FITNESS & HEALTH
3 Bahaya Ini Bisa Timbul Akibat Menelan Air Kolam Renang
Mia Vale
Senin 21 Juli 2025 / 17:24
Jakarta: Bermain air sangat disukai semua orang, utamanya anak-anak. Tak heran bila diajak berenang di kolam renang, aura ceria langsung terpancar dari wajah si kecil. Meski begitu, ada hal yang perlu diwaspadai orang tua saat anak berenang.
Baca juga: Mengenal Bakteri E.coli dan Salmonella di Menu MBG yang Menyebabkan Keracunan
Ingat, saat anak berenang, air kolam renang bisa mengalir memasuki celah mulut sehingga turut menelan kotoran, bakteri, dan parasit yang terdapat di dalamnya.
Bila yang tertelan dalam jumlah sedikit, mungkin masih aman bagi kesehatan. Tapi jika jumlahnya banyak atau sering, ini dia gangguan kesehatan yang bisa dialami!

(Salah satu sumber penyakit utama pada air kolam renang berasal dari urine. Faktanya, tidak sedikit orang yang membuang air kecil saat berenang. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebanyakan kasus keracunan kaporit biasanya terjadi akibat seseorang tidak sengaja menelan produk pembersih mengandung kaporit.
Namun, menukil laman Hello Sehat, menelan air kolam renang dalam jumlah banyak juga bisa berbahaya dan menimbulkan gejala berupa batuk, kesulitan bernapas, rasa terbakar pada mulut, nyeri pada kerongkongan dan perut, hingga muntah.
Bila si kecil mengalami ini saat berenang, cepat cari pertolongan medis. Berikan air minum atau susu jika memungkinkan. Tapi jangan memaksanya untuk memuntahkan air kolam yang tertelan kecuali tenaga medis menyarankan demikian.
Meskipun rutin dibersihkan, kolam renang tidak sepenuhnya terbebas dari bakteri penyebab penyakit. Salah satunya, bakteri E. coli. Saat anak menelan air kolam renang, bakteri tersebut bisa ikut tertelan lalu terbawa ke saluran pencernaan.
Penyakit diare juga dapat disebabkan oleh parasit cryptosporidium yang berkeliaran dengan bebas dalam air kolam renang dan mengancam anak-anak dan orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya.
Klorin dan zat kimia lain dalam air kolam, seperti cyanogen chloride (CNCI) dan trichloramine (NCI3) yang terbentuk akibat kontak klorin dengan urine, dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi pada kulit dan mata, serta gangguan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular.
Salah satu sumber penyakit utama pada air kolam renang berasal dari urine. Faktanya, tidak sedikit orang yang membuang air kecil saat berenang. Sejumlah penelitian yang dirangkum dalam laman WebMD bahkan turut menemukan bahwa tidak ada kolam renang yang benar-benar bersih dari kontaminasi urine.
Baca juga: Daging Dimasak dengan Parasetamol? Ini Jawabannya
Yang harus diingat, jangan berenang jika sedang diare atau memiliki luka terbuka pada kulit karena bisa mencemari air kolam. Jika anak menelan air kolam dan mengalami gejala seperti batuk parah, sulit bernapas, atau muntah, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Baca juga: Mengenal Bakteri E.coli dan Salmonella di Menu MBG yang Menyebabkan Keracunan
Ingat, saat anak berenang, air kolam renang bisa mengalir memasuki celah mulut sehingga turut menelan kotoran, bakteri, dan parasit yang terdapat di dalamnya.
Bila yang tertelan dalam jumlah sedikit, mungkin masih aman bagi kesehatan. Tapi jika jumlahnya banyak atau sering, ini dia gangguan kesehatan yang bisa dialami!
Keracunan kaporit

(Salah satu sumber penyakit utama pada air kolam renang berasal dari urine. Faktanya, tidak sedikit orang yang membuang air kecil saat berenang. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebanyakan kasus keracunan kaporit biasanya terjadi akibat seseorang tidak sengaja menelan produk pembersih mengandung kaporit.
Namun, menukil laman Hello Sehat, menelan air kolam renang dalam jumlah banyak juga bisa berbahaya dan menimbulkan gejala berupa batuk, kesulitan bernapas, rasa terbakar pada mulut, nyeri pada kerongkongan dan perut, hingga muntah.
Bila si kecil mengalami ini saat berenang, cepat cari pertolongan medis. Berikan air minum atau susu jika memungkinkan. Tapi jangan memaksanya untuk memuntahkan air kolam yang tertelan kecuali tenaga medis menyarankan demikian.
Diare
Meskipun rutin dibersihkan, kolam renang tidak sepenuhnya terbebas dari bakteri penyebab penyakit. Salah satunya, bakteri E. coli. Saat anak menelan air kolam renang, bakteri tersebut bisa ikut tertelan lalu terbawa ke saluran pencernaan.
Penyakit diare juga dapat disebabkan oleh parasit cryptosporidium yang berkeliaran dengan bebas dalam air kolam renang dan mengancam anak-anak dan orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya.
Keracunan klorin
Klorin dan zat kimia lain dalam air kolam, seperti cyanogen chloride (CNCI) dan trichloramine (NCI3) yang terbentuk akibat kontak klorin dengan urine, dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi pada kulit dan mata, serta gangguan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular.
Salah satu sumber penyakit utama pada air kolam renang berasal dari urine. Faktanya, tidak sedikit orang yang membuang air kecil saat berenang. Sejumlah penelitian yang dirangkum dalam laman WebMD bahkan turut menemukan bahwa tidak ada kolam renang yang benar-benar bersih dari kontaminasi urine.
Baca juga: Daging Dimasak dengan Parasetamol? Ini Jawabannya
Yang harus diingat, jangan berenang jika sedang diare atau memiliki luka terbuka pada kulit karena bisa mencemari air kolam. Jika anak menelan air kolam dan mengalami gejala seperti batuk parah, sulit bernapas, atau muntah, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)