FITNESS & HEALTH

Awas Kolesterol Tinggi Siap Menyerang Usia Muda, Waspadai 6 Gejalanya

Mia Vale
Senin 05 Februari 2024 / 07:00
Jakarta: Organ hati menghasilkan kolesterol, bahan seperti lilin dan lemak. Ini penting untuk produksi berbagai hormon, vitamin D, dan membran sel. Namun, karena kolesterol tidak larut dalam air, kolesterol tidak dapat berpindah secara mandiri ke seluruh tubuh. 

Kolesterol tinggi banyak diderita oleh orang-orang di seluruh dunia. Dan penyakit ini biasanya disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang buruk, sehingga penyakit ini dapat disembuhkan dan juga  dicegah.

Dalam kasus tertentu, pengobatan serta pola makan yang baik dan olahraga teratur dapat membantu menurunkan kolesterol tinggi. Namun, sering kali tidak ada gejala yang berhubungan dengan kolesterol tinggi. Hal ini terutama mengakibatkan situasi darurat. 

Cedera yang disebabkan oleh kolesterol berlebihan mungkin termasuk serangan jantung dan stroke. Tapi, peningkatan kolesterol dapat dideteksi melalui perubahan tertentu. Nah, untuk mencegah naiknya kolesterol dalam tubuh, ada baiknya kamu memerhatikan gejala yang umum terjadi. 

Berikut enam gejala umum kolesterol

1. Mati rasa

Saraf juga terkena dampak kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki. Hal ini disebabkan kemungkinan berkurangnya suplai darah ke daerah yang terkena akibat penumpukan kolesterol.
 

2. Sesak napas

Sesak napas merupakan tanda khas dari berbagai penyakit jantung, termasuk kolesterol berlebih. Sesak napas mungkin disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung yang terjadi ketika kolesterol menumpuk di arteri.
 

3. Nyeri dada

Seperti dinukil dari laman India.com, ketidaknyamanan di dada, sering disebut angina, merupakan tanda khas kolesterol berlebih pada penderita penyakit arteri koroner. Penumpukan kolesterol di arteri yang dapat mengakibatkan penyumbatan inilah yang menyebabkan nyeri di dada.


(Nyeri dada. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

4. Kelelahan

Orang dengan kolesterol tinggi yang memiliki simpanan kolesterol dalam darahnya mungkin mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan kemungkinan kolesterol akan mengurangi suplai darah ke otot sehingga dapat menyebabkan kelelahan.
 

5. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi bisa disebabkan oleh kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan penumpukan kolesterol di arteri yang dapat membatasinya sehingga meningkatkan resistensi pembuluh darah.
 

6. Masalah penglihatan

Memiliki kolesterol tinggi juga dapat mempengaruhi penglihatan. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang memasok darah ke mata, jika kolesterol menumpuk di dalam darah.
 

Kolesterol pada usia muda

Sebenarnya, kolesterol tinggi bukanlah suatu kondisi yang hanya terjadi pada orang lanjut usia. Meskipun jarang terjadi, orang-orang di usia muda mungkin saja mengalami hiperlipidemia (disebut juga hiperkolesterolemia). 

Bahkan, anak kecil pun terkadang bisa mengalami masalah ini. Jika memiliki kolesterol tinggi saat masih muda, penting untuk bersikap proaktif dalam mengelola kondisimu. Lipid darah tinggi pada usia berapa pun meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Bahkan, menurut sebuah penelitian pada tahun 2020 yang dikutip dari Healthline, semakin muda kamu memiliki kolesterol tinggi, semakin besar risiko terkena penyakit kardiovaskular sepanjang hidup. Para peneliti dalam studi ini menemukan bahwa kerusakan arteri akibat peningkatan kolesterol LDL (jahat) tampaknya bersifat kumulatif, sehingga sangat penting untuk terus melakukan pengobatan sejak dini.



(Cedera yang disebabkan oleh kolesterol berlebihan mungkin termasuk serangan jantung dan stroke. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Penyebab kolesterol tinggi 

Terkadang, memiliki kolesterol tinggi di usia muda hanyalah faktor genetik. Dan bagi sebagian usia muda, faktor kesehatan dan gaya hidup berperan utama dalam menyebabkan kolesterol tinggi, seperti; kegemukan, merokok, obat-obatan tertentu, gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Pola makan tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan (dan rendah serat) pun bisa meningkatkan risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH