FITNESS & HEALTH
Lebih Efektif dan Aman, Ahli Kenalkan Pengobatan Kanker Payudara HER2-Positif
Medcom
Sabtu 22 Juli 2023 / 17:10
Jakarta: Pasien kanker payudara HER2-positif kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif, aman dan nyaman. Sebuah terobosan baru dalam penatalaksanaan kanker payudara HER2-positif telah diperkenalkan oleh dokter ahli onkologi, DR. Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM.
Terobosan ini adalah penggabungan dua antibodi monoklonal (pertuzumab dan trastuzumab). Pengobatan ini menggunakan enzim hialuronidase dalam satu suntikan yang dapat diberikan dengan cepat dan mudah.
Menurut DR. Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM, kombinasi ini memiliki manfaat klinis dan keamanan yang sebanding dengan obat yang diberikan melalui infus. Namun, lebih praktis dan hemat waktu.
"Penyuntikan ini hanya memakan waktu 8 menit untuk suntikan pertama dan 5 menit untuk injeksi berikutnya. Ini lebih singkat dibandingkan pemberian infus Pertuzumab dan Trastuzumab yang memakan waktu hingga 150 menit," ujarnya dalam acara Roche Oncology Summit.
Kombinasi ini ditujukan untuk pasien dengan kanker payudara HER2 positif stadium dini dan stadium metastatik dan untuk digunakan bersama dengan perawatan kemoterapi.
Kanker payudara HER2 positif merupakan jenis kanker payudara yang ganas dan menyebar lebih cepat, karena memiliki jumlah protein HER2 yang berlebihan di permukaan sel. Kanker payudara jenis ini ditemukan pada 15–20% dari kanker payudara dan memiliki prognosis yang buruk.
"Deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat terhadap kanker payudara HER2 positif menjadi sangat penting untuk memaksimalkan penanganannya," ucap DR. Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM.
"Dengan terobosan baru ini, kami berharap dapat memberikan pengobatan yang lebih baik bagi pasien kanker payudara HER2 positif di Indonesia," tutupnya.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Terobosan ini adalah penggabungan dua antibodi monoklonal (pertuzumab dan trastuzumab). Pengobatan ini menggunakan enzim hialuronidase dalam satu suntikan yang dapat diberikan dengan cepat dan mudah.
Menurut DR. Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM, kombinasi ini memiliki manfaat klinis dan keamanan yang sebanding dengan obat yang diberikan melalui infus. Namun, lebih praktis dan hemat waktu.
"Penyuntikan ini hanya memakan waktu 8 menit untuk suntikan pertama dan 5 menit untuk injeksi berikutnya. Ini lebih singkat dibandingkan pemberian infus Pertuzumab dan Trastuzumab yang memakan waktu hingga 150 menit," ujarnya dalam acara Roche Oncology Summit.
Kombinasi ini ditujukan untuk pasien dengan kanker payudara HER2 positif stadium dini dan stadium metastatik dan untuk digunakan bersama dengan perawatan kemoterapi.
Kanker payudara HER2 positif merupakan jenis kanker payudara yang ganas dan menyebar lebih cepat, karena memiliki jumlah protein HER2 yang berlebihan di permukaan sel. Kanker payudara jenis ini ditemukan pada 15–20% dari kanker payudara dan memiliki prognosis yang buruk.
"Deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat terhadap kanker payudara HER2 positif menjadi sangat penting untuk memaksimalkan penanganannya," ucap DR. Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM.
"Dengan terobosan baru ini, kami berharap dapat memberikan pengobatan yang lebih baik bagi pasien kanker payudara HER2 positif di Indonesia," tutupnya.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)