FITNESS & HEALTH

Demi Nol Kematian akibat Dengue pada 2030, Layanan Vaksinasi DBD Diperluas

Medcom
Selasa 17 Oktober 2023 / 13:08
Jakarta: Berdasarkan Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue Kementerian Kesehatan, kasus dengue dapat ditemukan di hampir seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Kasus dengue terjadi berimbang pada perempuan (49%) dan laki-laki (51%). 

Sebagian besar kasus dengue terjadi pada kelompok usia 15 - 44 tahun (39%). Sementara itu, kematian akibat dengue lebih dominan pada perempuan (55%) dan di kelompok usia yang lebih muda, yaitu 5 - 14 tahun (45%). 

Data tersebut memperlihatkan bahwa kelompok usia 15 - 44 tahun dan kelompok usia 5 - 14 tahun merupakan kelompok prioritas yang perlu dilindungi untuk menekan kejadian kasus DBD sekaligus mencegah kematian. Oleh karena itu, ketersediaan vaksin DBD untuk usia 6-45 tahun dapat dimanfaatkan sebagai pencegahan inovatif terhadap DBD di samping edukasi yang terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD.   

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah merekomendasikan vaksinasi demam berdarah dapat digunakan pada rentang umur 6 - 45 tahun. Selain itu, untuk mengatasi DBD, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. 

Mulai dari Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dengan serentak meluangkan waktu 10 menit, pada pukul 10, selama minimal 10 minggu, setiap hari Minggu untuk melaksanakan 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang) dan kegiatan lain untuk mencegah penularan infeksi dengue, vaksinasi mandiri bekerja sama dengan pihak organisasi profesi di Indonesia hingga pemanfaatan inovasi vektor berupa teknologi Wolbachia. 

Penanggulangan DBD bukan hanya tugas pemerintah, namun juga merupakan kerja besar yang harus dilakukan bersama sesuai dengan kekuatan di bidangnya masing-masing. Takeda bermitra dengan layanan kesehatan berbasis teknologi Good Doctor menandatangani perjanjian kerjasama untuk memperluas akses terhadap layanan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (demam berdarah/dengue/DBD). 

Tujuannya, guna menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyukseskan tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai nol kematian akibat dengue pada 2030 mendatang. Melalui kerja sama tersebut, Good Doctor menjadi mitra resmi Takeda untuk memberikan edukasi dan menyediakan layanan vaksinasi DBD bagi karyawan, keluarga karyawan, dan komunitas mereka yang merupakan mitra korporasi Good Doctor. 

"Takeda berkomitmen untuk memerangi demam berdarah dengue dengan akses yang luas terhadap vaksinasi dan dengan mendukung kerja sama publik-swasta yang komprehensif untuk mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat dengue pada 2030. Dalam menjalankan komitmen tersebut, kami berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dan swasta," kata Andreas Gutknecht, Presiden Direktur, PT Takeda Innovative Medicines.

"Kali ini, kami bermitra dengan Good Doctor untuk memberikan akses yang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan terhadap DBD yang lebih komprehensif dengan vaksinasi. Kami melihat Good Doctor berfokus pada kesehatan karyawan melalui kemitraan B2B (business-to-business). Kerja sama yang dijalin Good Doctor dengan banyak mitra korporat dapat mempercepat adopsi vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang terlindungi dari DBD dan pada akhirnya menyukseskan program pemerintah dalam penanggulangan demam berdarah dengue," sambungnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology, Danu Wicaksana, mengatakan, kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD dan juga Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia terhadap vaksinasi DBD memperkuat keyakinan Good Doctor bahwa, vaksinasi merupakan salah satu langkah pencegahan penting untuk melindungi diri sekaligus melindungi orang-orang di sekitar kita dari DBD. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH