FITNESS & HEALTH

Tantangan yang Didapat saat Mengedukasi Pencegahan Kanker Serviks

A. Firdaus
Rabu 15 November 2023 / 14:09
Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tengah gencar mengedukasi pentingnya mencegah Kanker Serviks. Bahkan upaya Kemenkes sudah meluas cakupannya.

Sayangnya, ada beberapa tantangan dan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan upaya tersebut. Salah satunya skrining dan berita hoax yang mengatakan jika divaksin maka akan menyebabkan kemandulan.

Pada 2023, cakupan skrining kanker serviks di Indonesia hanya mencapai 7,02% dari target 70%. Masih banyaknya informasi tidak tepat seputar kanker serviks dan imunisasi HPV turut andil dalam kondisi ini.

"Mitos bahwa kanker serviks adalah penyakit orang yang sudah berkeluarga, sehingga anak-anak tidak perlu diberi imunisasi HPV, atau bahwa imunisasi kanker serviks bisa menyebabkan kemandulan, menjadi beberapa informasi kurang tepat yang beredar di masyarakat," ungkap Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A.

"Karenanya, penting bagi orang tua untuk memahami dengan baik manfaat imunisasi HPV guna melindungi anak dari risiko kanker serviks di masa yang akan datang," terangnya.

Tak hanya pada anak, imunisasi HPV nyatanya juga penting dilakukan oleh perempuan usia remaja dan dewasa. Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Keven Tali, Sp. OG menyatakan, pemberian imunisasi HPV disarankan diberikan pada perempuan yang belum menikah atau belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja lebih baik.

"Meski demikian, bagi perempuan menikah yang belum terpapar HPV, imunisasi ini juga penting dilakukan, meski dengan dosis yang berbeda. Bagi wanita usia subur (WUS) usia 30 – 50, World Health Organization (WHO) juga merekomendasikan untuk melakukan skrining kanker serviks secara rutin, untuk mendeteksi infeksi HPV sebagai penyebab utama kanker serviks," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH