernapasan. Lalu virus akan meneruskan perjalanan ke dalam ke tenggorokan, masuk melalui usus dan memperbanyak diri, menyebar ke kelenjar limfe dalam waktu 24 jam.
Gejala lentingan pada kulit di sekitar mulut, telapak tangan, dan kaki pun mulai muncul setelah 24 jam tersebut. Lalu muncul sejumlah gejala lain yang akan mengikuti.
Menurut dr. Edi, data yang dipaparkan sejauh ini, sekitar 100 persen, Si Kecil dapat mengalami lesi di bagian telapak tangan, kaki, dan juga mulut. Kemudian, 72 persen dapat mengalami demam. Sebanyak 39 persen pun Si Kecil dapat mengalami nyeri, sulit makan karena seperti sariawan, pilek, dan nyeri menelan.
Gejala flu Singapura dinilai menunjukkan infeksi berat hingga harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Seperti demam lebih dari 39 derajat, napas cepat hingga sesak, terjadi kejang terutama anak di bawah 6 tahun yang memiliki riwayat kejang keluarga.
Tak boleh disepelekan, jika Si Kecil mengalami tanda-tanda terjadinya flu Singapura, segera dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani. Hal ini dikhawatirkan mengalami komplikasi.
"Komplikasi yang diwaspadai, yang bahaya kalau menyerang otak yang menyebabkan meningitis dan ensefalitis, walaupun kasusnya sangat jarang, tapi beberapa jurnal dan negara tetangga ada kasusnya ke sana," jelasnya.
Menurut dr. Edi, kita dapat melakukan pencegahan secara tepat dan cepat. Mulai dari penuhi asupan gizi serta cairan untuk menjaga daya tahan tubuh. Jika terdiagnosis flu Singapura, sebaiknya tak memaksa Si Kecil tetap beraktivitas, termasuk sekolah.
Berikan pengobatan simtomatik jika anak demam dan istirahat yang cukup. Rata-rata flu Singapura dapat sembuh dengan sendirinya pada 2-3 hari, dengan lesi yang akan hilang sekitar 7 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
"Definisi Hand, Foot, and Mouth Disease itu merupakan kumpulan gejala berupa lesi kulit pada tangan, kaki, dan mulut yang disebabkan oleh virus, dan biasanya terjadi pada bayi dan balita usia kurang dari 5 tahun," kata dr. Edi saat konferensi pers secara daring, Selasa, 2 April 2024.
Flu Singapura sendiri disebabkan karena infeksi Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71). Keduanya termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki, dan mulut.
Baca juga: Flu Singapura, IDI Sarankan untuk Memakai Masker bagi Pemudik Berisiko Tinggi
Penularannya pun melalui kontak dengan penderita atau droplet. Penularan bisa terjadi secara langsung, misalnya karena batuk, bersin, terkena air liur secara oral, dan dari kotoran atau feses.
Namun, tak hanya penularan kontak langsung. Penularan tidak langsung juga bisa dapat dilakukan dengan menyentuh barang Si Kecil yang habis terkena flu Singapura. HFMD dikatakan sangat mudah menular baik secara kontak langsung maupun tidak langsung, terkhususnya pada anak.
Gejala yang dirasakan ketika mengalami flu Singapura
Penularan dapat terjadi saat virus masuk ke saluran pernapasan. Lalu virus akan meneruskan perjalanan ke dalam ke tenggorokan, masuk melalui usus dan memperbanyak diri, menyebar ke kelenjar limfe dalam waktu 24 jam.
Gejala lentingan pada kulit di sekitar mulut, telapak tangan, dan kaki pun mulai muncul setelah 24 jam tersebut. Lalu muncul sejumlah gejala lain yang akan mengikuti.
Menurut dr. Edi, data yang dipaparkan sejauh ini, sekitar 100 persen, Si Kecil dapat mengalami lesi di bagian telapak tangan, kaki, dan juga mulut. Kemudian, 72 persen dapat mengalami demam. Sebanyak 39 persen pun Si Kecil dapat mengalami nyeri, sulit makan karena seperti sariawan, pilek, dan nyeri menelan.
Gejala flu Singapura dinilai menunjukkan infeksi berat hingga harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Seperti demam lebih dari 39 derajat, napas cepat hingga sesak, terjadi kejang terutama anak di bawah 6 tahun yang memiliki riwayat kejang keluarga.
Tak boleh disepelekan, jika Si Kecil mengalami tanda-tanda terjadinya flu Singapura, segera dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani. Hal ini dikhawatirkan mengalami komplikasi.
"Komplikasi yang diwaspadai, yang bahaya kalau menyerang otak yang menyebabkan meningitis dan ensefalitis, walaupun kasusnya sangat jarang, tapi beberapa jurnal dan negara tetangga ada kasusnya ke sana," jelasnya.
Langkah pencegahan penularan yang cepat
Menurut dr. Edi, kita dapat melakukan pencegahan secara tepat dan cepat. Mulai dari penuhi asupan gizi serta cairan untuk menjaga daya tahan tubuh. Jika terdiagnosis flu Singapura, sebaiknya tak memaksa Si Kecil tetap beraktivitas, termasuk sekolah.
Berikan pengobatan simtomatik jika anak demam dan istirahat yang cukup. Rata-rata flu Singapura dapat sembuh dengan sendirinya pada 2-3 hari, dengan lesi yang akan hilang sekitar 7 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)