FITNESS & HEALTH

Bagaimana Atrial Fibrilasi Ditangani?

Yatin Suleha
Senin 08 Januari 2024 / 21:35
Jakarta: Atrial fibrilasi jantung adalah ketika jantung berdetak kencang tidak beraturan secara tiba-tiba tanpa alasan tertentu. Atrial fibrilasi memiliki risiko yang berbahaya untuk kesehatan, sehingga penanganan sebaiknya dilakukan secepatnya apabila sudah terdiagnosa. 

Penanganan atrial fibrilasi akan lebih baik dan lebih efektif bila dilakukan dalam kondisi dini sebelum terjadi komplikasi pada jantung dan otak. 

Dokter dapat mendiagnosa atrial fibrilasi dengan beberapa tes, seperti contoh Elektrokardiogram atau EKG untuk melihat aktivitas jantung. Atrial fibrilasi adalah gangguan yang dapat menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat, oleh sebab itu dokter perlu memperbaiki gangguan yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, Dokter Konsultan Intervensi dan Aritmia Jantung dari Eka Hospital BSD mengatakan pengobatan akan ditentukan berdasarkan dari tingkat keparahan aritmia yang terjadi. 

Jika atrial fibrilasi tidak terlalu parah maka dokter dapat merekomendasikan obat atau penanganan seperti kardioversi listrik untuk mengembalikan denyut jantung kembali normal. Namun jika atrial fibrilasi sudah mengancam kesehatan, maka dokter akan merekomendasikan beberapa metode.

Salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu cryoablation, yaitu metode ablasi jantung terbaru menggunakan energi dingin untuk memperbaiki gangguang listrik pada bagian jantung yang menyebabkan detak menjadi tidak beraturan. 
 

Apa itu cryoablation dan apa fungsinya?



(Pada atrial fibrilasi jantung berdetak secara tidak beraturan tanpa penyebab yang jelas bahkan bisa sangat cepat. Kondisi ini terjadi karena adanya masalah atau kelainan pada bilik jantung bagian atas (atrium). Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Cryoablation adalah metode minimal invasif yang dilakukan untuk mengembalikan irama jantung normal dengan menonaktifkan bagian jantung yang membuat detak jantung tidak teratur. Prosedur tersebut bekerja dengan memasukan sebuah selang kecil disebut kateter dengan balon di ujungnya yang digunakan untuk menangani gangguan irama jantung, terutama atrial fibrilasi.

Berbeda dengan prosedur ablasi konvensional, cryoablation menggunakan energi dingin ketimbang energi panas dan membekukan bagian jantung yang menyebabkan jantung berdetak secara lebih cepat tidak beraturan. Penggunaan energi dingin dipercaya lebih aman dan lebih efektif dalam menangani gangguan aritmia jantung seperti atrial fibrilasi. 
 

Bagaimana proses cryoablation dilakukan?


Proses cryoablation yang minimal invasif memungkinkan dokter untuk menangani pasien tanpa harus melakukan pembedahan besar. Dokter hanya perlu membuat sayatan kecil untuk memasukan selang kateter yang biasanya akan dimasukan melalui selangkangan dan akan dimasukan perlahan hingga mencapai jantung. 

Melalui sensor yang ada di ujung kateter, dokter dapat melihat langsung keadaan jantung pasien sehingga bisa menentukan dan mengevaluasi letak bagian jantung yang menyebabkan atrial fibrilasi. 

Setelah dokter menemukan pusat masalah, maka balon yang ada di ujung akan dipompa hingga mengembang, dan energi dingin akan dialirkan melalui kateter dan membekukan dan mengisolasi vena pulmonalis yang merupakan bagian jantung yang menyebabkan detak jantung tak beraturan.

Setelah tindakan dilakukan, dokter kemudian akan mengeluarkan kateter dan menutup luka dengan jahitan. Setelah itu pasien akan dibawa ke ruang pemulihan dan beristirahat, biasanya selama satu hari untuk dilihat perkembangannya pasca tindakan. Jika dirasa tidak ada masalah, maka dokter dapat memulangkan pasien. 
 

Bagaimana penanganan pasca operasi?


Pasien mungkin akan diberikan obat-obatan pasca operasi dan dijadwalkan konsultasi lanjutan untuk melihat perkembangan dari hasil tindakan. Selain itu perubahan gaya hidup juga akan direkomendasikan untuk mencegah atrial fibrilasi kembali atau bertambah buruk di masa depan, seperti:
 
  • ? Mengubah pola makan menjadi lebih sehat
  • ? Berolahraga rutin setidaknya 30 menit per hari
  • ? Menjaga tekanan darah tetap stabil
  • ? Memperbaiki pola tidur
  • ? Belajar berhenti kebiasaan merokok atau konsumsi minuman alkohol

Memeriksakan kesehatan secara rutin juga dapat menurunkan risikonya dengan rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol. Sebaiknya setiap dua tahun sekali untuk memastikan kesehatan tetap terjaga dan semakin jauh risiko dari atrial fibrilasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH