FITNESS & HEALTH

Tinjau Puskesmas di Kabupaten Tojo Una-Una, Menkes Ingin Ada Peningkatan Alat Kesehatan

A. Firdaus
Rabu 10 Januari 2024 / 10:11
Tojo Una-Una: Akhir pekan lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambangi sejumlah puskesmas di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Kunjungan ini untuk memastikan berbagai alat kesehatan bantuan pemerintah seperti perlengkapan antropometri dan peralatan ultrasonografi atau (USG) telah dimanfaatkan dalam mendukung Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan pencegahan stunting.

"Hari ini, saya meninjau fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Tojo Una-Una, baik yang ada di darat maupun di kepulauan, melihat secara langsung dan lebih dekat bagaimana layanan kesehatan yang ada," kata Menkes Budi dalam keterangan pers Kemenkes.

Pada kunjungan itu, Menkes Budi meninjau sejumlah ruangan dan layanan yang ada di puskesmas seperti layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), laboratorium, poli gigi, dan layanan imunisasi. Menkes mengatakan secara keseluruhan kualitas dan mutu layanan kesehatan yang diberikan puskesmas sudah cukup baik.

Namun, Menkes Budi mengatakan, masih ada beberapa peralatan maupun layanan yang perlu ditingkatkan. Misalnya, Menkes menyoroti penggunaan perlengkapan antropometri. Sebab, ia mendapati beberapa puskesmas masih menggunakan Antropometri tidak terstandar.

Menkes Budi menerangkan alat yang digunakan untuk mengukur berat dan tinggi badan tersebut masih memakai antropometri versi yang lama atau manual. Penggunaan alat ini dikhawatirkan tidak menunjukkan tinggi maupun berat badan yang sesungguhnya.

Baca juga: Kemenkes juga Sediakan Elektrokardiogram di Puskesmas

Karena itu, Menkes meminta kepada puskesmas di Kabupaten Tojo Una-Una agar tidak menyimpan perlengkapan antropometri yang telah diberikan pemerintah. Ia menegaskan perlengkapan antropometri itu harus digunakan seoptimal mungkin untuk kegiatan deteksi dini potensi stunting pada anak.

"Sebaiknya alat-alat kesehatan yang sudah diberikan, segera dimanfaatkan. Jangan hanya disimpan karena masyarakat perlu alat-alat itu," tutur Menkes Budi.

Selain antropometri, Menkes juga meminta agar penggunaan dan pengelolaan peralatan USG ditingkatkan. Sebab, alat yang digunakan untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan ini tidak dapat beroperasi dengan baik di beberapa Puskesmas yang dikunjungi. Hal itu lantaran kertas USG atau thermal paper tidak tersedia dan printer rusak.

“Saya minta kepada dinas kesehatan untuk segera dipenuhi dan diperbaiki sehingga fungsinya bisa optimal lagi,” kata Menkes.

Selain peralatan untuk pencegahan stunting, Menkes turut meminta puskesmas-puskesmas supaya memacu penggunaan alat Hematoanalyzer secara efektif sebagai alat untuk membantu mendeteksi penyakit seperti kanker, talasemia, hepatitis, tuberkulosis (TBC), diabetes, dan berbagai penyakit lainnya secara otomatis.

Apabila alat skrining kesehatan tersebut dioptimalkan, Menkes optimistis berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit diabetes yang paling banyak diderita masyarakat di Kabupaten Tojo Una-Una, dapat dideteksi, dikontrol, dan diobati sejak dini di puskesmas, sehingga persentase kesembuhannya kian besar.

"Kalau pemeriksaan hematoanalyzer ini jalan, pemeriksaan darahnya jalan, maka rumah sakit tidak akan penuh," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH