FITNESS & HEALTH

Tak Perlu Keluar Negeri, Ada Wisata Medis Penanganan Penyakit Stroke di Indonesia

Rendy Renuki H
Selasa 02 November 2021 / 16:38
Jakarta: Wisata medis merupakan istilah bagi orang yang ingin mengecek kesehatannya, sekaligus menikmati perjalanan dengan agenda berwisata seperti berbelanja hingga kegiatan kultural.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, jumlah anggaran yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk berwisata medis keluar negeri mencapai Rp100 triliun. Namun, sejak adanya pandemi, wisata medis ke negara tetangga menurun drastis karena keterbatasan regulasi penerbangan dan protokol kesehatan.

Hal tersebut yang mendorong NusaStroke untuk membuat layanan jasa wisata medis yang difokuskan pada penanganan penyakit stroke di dalam negeri. Sehingga masyarakat Indonesia yang ingin melakukan pengecekan stroke dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena tidak perlu ke luar negeri.

"Kami melihat wisata medis di Indonesia belum pernah digiatkan selama ini, padahal potensinya sangat besar. Melihat layanan kesehatan di Indonesia pun tidak kalah dengan yang terdapat di luar negeri terutama yang berhubungan dengan penanganan stroke," ujar Astri Abyanti selaku Direktur Utama NusaStroke, Selasa 2 November 2021.

"Stroke menjadi penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia. Namun masih minimnya informasi serta edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan, deteksi dini, hingga perawatan berkelanjutannya.," lanjutnya.

Saat ini, layanan NusaStroke terdapat di Jakarta dan Surabaya dengan mitra rumah sakit yang telah memiliki penanganan stroke lengkap dan sangat baik seperti RS St Carolus Jakarta dan New Brain Clinic Surabaya.

"Kami berterima kasih terhadap mitra-mitra rumah sakit serta klinik yang mempercayakan wisata medis stroke ini dapat berjalan lancar dan harapannya kami akan bekerjasama dengan lebih banyak lagi rumah sakit dan klinik lainnya di Indonesia," tambah Astri.

Terdapat dua jenis paket layanan perawatan stroke yang ditawarkan kepada calon pasien. Pertama adalah layanan skrining stroke 3 hari 2 malam mulai dari Rp35.000.000, termasuk MRI, MRA, USG Karotis bagi dua orang, akomodasi, hotel bintang 4-5, transportasi penjemputan bandara-rumah sakit dan wisata, serta pemandu wisata medis profesional.

Layanan Diagnostik Angiografi Serebral (sesuai indikasi medis) 4 hari 3 malam mulai dari Rp40.000.000. Layanan ini termasuk tindakan Angiografi Serebral bagi satu orang pasien, akomodasi hotel bintang 4-5, transportasi penjemputan bandara-rumah sakit dan wisata
untuk satu orang pasien dan satu anggota keluarga, serta pemandu wisata medis profesional.

Bagi pasien yang harus mendapatkan perawatan berkelanjutan seperti tindakan koil, stent
ataupun embolisasi yang terdeteksi melalui Diagnostik Angiografi Serebral (sesuai indikasi medis), NusaStroke pun dapat membantu memfasilitasi setelah berkonsultasi dengan pihak rumah sakit dan dokter spesialis yang menjadi mitra.

Manfaat wisata medis NusaStroke meliputi kepastian biaya dan tindakan medis, karena telah dikonsultasikan serta dikalkulasi terlebih dahulu sebelum calon pasien dan pendamping hadir di tempat. Untuk agenda berwisata akan dirangkai bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan medis selayaknya perjalanan wisata yang menyenangkan.

"Kami ingin mendukung inisiatif pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangun Medical Tourism dari segala lini, agar pariwisata Indonesia kembali ditingkatkan setelah melemah akibat pandemi yang berkepanjangan," tutup Astri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(MBM)

MOST SEARCH