Berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Kota Bogor, tercatat hingga 9 Mei 2025 total korban mencapai 210 orang yang tersebar di delapan sekolah.
Korban yang masih dirawat di rumah sakit yakni berjumlah 34 orang, sedangkan korban rawat jalan 47 orang dan 129 mengalami gejala ringan.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan keracunan diduga karena adanya temuan bakteri E.coli dan Salmonella pada menu makanan yang dikonsumsi oleh para siswa.
Hal itu diketahui dari hasil uji laboratorium pada sisa makanan MBG. "Hasil pemeriksaan dari Labkesda Kota Bogor, terkait beberapa sampel pemeriksaan. Sisa makanan yang pada saat kejadian terjadinya keracunan itu masih tersisa," kata Dedie.
Baca juga: Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Ini 4 Fakta Ratusan Siswa di Bogor Keracunan |
Makanan yang diperiksa di laboratorium, antara lain nasi, telur ceplok, tahu serta toge tumis.
Dedie mengatakan hasil laboratorium menunjukkan beberapa bahan tersebut mengandung bakteri E.coli dan Samonella. Dugaan kuat mengarah pada telur ceplok berbumbu yang dimasak pada malam hari kemudian baru didistribusikan keesokan harinya. Selain itu, ditemukan juga bakteri Samonela pada tauge.
"Intinya bakteri ini datang dari ceplok telur yang dikasih bumbu barbeque. Ada tumis tahu dan toge, yang terindikasi mengandung Samonella," tegas Dedie.
Bakteri E. coli
Escherichia coli atau E. coli adalah bakteri yang biasa hidup di usus manusia dan hewan, yang fungsinya sebenarnya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Jenis E. coli tertentu dapat menyebabkan infeksi sehingga menimbulkan gejala diare, sakit perut dan kram.
Jenis bakteri E. coli yang berbahaya ini menghasilkan toksin Shiga (STEC). Ini adalah sejenis racun yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang parah.
Racun dari bakteri Escherichia coli tersebut dapat menular ke manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi. Seperti daging mentah atau setengah mata, susu mentah, dan sayuran mentah yang terkontaminasi.
Gejala infeksi bakteri E.coli antara lain perut kram, diare dengan tingkat keparahan ringan hingga parah, dan bahkan berdarah, kehilangan selera makan, mual dan muntah, demam, dan kelelahan.
Bakteri Salmonella
Melansir dari laman SiloamHospitals, Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Infeksi akibat bakteri Salmonella disebut juga dengan salmonellosis.
Penyakit ini disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Salmonella mampu bertahan hidup di saluran pencernaan manusia dan hewan, bahkan menyebar melalui feses atau tinja.
Penyebab utama salmonellosis atau infeksi Salmonella adalah bakteri Salmonella. Seperti yang telah disinggung di atas, bakteri Salmonella dapat disebarkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses atau tinja yang mengandung bakteri Salmonella tersebut.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu diwaspadai mengandung bakteri Salmonella antara lain:
- Makanan olahan, seperti sosis dan nugget.
- Telur setengah matang atau mentah.
- Produk olahan yang salah satu komponennya menggunakan telur ayam, seperti saus mayones, yang dibuat dari telur mentah yang terkontaminasi.
- Daging mentah atau dimasak setengah matang, termasuk daging merah dan unggas.
- Makanan laut dari air yang terkontaminasi bakteri.
- Susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi.
- Buah dan sayur yang tidak dicuci bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id