FITNESS & HEALTH
Dokter Beberkan Penyebab DBD Bisa Datang Lebih dari Satu Kali
A. Firdaus
Selasa 03 Desember 2024 / 16:08
Jakarta: Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, sampai dengan minggu ke-46 tahun 2024, terdapat 218.356 kasus Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Sementara kematian telah terjadi sebanyak 1.259 kasus.
Data tersebut kian menyadari bahwa bahayanya DBD. Untuk itu dr. Dewi Sari, SpA, Spesialis Anak, mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun perlindungan yang kuat terhadap dengue, karena DBD dapat menjangkit siapa saja terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup.
"Dalam tiga tahun terakhir, angka kasus dengue tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, atau 15 – 44 tahun. Sedangkan, yang paling rentan terhadap kematian akibat dengue dalam tujuh tahun terakhir adalah kelompok usia 5-14 tahun.
"Ini menjadi pengingat bahwa pencegahan tidak bisa ditunda dan harus dimulai dari sekarang. Apalagi dengue bisa menjangkit seseorang lebih dari satu kali," sambung dr. Dewi.
Baca juga: Masuk 10 Besar Kasus Tertinggi di Indonesia, Langkah Bersama Cegah DBD Hadir di Sumut
Jadi, kata dr. Dewi, bagi yang sudah pernah terkena dengue, tidak membuat kebal terhadap virusnya. Karena virus dengue terdiri dari empat serotipe, di mana terjangkit satu serotipe masi bisa terjangkit serotipe yang lain, dan biasanya infeksi berikutnya berisiko lebih berat.
Dr. Dewi menambahkan, perlindungan keluarga yang komprehensif adalah langkah utama untuk
menciptakan komunitas yang lebih kuat dan aman dari dengue. Selain pentingnya menerapkan 3M
Plus, metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dapat memberikan tambahan perlindungan
kepada keluarga.
Hal ini tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Karena saat kita melindungi diri sendiri dan keluarga, kita juga melindungi lingkup kita.
Saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bagi anak usia 6-18 tahun; oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun; dan Perhimpunan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI) bagi para pekerja di daerah endemik atau bepergian ke daerah endemik.
"Namun demikian, vaksinasi perlu diberikan secara lengkap atau, untuk anak-anak, mengikuti pedoman vaksinasi yang dikeluarkan oleh IDAI untuk memberikan perlindungan yang optimal," saran dr. Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Data tersebut kian menyadari bahwa bahayanya DBD. Untuk itu dr. Dewi Sari, SpA, Spesialis Anak, mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun perlindungan yang kuat terhadap dengue, karena DBD dapat menjangkit siapa saja terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup.
"Dalam tiga tahun terakhir, angka kasus dengue tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, atau 15 – 44 tahun. Sedangkan, yang paling rentan terhadap kematian akibat dengue dalam tujuh tahun terakhir adalah kelompok usia 5-14 tahun.
"Ini menjadi pengingat bahwa pencegahan tidak bisa ditunda dan harus dimulai dari sekarang. Apalagi dengue bisa menjangkit seseorang lebih dari satu kali," sambung dr. Dewi.
Baca juga: Masuk 10 Besar Kasus Tertinggi di Indonesia, Langkah Bersama Cegah DBD Hadir di Sumut
Jadi, kata dr. Dewi, bagi yang sudah pernah terkena dengue, tidak membuat kebal terhadap virusnya. Karena virus dengue terdiri dari empat serotipe, di mana terjangkit satu serotipe masi bisa terjangkit serotipe yang lain, dan biasanya infeksi berikutnya berisiko lebih berat.
Dr. Dewi menambahkan, perlindungan keluarga yang komprehensif adalah langkah utama untuk
menciptakan komunitas yang lebih kuat dan aman dari dengue. Selain pentingnya menerapkan 3M
Plus, metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dapat memberikan tambahan perlindungan
kepada keluarga.
Hal ini tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Karena saat kita melindungi diri sendiri dan keluarga, kita juga melindungi lingkup kita.
Saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bagi anak usia 6-18 tahun; oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun; dan Perhimpunan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI) bagi para pekerja di daerah endemik atau bepergian ke daerah endemik.
"Namun demikian, vaksinasi perlu diberikan secara lengkap atau, untuk anak-anak, mengikuti pedoman vaksinasi yang dikeluarkan oleh IDAI untuk memberikan perlindungan yang optimal," saran dr. Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)