FITNESS & HEALTH

Udara Terasa Dingin saat Musim Kemarau, Kenali Fenomena Bediding

Aulia Putriningtias
Jumat 20 Juni 2025 / 16:06
Jakarta: Tak sedikit warganet menyampaikan curahan hati mereka atas cuaca yang terasa dingin akhir-akhir ini, meskipun sudah masuk ke musim kemarau. Fenomena ini disebut-sebut sebagai musim bediding, apa itu?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim bediding memang umum terjadi ketika kemarau datang. Biasanya terjadi di bagian daerah wilayah Indonesia dekat khatulistiwa hingga bagian utara. 

"Fenomena udara dingin ini dikenal sebagai bediding. Fenomena bediding dalam konteks klimatologi merupakan hal normal karena memang proses fisisnya berkaitan dengan kondisi atmosfer saat musim kemarau," tulis BMKG dalam laman resminya.

Baca juga: Ahli Meteorologi IPB Sebut Aktivitas Sunspot Jadi Biang Kemarau Basah

Pada musim bediding, biasanya jarang terjadi hujan dan tutupan awan berkurang signifikan. Ini menyebabkan panas permukaan bumi yang disebabkan radiasi matahari akan lebih cepat dan banyak dilepasknan kembali ke atmosfer berupa radiasi balik gelombang panjang.

Karena curah hujan berkurang, sebabkan kelembapan udara yang rendah, di mana berarti uap air di dekat permukaan bumi pun turut sedikit. Dengan kondisi langit yang bersih dari awan, ditambah panas radiasi balik gelombang panjang, membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.

Meksipun malam hingga pagi hari terasa dingin, tetapi pada siang hari udara akan terasa lebih panas. Hal ini karena ketiadaan awan dan juga kurangnya uap air saat musim kemarau menyebabkan radiasi langsung matahari akan lebih banyak pula yang mencapai permukaan bumi.

Fenomena musim bediding ini disebut cukup terasa pada bulan Juli. Hal ini dikarenakan pada periode tersebut angin timuran atau monsun Australia yang kering mengalir melewati wilayah-wilayah tersebut.

"Pada bulan Juli juga merupakan puncak musim dingin Australia sehingga udara dinginnya mengintrusi masuk wilayah Jawa Bagian Selatan hingga Bali, NTT dan NTB," tambah BMKG.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa musim bediding bisa saja sudah terjadi di daerah tertentu. Namun, secara tanda-tanda dan catatan suhu, belum menunjukkan terjadinya fenomena tersebut. Musim ini diprediksi dialami di akhir Mei, awal Juni, Juli dan Agustus

"Fenomena bediding itu sebenarnya kan perubahan suhu yang ekstrem. Ditandai suhu udara dingin menjelang malam sampai pagi hari, lalu pada siang hari melonjak panas lagi," imbuh Guswanto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH