FITNESS & HEALTH
Orang Tua Punya Peran Penting Meminimalisir Jumlah Kasus Dengue
A. Firdaus
Jumat 22 Juli 2022 / 15:15
Jakarta: Setiap orang memang berisiko terjangkit Dengue. Tidak terbatas pada umur, jenis kelamin, di mana mereka tinggal, maupun gaya hidup.
Melansir data dari Kemenkes RI, jumlah kasus Dengue dapat ditemukan pada seluruh kelompok usia. Di mana pada rentang usia 5-14 tahun dan 15-44 tahun, masing-masing sebanyak 36,10% dan 38,01%. Sedangkan jumlah kasus kematian akibat Dengue paling banyak adalah pada kelompok usia 5-14 tahun, yaitu sebanyak 40,58%.
Yang patut disoroti, tingginya jumlah anak-anak hingga remaja yang terkena, bahkan meninggal dunia akibat Dengue ini. Menurut Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, IDAI mengatakan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam meminimalisir jumlah kasus Dengue. Para orang tua diharapkan mewaspadai adanya individu yang terjangkit dengue di lingkungan rumah, sekolah, tempat penitipan anak, maupun tempat bermain anak.
"Apabila anak demam, berilah banyak minum, istirahat, dan segera ke layanan kesehatan untuk memastikan apakah ia terinfeksi oleh virus dengue. Apabila anak anda dengue, upayakan setiap hari dapat berkonsultasi ke dokter dan waspadalah apabila anak memasuki fase penurunan demam yaitu di hari ke-3 sampai 7 sakit," ucap Dr. Anggraini dalam Memperingati Hari Anak Nasional oleh Takeda Indonesia.
Pada fase ini, kata Dr. Anggraini, anak mungkin menunjukkan tanda bahaya seperti muntah-muntah, nyeri perut hebat, perdarahan hidung atau tempat lain, tangan teraba lembab/anyep, gelisah, kejang, atau sulit dibangunkan.
"Apabila ditemukan tanda bahaya, segeralah membawa anak ke rumah sakit atau puskesmas dengan tempat perawatan karena kondisi dapat berlanjut menjadi berat (severe dengue) yang mengancam kehidupan, akibat terjadinya kebocoran plasma hebat, perdarahan berat dan kerusakan organ," pungkas Dr. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Melansir data dari Kemenkes RI, jumlah kasus Dengue dapat ditemukan pada seluruh kelompok usia. Di mana pada rentang usia 5-14 tahun dan 15-44 tahun, masing-masing sebanyak 36,10% dan 38,01%. Sedangkan jumlah kasus kematian akibat Dengue paling banyak adalah pada kelompok usia 5-14 tahun, yaitu sebanyak 40,58%.
Yang patut disoroti, tingginya jumlah anak-anak hingga remaja yang terkena, bahkan meninggal dunia akibat Dengue ini. Menurut Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, IDAI mengatakan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam meminimalisir jumlah kasus Dengue. Para orang tua diharapkan mewaspadai adanya individu yang terjangkit dengue di lingkungan rumah, sekolah, tempat penitipan anak, maupun tempat bermain anak.
"Apabila anak demam, berilah banyak minum, istirahat, dan segera ke layanan kesehatan untuk memastikan apakah ia terinfeksi oleh virus dengue. Apabila anak anda dengue, upayakan setiap hari dapat berkonsultasi ke dokter dan waspadalah apabila anak memasuki fase penurunan demam yaitu di hari ke-3 sampai 7 sakit," ucap Dr. Anggraini dalam Memperingati Hari Anak Nasional oleh Takeda Indonesia.
Pada fase ini, kata Dr. Anggraini, anak mungkin menunjukkan tanda bahaya seperti muntah-muntah, nyeri perut hebat, perdarahan hidung atau tempat lain, tangan teraba lembab/anyep, gelisah, kejang, atau sulit dibangunkan.
"Apabila ditemukan tanda bahaya, segeralah membawa anak ke rumah sakit atau puskesmas dengan tempat perawatan karena kondisi dapat berlanjut menjadi berat (severe dengue) yang mengancam kehidupan, akibat terjadinya kebocoran plasma hebat, perdarahan berat dan kerusakan organ," pungkas Dr. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)