FITNESS & HEALTH
Tips Ahli Gizi ketika Kamu Menjalani Isolasi Mandiri
Raka Lestari
Jumat 16 Juli 2021 / 14:54
Jakarta: Kehilangan indra penciuman dan perasa merupakan keluhan yang cukup sering dialami oleh pasien covid-19. Ada berbagai informasi yang beredar untuk mengembalikan kemampuan indra penciuman dan indra perasa, tetapi sebaiknya kamu perlu berhati-hati juga, karena semua informasi tersebut belum tentu benar.
“Untuk kembali pulih, tentu butuh waktu. Rambut yang sudah rontok pun butuh waktu untuk tumbuh kembali. Jadi izinkan badan untuk memulih. Ketika memulih itu, tentu saja anda tidak boleh melakukan sabotase. Misalnya, mentang-mentang dia enggak bisa ngerasain, dia jajal dengan makan ayam geprek 15. Itu merugikan diri sendiri,” ujar dr. Tan Shot Yen – Ahli Gizi.
Dengan melakukan hal tersebut, menurut dr. Tan, malah bisa menimbulkan banyak kerugian pada tubuh. Beberapa orang juga menggunakan berbagai bahan herbal seperti jahe, sampai bawang putih agar indra penciumannya bisa kembali normal.
“Tentu ini bukan suatu hal yang baik. Izinkan badan kita memulih, tapi memulihnya tentu saja belajar sabar. Belajar sabar bukan berarti menghajar dengan makanan-makanan yang tidak baik, tinggi gula, garam, dan lemak,” ujar dr. Tan.
Jadi hindari makanan seperti gorengan, itu yang nomor satu. Makanan-makanan yang mengandung trans fat atau makanan kemasan. Kemudian makanan yang tinggi gula, dan tentu saja tinggi garam yaitu makanan kemasan.
Sementara itu, untuk Isolasi Mandiri dr. Tan memberikan beberapa saran. Ia berharap bagi para pasien yang menjalani isoman untuk tetap menjalankannya dengan benar.
“Melakukan isoman itu keuntungannya banyak. Kita bisa masak sendiri dan bisa siaga supaya kita betul-betul mengisolasi diri. Jadi jangan sampai dia mau berjemur padahal dia lagi isoman. Berjemur di lapangan meskipun pakai masker, itu bukan isoman. Isolasi mandiri itu betul-betul di dalam kamar dan tidak keluar,” kata dr. Tan.
Selain itu, saat melakukan isoman dr. Tan juga mengatakan agar selalu memerhatikan ventilasi. Usahakan kamar yang digunakan untuk melakukan isolasi mandiri memiliki ventilasi.
“Itu sebabnya kenapa vitamin D pada orang yang sedang isoman itu diresepkan sebagai bagian dari suplementasi,” tambah dr. Tan.
“Jadi jangan sampai dipaksakan bahwa demi cahaya matahari, pasien yang sedang isoman lalu berkerumun diluar sana. Kalau memang perlu mendapatkan suplemen minta sama dokternya,” tutup dr. Tan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Untuk kembali pulih, tentu butuh waktu. Rambut yang sudah rontok pun butuh waktu untuk tumbuh kembali. Jadi izinkan badan untuk memulih. Ketika memulih itu, tentu saja anda tidak boleh melakukan sabotase. Misalnya, mentang-mentang dia enggak bisa ngerasain, dia jajal dengan makan ayam geprek 15. Itu merugikan diri sendiri,” ujar dr. Tan Shot Yen – Ahli Gizi.
Dengan melakukan hal tersebut, menurut dr. Tan, malah bisa menimbulkan banyak kerugian pada tubuh. Beberapa orang juga menggunakan berbagai bahan herbal seperti jahe, sampai bawang putih agar indra penciumannya bisa kembali normal.
“Tentu ini bukan suatu hal yang baik. Izinkan badan kita memulih, tapi memulihnya tentu saja belajar sabar. Belajar sabar bukan berarti menghajar dengan makanan-makanan yang tidak baik, tinggi gula, garam, dan lemak,” ujar dr. Tan.
Jadi hindari makanan seperti gorengan, itu yang nomor satu. Makanan-makanan yang mengandung trans fat atau makanan kemasan. Kemudian makanan yang tinggi gula, dan tentu saja tinggi garam yaitu makanan kemasan.
Sementara itu, untuk Isolasi Mandiri dr. Tan memberikan beberapa saran. Ia berharap bagi para pasien yang menjalani isoman untuk tetap menjalankannya dengan benar.
“Melakukan isoman itu keuntungannya banyak. Kita bisa masak sendiri dan bisa siaga supaya kita betul-betul mengisolasi diri. Jadi jangan sampai dia mau berjemur padahal dia lagi isoman. Berjemur di lapangan meskipun pakai masker, itu bukan isoman. Isolasi mandiri itu betul-betul di dalam kamar dan tidak keluar,” kata dr. Tan.
Selain itu, saat melakukan isoman dr. Tan juga mengatakan agar selalu memerhatikan ventilasi. Usahakan kamar yang digunakan untuk melakukan isolasi mandiri memiliki ventilasi.
“Itu sebabnya kenapa vitamin D pada orang yang sedang isoman itu diresepkan sebagai bagian dari suplementasi,” tambah dr. Tan.
“Jadi jangan sampai dipaksakan bahwa demi cahaya matahari, pasien yang sedang isoman lalu berkerumun diluar sana. Kalau memang perlu mendapatkan suplemen minta sama dokternya,” tutup dr. Tan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)