FITNESS & HEALTH
Jangan Keliru! Ini Fakta Seputar Vaksin Covid-19
Sandra Odilifia
Selasa 02 Februari 2021 / 09:41
Jakarta: Program vaksinasi nasional covid-19 telah dimulai beberapa pekan lalu. Namun demikian, nyatanya vaksin covid-19 masih meninggalkan berbagai pro kontra di tengah masyarakat.
Melansir laman resmi covid-19 Indonesia, hal itu disebabkan oleh beberapa mitos tentang vaksin dan imunisasi yang beredar di tengah masyarakat. Tidak sedikit mitos yang beredar membuat masyarakat enggan menjalani vaksinasi.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengamini bahwa satu dari sepuluh ancaman kesehatan global adalah keraguan orang atas vaksin.
Kampanye pemerintah mengajak masyarakat tak takut untuk divaksin pun terus digalakkan. Dan untuk meluruskan kekeliruan, berikut berbagai fakta penting terkait vaksinasi covid-19 yang harus kamu tahu:
Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit covid-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
Di tahapan awal, vaksinasi covid-19 akan diperuntukkan bagi garda terdepan dengan risiko tinggi, yaitu 1,3 juta tenaga kesehatan dan penunjang pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, petugas tracing kasus covid-19.
Serta 17,4 juta petugas pelayan publik seperti TNI, Polri, Satpol PP, petugas pelayan publik transportasi (petugas bandara, pelabuhan, kereta api, MRT, dll) termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama di seluruh Indonesia.
Lalu secara bertahap akan diperluas seiring dengan ketersediaan vaksin dan izinnya, yaitu penerima bantuan iuran BPJS, dan kelompok masyarakat lainnya. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 14 hari.
Dampak vaksin covid-19 terhadap pandemi akan bergantung pada beberapa faktor. Ini termasuk faktor-faktor seperti efektivitas vaksin, seberapa cepat vaksin disetujui, diproduksi, dan dikirim serta berapa banyak target orang yang akan divaksinasi.
Pemerintah menargetkan setidaknya 60 persen penduduk Indonesia secara bertahap akan mendapatkan vaksin covid-19 agar mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam, pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek samping ringan seperti demam dan nyeri otot atau ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar, namun tetap perlu dimonitor.
Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang berat dapat terlebih dahulu terdeteksi, sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin.
Saat ini, uji klinis vaksin covid-19 dibatasi pada umur 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar covid-19. Pengembangan vaksin untuk anak-anak masih direncanakan pada beberapa kandidat vaksin.
Terdapat kandidat vaksin yang dapat diberikan untuk mereka yang berusia 60 hingga 89 tahun. Namun, tahap awal vaksinasi diberikan pada orang dewasa sehat usia 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar covid-19.
Selain itu, dikarenakan mayoritas kandidat vaksin di dunia saat ini baru diujicobakan pada orang dewasa usia 18-59 tahun yang sehat, dan akan membutuhkan waktu uji klinis tambahan untuk bisa mengidentifikasi kesesuaian vaksin covid-19 untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun dan dengan penyakit penyerta.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rentang periode jangka panjang dari perlindungan vaksin covid-19.
Itulah beberapa fakta seputar vaksin yang perlu kamu ketahui. Vaksinasi merupakan salah satu cara ampuh memutus mata rantai penularan penyakit, termasuk covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Melansir laman resmi covid-19 Indonesia, hal itu disebabkan oleh beberapa mitos tentang vaksin dan imunisasi yang beredar di tengah masyarakat. Tidak sedikit mitos yang beredar membuat masyarakat enggan menjalani vaksinasi.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengamini bahwa satu dari sepuluh ancaman kesehatan global adalah keraguan orang atas vaksin.
Kampanye pemerintah mengajak masyarakat tak takut untuk divaksin pun terus digalakkan. Dan untuk meluruskan kekeliruan, berikut berbagai fakta penting terkait vaksinasi covid-19 yang harus kamu tahu:
1. Apakah vaksin covid-19 adalah obat?
Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit covid-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
2. Bagaimana skema penahapan pemberian vaksin di Indonesia?
Di tahapan awal, vaksinasi covid-19 akan diperuntukkan bagi garda terdepan dengan risiko tinggi, yaitu 1,3 juta tenaga kesehatan dan penunjang pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, petugas tracing kasus covid-19.
Serta 17,4 juta petugas pelayan publik seperti TNI, Polri, Satpol PP, petugas pelayan publik transportasi (petugas bandara, pelabuhan, kereta api, MRT, dll) termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama di seluruh Indonesia.
Lalu secara bertahap akan diperluas seiring dengan ketersediaan vaksin dan izinnya, yaitu penerima bantuan iuran BPJS, dan kelompok masyarakat lainnya. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 14 hari.
3. Seberapa ampuh vaksin covid-19 melindungi kita dari penularan?
Dampak vaksin covid-19 terhadap pandemi akan bergantung pada beberapa faktor. Ini termasuk faktor-faktor seperti efektivitas vaksin, seberapa cepat vaksin disetujui, diproduksi, dan dikirim serta berapa banyak target orang yang akan divaksinasi.
Pemerintah menargetkan setidaknya 60 persen penduduk Indonesia secara bertahap akan mendapatkan vaksin covid-19 agar mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
4. Apakah terdapat efek samping dari pemberian vaksin?
Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam, pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek samping ringan seperti demam dan nyeri otot atau ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar, namun tetap perlu dimonitor.
Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang berat dapat terlebih dahulu terdeteksi, sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin.
5. Apakah vaksin covid-19 nanti juga tersedia untuk anak-anak?
Saat ini, uji klinis vaksin covid-19 dibatasi pada umur 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar covid-19. Pengembangan vaksin untuk anak-anak masih direncanakan pada beberapa kandidat vaksin.
6. Apakah vaksin covid-19 juga akan diberikan pada masyarakat yang berusia lebih dari 60 tahun?
Terdapat kandidat vaksin yang dapat diberikan untuk mereka yang berusia 60 hingga 89 tahun. Namun, tahap awal vaksinasi diberikan pada orang dewasa sehat usia 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar covid-19.
Selain itu, dikarenakan mayoritas kandidat vaksin di dunia saat ini baru diujicobakan pada orang dewasa usia 18-59 tahun yang sehat, dan akan membutuhkan waktu uji klinis tambahan untuk bisa mengidentifikasi kesesuaian vaksin covid-19 untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun dan dengan penyakit penyerta.
7. Apakah vaksin covid-19 melindungi secara jangka panjang?
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rentang periode jangka panjang dari perlindungan vaksin covid-19.
Itulah beberapa fakta seputar vaksin yang perlu kamu ketahui. Vaksinasi merupakan salah satu cara ampuh memutus mata rantai penularan penyakit, termasuk covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)