FITNESS & HEALTH

Gunakan Sistem AI, Alat Ini Mudahkan Pengambilan Keputusan Pemeriksaan Jantung

Medcom
Jumat 02 Agustus 2024 / 20:32
Jakarta: Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Kematian di Indonesia dalam laman resmi Kemenkes memaparkan akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, yang terdiri dari stroke 331.349 kematian.

Selain itu penyakit jantung koroner 245.343 kematian, Penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Institute for Health Matrics and Evaluation, 2019).

Di Indonesia, berdasarkan data BPJS pada November tahun 2022 menunjukkan biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah menghabiskan hampir separuh dari total biaya, sebesar Rp10,9 Triliun dengan jumlah kasus 13.972.050.

Dan jumlah pasien penyakit jantung dan kompleksitasnya meningkat dengan cepat di seluruh dunia. Sebagai contoh, diperkirakan jumlah penderita gagal jantung meningkat sebesar 46 persen dari tahun 2012 hingga 2030-menurut Benjamin, E.J., et al. (2017) dalam “Heart Disease and Stroke Statistics—2017 Update: A report from the American Heart Association.” 


(Alat Acuson Origin dilengkapi dengan 4D HeartAI juga memiliki tingkat akurasi 98 persen untuk Rekonstruksi Multi-planar (MPR). Sistem ini merupakan pionir di bidangnya yang dapat mengenali posisi jantung secara real-time. Foto: Dok. Istimewa)

Selain itu, pertumbuhan tahunan gabungan intervensi jantung struktural diproyeksikan meningkat sebesar 9,15 persen, didukung oleh beragam terapi baru untuk penutupan serambi kiri jantung dan sejumlah perangkat yang dirancang untuk merawat pasien dengan regurgitasi trikuspid.

Guna mengatasi kasus-kasus diagnostik dan intervensi seperti ini serta kasus lainnya yang terjadi ketika tenaga klinis dan pengguna ultrasound tidak memadai, institusi kesehatan membutuhkan alat kardiovaskular baru yang canggih.

Pada acara tahunan Indonesian Society of Echocardiography (ISE), Siemens Healthineers meluncurkan Acuson Origin, sistem ekokardiografi revolusioner yang dirancang untuk mengubah dunia pencitraan kardiovaskular di Indonesia. 

Peluncuran produk inovatif ini menandai tonggak penting dalam kemajuan perawatan kardiovaskular di negara ini. Acuson Origin dirancang untuk menyederhanakan serta memudahkan pengambilan keputusan pada pemeriksaan jantung sehingga hasil pemeriksaan lebih konsisten, akurat, dan efisien.

“Peluncuran Acuson Origin di Indonesia merupakan bukti komitmen kami untuk menyediakan alat terbaik bagi para tenaga profesional kesehatan dalam meningkatkan perawatan pasien. Kami yakin bahwa sistem ekokardiografi canggih ini akan memberikan dampak signifikan pada diagnostik kardiovaskular di negara ini,” ujar Alfred Fahringer, Country Head of Siemens Healthineers Indonesia.

Alat Acuson Origin mampu secara otomatis mengukur dan menghitung keempat ruang jantung tanpa perlu EKG melalui fitur 2D dan 4D HeartAI. Dengan dukungan kecerdasan buatan terbaru, fitur 2D HeartAI mampu melacak secara otomatis kontras pada gambar. Kemampuan inilah yang menjadikan Acuson Origin sebagai satu-satunya sistem yang memilikinya.


(Pada acara tahunan Indonesian Society of Echocardiography (ISE), Siemens Healthineers meluncurkan ACUSON Origin, sistem ekokardiografi revolusioner yang dirancang untuk mengubah dunia pencitraan kardiovaskular di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa)

Teknologi 4D HeartAI adalah terobosan canggih yang dapat memproses data jantung dengan presisi. Alat ini langsung menghitung ukuran dan kinerja keempat ruang jantung. 

Teknologi ini 96 persen sangat akurat dalam mengukur volume tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LV LED) dan volume darah saat tekanan diastolik (ES), baik dengan menggunakan Ekokardiogram transtorasik (TTE) maupun Ekokardiografi Transesofageal (TEE). 

Selain itu, 4D HeartAI juga memiliki tingkat akurasi 98 persen untuk Rekonstruksi Multi-planar (MPR). Sistem ini merupakan pionir di bidangnya yang dapat mengenali posisi jantung secara real-time. Fitur AI Assist-nya mampu mengenali 12 posisi jantung Ekokardiogram transtorasik (TTE) dengan tingkat akurasi 99 persen.

Acuson Origin menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan ketepatan dan efisiensi diagnostik. Sistem ini dilengkapi dengan fitur pengukuran otomatis lebih dari 5.600 jenis. 

Fitur ini meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam menganalisis data medis, sehingga hasil pemeriksaan lebih terpercaya. Akibatnya, proses pengambilan keputusan klinis menjadi lebih efektif.

“Kami bangga dapat mendukung kehadiran Acuson Origin untuk para anggota dan komunitas medis secara luas. Sistem inovatif ini akan membantu para tenaga kesehatan memberikan diagnosis yang lebih akurat dan hasil perawatan yang lebih baik bagi pasien penyakit jantung,” pungkas dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) FIHA, FAsCC, Ketua Indonesian Society of Echocardiography.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH