FITNESS & HEALTH

4 Makanan Terburuk Penyebab Berat Badan Naik Akibat Dipicu Stres

Mia Vale
Minggu 26 Maret 2023 / 13:00
Jakarta: Saat sedang stres, kelenjar adrenalin seseorang mulai memompa hormon stres kortisol dan adrenalin ke dalam aliran darah. Artinya, jika kortisol terlalu tinggi, akan berdampak negatif pada metabolisme gula. 

Akibatnya, banyak menyimpan energi sebagai lemak dan akan menambah berat badan di sekitar bagian tengah tubuh. Hal ini dijelaskan oleh ahli endokrin Florence Comite, MD, pendiri Comite Centers for Precision Medicine & Health.

Ketika kita berada di bawah tekanan kronis, kita cenderung mendambakan makanan yang nyaman, terutama "makanan yang menenangkan" karbohidrat tinggi yang membuat kita merasa jauh lebih baik sehingga kita terus memakannya.

Dan jika itu tidak membuat kamu ingin meraih donat, makanan tertentu sendiri dapat memperburuk perasaan stres.

"Makanan pemicu stres terburuk sering kali dapat menyebabkan episode makan berlebihan karena peningkatan drastis kadar kortisol yang dikombinasikan dengan peningkatan insulin yang terjadi saat kita memakannya," ujar Kellie K. Middleton, MD, MPH, seorang dokter kedokteran olahraga dan ahli bedah di Atlanta. 

Berikut adalah makanan teratas penambah berat badan, menyebabkan lemak perut dan kenaikan berat badan yang dipicu stres.


(Makanan yang diproses dengan cara digoreng mengandung kalori yang cukup tinggi karena makanan tersebut menyerap lemak dari minyak. Sehingga potensi seseorang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan menjadi meningkat bila asupan kalori harian ini terlalu tinggi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

1. Gorengan


Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, kentang goreng, ikan yang dicelup adonan dan digoreng, dan aplikasi seperti stik mozzarella yang dilapisi tepung roti dan digoreng berperan dalam meningkatkan hormon stres. 

"Makanan ini cenderung mengandung lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang akan menyebabkan peningkatan kortisol," ujar Ford. 

Jenis fakta trans terburuk dikenal sebagai asam lemak trans industri, yang merupakan minyak nabati terhidrogenasi sebagian yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular, menurut jurnal Advances in Nutrition.
 

2. Croissant dan muffin


Makanan ini tinggi gula, lemak, dan karbohidrat olahan, yang dapat menyebabkan atau memperburuk stres, menyebabkan lonjakan kadar kortisol. Seperti melansir dari Eat This, Not That! selain kortisol, makanan ini memicu pelepasan hormon lain, insulin. 

Makanan ini sering disebut sebagai 'makanan pemicu' karena memicu banjir insulin yang memberi sinyal pada otak bahwa lebih banyak gula (energi) dibutuhkan.
 

3. Camilan ultra-olahan


Kue, keripik tortilla, dan keripik kentang adalah makanan yang diproses lebih tinggi yang dapat meningkatkan kecemasan dan tekanan psikologis. "Pesta makan makanan ini dalam jumlah besar kadang dapat menyebabkan perasaan bersalah dan malu. Inilah yang dapat memperburuk tingkat stres," papar ahli gizi terdaftar Mary Sabat, MS, RDN, seorang pelatih dan pemilik Body Design by Mary.
 

4. Wafel


Karbohidrat olahan seperti wafel dan roti putih cepat dicerna, tapi menyebabkan lonjakan dan kemudian penurunan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan perasaan cemas, lesu, dan mudah tersinggung, jelas Sony Sherpa, MD, seorang dokter holistik dari Nature's. 

Makanan ini memicu pusat 'penghargaan' di otak kita, menciptakan rasa senang sementara yang mendorong kita untuk ingin makan lebih banyak. Ditambahkan Dr Sherpa, makanan yang tidak memberikan nutrisi yang cukup dapat memicu stres pada tubuh dan otak kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH