FITNESS & HEALTH
5 Cara Kelola Kadar Gula Darah bagi Ibu Hamil untuk Hindari Diabetes Gestasional
Aulia Putriningtias
Minggu 29 Desember 2024 / 08:47
Jakarta: Bagi beberapa wanita hamil, tak jarang mengalami kadar gula darah tinggi. Kondisi ini dikenal sebagai diabetes gestasional. Pengaturan kadar gula darah tentu diperlukan.
Diabetes gestasional adalah diabetes yang berlangsung selama masa kehamilan sampai proses persalinan. Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester kedua atau trimester ketiga.
Diabetes ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk mengatur kadar gula darah secara efektif selama masa kehamilan. Jadi, perlu untuk melakukan pengaturan gula darah.
Kondisi diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi kadar gula darah tinggi dapat memengaruhi kehamilan. Buruknya, ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Meskipun diabetes gestasional dapat menyerang semua wanita hamil, kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita yang memiliki faktor risiko. Faktor-faktornya kelebihan berat badan atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
.jpg)
(Tidur berkualitas baik setiap malam dapat mendukung kesehatan kamu secara keseluruhan dan pengaturan gula darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Diabetes gestasional sering kali tidak menunjukkan gejala yang nyata, sehingga biasanya dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan glukosa rutin selama kehamilan. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami gejala berikut jika mereka menderita diabetes gestasional:
- Rasa haus yang berlebihan
- Sering buang air kecil
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Infeksi yang sering terjadi, terutama pada kandung kemih, vagina, dan kulit
Dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, perubahan gaya hidup ditemukan cukup untuk mengendalikan kadar gula darah pada 70 hingga 85 persen wanita yang didiagnosis dengan diabetes gestasional.
Jadi, pengelolaan kadar gula darah sangat diperlukan. Dilansir dalam Healthshots, berikut beberapa caranya, antara lain:
Baca juga: Ini 5 Alasan Mengapa Tangan dan Kaki Bisa Kedinginan
Diet diabetes gestasional harus seimbang, terdiri dari biji-bijian utuh, protein rendah lemak, sayuran, serta lemak sehat. Makanan-makanan inilah yang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap seimbang.
Makanlah makanan dengan indeks glikemik rendah. Pun, juga pilihlah makanan yang dapat dicerna dan diserap lebih lambat, sehingga dapat mencegah lonjakan gula darah.
Olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin. Aktivitas seperti berjalan, berenang, dan yoga prenatal merupakan pilihan yang aman bagi sebagian besar ibu hamil, tetapi pastikan konsultasi dahulu.
Minum air putih yang cukup, biasanya 8 hingga 10 gelas per hari, sangat penting untuk mengatur kadar gula darah. Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah karena tubuh berusaha keras membuang kelebihan gula dari aliran darah.
Kurangi asupan camilan, makanan penutup, dan minuman manis, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat. Pilih makanan yang manis alami, seperti buah-buahan, dan pilih air mineral, teh herbal, atau minuman tanpa pemanis dibanding minuman manis bergula tinggi.
Kurang tidur dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan menyebabkan kadar gula darah tinggi, jadi tidurlah selama tujuh hingga sembilan jam. Tidur berkualitas baik setiap malam dapat mendukung kesehatan kamu secara keseluruhan dan pengaturan gula darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Diabetes gestasional adalah diabetes yang berlangsung selama masa kehamilan sampai proses persalinan. Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester kedua atau trimester ketiga.
Diabetes ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk mengatur kadar gula darah secara efektif selama masa kehamilan. Jadi, perlu untuk melakukan pengaturan gula darah.
Kondisi diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi kadar gula darah tinggi dapat memengaruhi kehamilan. Buruknya, ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Meskipun diabetes gestasional dapat menyerang semua wanita hamil, kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita yang memiliki faktor risiko. Faktor-faktornya kelebihan berat badan atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
Apa saja tanda-tanda terjadinya diabetes gestasional?
.jpg)
(Tidur berkualitas baik setiap malam dapat mendukung kesehatan kamu secara keseluruhan dan pengaturan gula darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Diabetes gestasional sering kali tidak menunjukkan gejala yang nyata, sehingga biasanya dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan glukosa rutin selama kehamilan. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami gejala berikut jika mereka menderita diabetes gestasional:
- Rasa haus yang berlebihan
- Sering buang air kecil
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Infeksi yang sering terjadi, terutama pada kandung kemih, vagina, dan kulit
Bagaimana cara mengelola kadar gula darah saat kehamilan?
Dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, perubahan gaya hidup ditemukan cukup untuk mengendalikan kadar gula darah pada 70 hingga 85 persen wanita yang didiagnosis dengan diabetes gestasional.
Jadi, pengelolaan kadar gula darah sangat diperlukan. Dilansir dalam Healthshots, berikut beberapa caranya, antara lain:
Baca juga: Ini 5 Alasan Mengapa Tangan dan Kaki Bisa Kedinginan
1. Pola makan seimbang
Diet diabetes gestasional harus seimbang, terdiri dari biji-bijian utuh, protein rendah lemak, sayuran, serta lemak sehat. Makanan-makanan inilah yang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap seimbang.
Makanlah makanan dengan indeks glikemik rendah. Pun, juga pilihlah makanan yang dapat dicerna dan diserap lebih lambat, sehingga dapat mencegah lonjakan gula darah.
2. Aktivitas fisik teratur
Olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin. Aktivitas seperti berjalan, berenang, dan yoga prenatal merupakan pilihan yang aman bagi sebagian besar ibu hamil, tetapi pastikan konsultasi dahulu.
3. Tetap terhidrasi
Minum air putih yang cukup, biasanya 8 hingga 10 gelas per hari, sangat penting untuk mengatur kadar gula darah. Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah karena tubuh berusaha keras membuang kelebihan gula dari aliran darah.
4. Hindari makanan minuman manis
Kurangi asupan camilan, makanan penutup, dan minuman manis, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat. Pilih makanan yang manis alami, seperti buah-buahan, dan pilih air mineral, teh herbal, atau minuman tanpa pemanis dibanding minuman manis bergula tinggi.
5. Tidur cukup
Kurang tidur dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan menyebabkan kadar gula darah tinggi, jadi tidurlah selama tujuh hingga sembilan jam. Tidur berkualitas baik setiap malam dapat mendukung kesehatan kamu secara keseluruhan dan pengaturan gula darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)