FITNESS & HEALTH
Orang Tua jangan Lakukan Kebiasaan Ini jika tak Mau Anak Mengalami Diabetes
A. Firdaus
Kamis 25 April 2024 / 17:11
Jakarta: Diabetes tak melulu disebut penyakit orang dewasa, melainkan telah menyerang anak-anak. Dan kita sebagai orang tua perlu menghindari hal-hal yang memicu si kecil mengalami diabetes.
Diketahui, diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula dalam darah yang tinggi. Ada dua jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, tubuh anak tak lagi bisa memproduksi insulin yang punya peran penting. Sementara diabetes tipe 2 merupakan kondisi yang memengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme atau memproses gula menjadi energi.
Baca juga: Diabetes Tipe 2 pada Anak Meningkat, IDAI Soroti Ini
Melansir Healthline, ada beberapa gejala diabetes pada anak. Jika si kecil mengalaminya, biasanya ditandai dengan terlalu sering ia merasa haus, merasa lapar, merasa lelah, luka terbuka sulit sembuh, atau bisa juga berat badan turun tak disengaja.
Ironisnya, selain riwayat keluarga, penyebab diabetes pada anak karena kebiasaan yang salah yang dilakukan orang tua. Berikut di antaranya:
Ketika anak sedang tantrum, seringkali para orang tua mendiamkannya dengan memberikan makanan atau minuman pemicu diabetes.
Walau tak selamanya tindakan itu salah, tetapi sering memberikan asupan yang tinggi kalori bisa menyebabkan si kecil mengalami diabetes.
Para orang tua juga kerap memberikan hadiah berupa makanan jika sang anak mencapai sesuatu yang membanggakan. Namun, psikolog anak dan remaja di Personal Growt, Monica Sulistiawati tidak menganjurkan makanan untuk dijadikan hadiah.
Dengan cara itu, anak bisa menganggap bahwa dengan prestasi atau keberhasilan, ia bisa makan sepuasnya. Hal ini bisa berdampak negatif saat anak sudah dewasa. Nantinya anak akan sulit mengendalikan perilaku makan, gangguan psikologis atau gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia.
Cara ini memang paling sering dilakukan, terlebih sang anak sangat menyukai makanan atau minuman yang manis-manis. Meski gula sebagai sumber energi yang tinggi, namun para orang tua harus pintar mengatur konsumsi pada anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Diketahui, diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula dalam darah yang tinggi. Ada dua jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, tubuh anak tak lagi bisa memproduksi insulin yang punya peran penting. Sementara diabetes tipe 2 merupakan kondisi yang memengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme atau memproses gula menjadi energi.
Baca juga: Diabetes Tipe 2 pada Anak Meningkat, IDAI Soroti Ini
Melansir Healthline, ada beberapa gejala diabetes pada anak. Jika si kecil mengalaminya, biasanya ditandai dengan terlalu sering ia merasa haus, merasa lapar, merasa lelah, luka terbuka sulit sembuh, atau bisa juga berat badan turun tak disengaja.
Ironisnya, selain riwayat keluarga, penyebab diabetes pada anak karena kebiasaan yang salah yang dilakukan orang tua. Berikut di antaranya:
1. Meredakan tantrum dengan memberi makanan pemicu diabetes
Ketika anak sedang tantrum, seringkali para orang tua mendiamkannya dengan memberikan makanan atau minuman pemicu diabetes.
Walau tak selamanya tindakan itu salah, tetapi sering memberikan asupan yang tinggi kalori bisa menyebabkan si kecil mengalami diabetes.
2. Hadiah berupa makanan
Para orang tua juga kerap memberikan hadiah berupa makanan jika sang anak mencapai sesuatu yang membanggakan. Namun, psikolog anak dan remaja di Personal Growt, Monica Sulistiawati tidak menganjurkan makanan untuk dijadikan hadiah.
Dengan cara itu, anak bisa menganggap bahwa dengan prestasi atau keberhasilan, ia bisa makan sepuasnya. Hal ini bisa berdampak negatif saat anak sudah dewasa. Nantinya anak akan sulit mengendalikan perilaku makan, gangguan psikologis atau gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia.
3. Terlalu sering memberi asupan gula pada anak
Cara ini memang paling sering dilakukan, terlebih sang anak sangat menyukai makanan atau minuman yang manis-manis. Meski gula sebagai sumber energi yang tinggi, namun para orang tua harus pintar mengatur konsumsi pada anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)