FITNESS & HEALTH

Inilah 9 Vaksin yang Dibutuhkan Orang Dewasa!

Mia Vale
Minggu 01 September 2024 / 12:07
Jakarta: Infeksi dan penyakit dapat dicegah dengan vaksin. Apalagi ternyata, beberapa vaksin pada masa kanak-kanak bermanfaat bagi kehidupan. Dan yang lain memerlukan booster untuk mempertahankan perlindungan terhadap penyakit. 

Mungkin, orang dewasa akan berpikir kalau dirinya tidak lagi membutuhkan vaksin. Tapi itu salah! Ini bukan cerita tentang covid-19, cacar monyet, polio, atau apa pun jenis infeksi yang mungkin muncul berikutnya. Ini adalah cerita tentang vaksin rutin yang diperlukan sebagai orang dewasa, dan alasannya.

Orang dewasa mungkin terlambat mendapatkan vaksinasi karena beberapa vaksin masih relatif baru dan kesadaran masyarakat masih rendah, serta banyak orang dewasa yang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. 

Seorang dokter layanan primer di Columbia Primary Care, Alexandra Brown, MD, menyatakan kalau vaksin dibutuhkan semua orang dewasa. Bahkan laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun merekomendasikan beberapa vaksin untuk orang dewasa berdasarkan usia, vaksinasi sebelumnya, kesehatan, gaya hidup, pekerjaan, tujuan perjalanan dan aktivitas seksual. Apa saja itu?
 

Jenis vaksinasi untuk orang dewasa

 

1. Flu (influenza)


Untuk mencegah flu, CDC merekomendasikan vaksinasi flu tahunan untuk semua orang yang berusia 6 bulan atau lebih. Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas sebaiknya tidak mendapatkan vaksin flu semprot hidung, karena bisa menyebabkan komplikasi serius pada orang lanjut usia. Untuk mencegah penyebaran penyakit flu lebih jauh, kamu bisa melakukan vaksinasi saat musim hujan atau pancaroba.
 

2. Hepatitis B


CDC merekomendasikan semua orang dewasa berusia 19 - 59 tahun menerima vaksin hepatitis B. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas yang memiliki faktor risiko hepatitis B. 

Vaksin ini tidak secara khusus direkomendasikan untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas tanpa diketahui faktor risikonya. Namun jika kamu atau orang terdekatmu termasuk dalam kelompok tersebut, boleh saja menerima vaksin hepatitis B jika menginginkannya. Hepatitis B adalah penyakit yang menyerang hati.


(Vaksin adalah produk biologi yang diberikan kepada seseorang untuk melindunginya dari penyakit yang melemahkan, bahkan mengancam jiwa. Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu pada tubuh seseorang. Tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan tahu cara melawannya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

3. Virus papiloma manusia (HPV)


Penyakit infeksi virus ini menular lewat kontak seksual. Dan CDC merekomendasikan vaksin HPV untuk anak perempuan berusia 11 atau 12 tahun. Pun remaja dan dewasa muda yang memulai rangkaian vaksin di kemudian hari, pada usia 15 - 26 tahun, harus menerima 3 dosis vaksin. Ada dua jenis vaksin HPV di Indonesia, yakni HPV (16 dan 18) dan HPV (6, 11, 16, 18). 

Umumnya, seseorang membutuhkan tiga dosis vaksin untuk mendapatkan perlindungan maksimal. Vaksin HPV dosis kedua dapat diberikan 1 sampai 2 bulan setelah imunisasi pertama. Sementara itu, dosis ketiga dapat diberikan 6 bulan setelah vaksin dosis pertama. 

Agar lebih optimal, sangat dianjurkan untuk menerima vaksin HPV sebelum aktif berhubungan seksual. Pemberian vaksin lebih dini dapat meningkatkan keampuhan vaksin dalam mencegah kanker serviks.
 

4. Cacar Air


Varicella zoster merupakan virus penyebab cacar air. Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan vaksin cacar air. Vaksin cacar air biasanya diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak 4–8 minggu. Sebelum melakukan vaksin cacar air, pastikan kamu belum pernah mengidap cacar air dan tidak mengidap penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV.
 

5. Vaksin pneumokokus


CDC merekomendasikan vaksin pneumokokus – ada dua – untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Orang dewasa muda dengan peningkatan risiko penyakit pneumokokus juga mungkin memerlukan satu dosis vaksin. Penyakit pneumokokus menyebabkan infeksi, seperti pneumonia, meningitis, dan infeksi aliran darah.
 

6. Herpes zoster


Untuk mencegah herpes zoster, CDC merekomendasikan vaksin Shingrix untuk orang dewasa sehat berusia 50 tahun ke atas. Itu diberikan dalam dua dosis. Meski tidak mengancam nyawa, herpes zoster bisa sangat menyakitkan.
 

7. Tetanus, difteri, pertusis (Tdap)


Satu dosis Tdap secara rutin diberikan pada usia 11 atau 12 tahun. Jika belum pernah mendapatkan vaksin Tdap, CDC merekomendasikan untuk mendapatkannya sesegera mungkin. Satu dosis vaksin Tdap juga dianjurkan pada setiap kehamilan, idealnya antara minggu ke 27 dan 36. Tdap dapat melindungi kanu dari tetanus, batuk rejan (pertusis), dan difteri, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan. Booster direkomendasikan setiap 10 tahun.
 

8. Measles and Rubella (MR)


Vaksin MR adalah pengganti vaksin MMR yang saat ini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan masyarakat. Kini, program vaksin MR menjadi prioritas pemerintah Indonesia sebagai upaya mengendalikan penyakit menular Campak dan Rubella. 

Meskipun imunisasi MMR sudah di berikan saat masa kana-kanak, vaksin MR tetapi diperlukan untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan Rubella. Pemberian vaksin MR wajib untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Ibu hamil juga wajib mendapatkan vaksin MR sebelum hamil untuk mencegah keguguran dan cacat pada bayi.
 

9. BCG


Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Vaksin BCG dapat memberi kekebalan tubuh terhadap bakteri mematikan tersebut. Itu sebabnya, vaksin BCG direkomendasikan untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa berusia 16–35 tahun, terutama yang berisiko tinggi terpapar TB. Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin ini sebelumnya juga wajib melakukan vaksin BCG.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH