Jakarta: Campak disebabkan oleh virus campak dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung. Dan campak ini salah satu penyakit yang sangat menular.
Gejala awal campak adalah sakit tenggorokan, mata berair dan kemerahan (konjungtivitis), dan bintik putih di dalam mulut. Ruam yang muncul mulanya berupa bintik-bintik merah kecil, kemudian menyatu hingga ukurannya tampak lebih besar.
Umumnya, penderita campak dengan daya tahan tubuh yang baik bisa sembuh tanpa pengobatan.
Namun, pada penderita yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau mengalami malnutrisi, campak bisa menimbulkan komplikasi serius, misalnya dehidrasi akibat diare dan muntah, infeksi telinga, radang paru-paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), sampai kebutaan.
Menurut laman resmi RS Eka Hospital, ada beberapa hal yang harus dihindari saat anak terkena campak agar tidak semakin parah dan menularkan ke orang lain. Berikut ini pantangan penyakit campak pada anak:
Campak menular dengan cepat maka anak-anak sebaiknya tetap berada di rumah agar tidak menyebarkan virus. Jika sudah sekolah lebih baik anak izin tidak masuk untuk beberapa hari.
Anak yang menderita campak menular sekitar 1 hari sebelum mereka mulai merasa tidak sehat. Ini sekitar 4 hari sebelum ruam muncul. Mereka harus menjauhi semua orang yang tidak divaksinasi setidaknya selama 4 hari setelah ruam pertama kali muncul. Dengan tidak keluar rumah, akan membatasi kontak langsung dengan orang lain.
Sebaiknya anak-anak yang terkena campak juga berada di ruang tertutup dan gelap untuk mengurangi sensitivitas terhadap cahaya dan ketidaknyamanan mata yang sering menjadi gejala.
Campak menular melalui droplet ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk karena saat itu akan keluar cairan yang membawa virus dan menyebar di udara. Apalagi virus campak bisa bertahan selama 2 jam di udara.
Anak-anak yang terkena campak sebaiknya diajarkan untuk tidak bersin sembarangan. Biasakan anak untuk bersin ke siku.

(Sebaiknya tetap terus menjaga kebersihan salah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan dengan sabun. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Mencuci tangan harus sering dilakukan agar kebersihan tetap terjaga. Misalnya setelah bersin, batuk atau menyentuh benda-benda sekitar. Cara cuci tangan yakni dengan menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik agar bakteri dan virus mati.
Virus bisa menular dari barang-barang yang sudah terinfeksi. Jadi sebaiknya jangan menggunakan barang-barang pribadi yang sama, misal piring, sendok, botol minum atau gelas, handuk, sampai sikat gigi.
Berikan arahan pada anak agar ketika di sekolah tidak berbagi barang-barang pribadinya untuk menghindari penularan campak.
Jangan sampai anak yang terkena campak mengalami dehidrasi karena kurang cairan. Pastikan mereka minum air putih yang cukup. Bisa juga ditambah jus buah atau susu kesukaan si kecil.
Meski disarankan untuk banyak minum air, namun sebaiknya hindari minuman mengandung kafein seperti kopi dan teh. Hindari juga minuman ringan mengandung gula tinggi. Hal ini akan meningkatkan komplikasi penderita campak sehingga semakin parah.
Makanan yang digoreng memang terasa lebih lezat namun ini tidak baik untuk penderita campak bahkan bukan hanya anak-anak tetapi orang dewasa juga.
Makanan berminyak dan makanan olahan bisa menyebabkan komplikasi pencernaan dan memperburuk infeksi campak yang diderita.
Kebanyakan orang akan mempertanyakan apakah selama terkena campak boleh mandi dan terkena angin. Bahkan muncul mitos-mitos yang kebanyakan dipercayai, misalnya anak tidak boleh mandi saat terkena campak.
Sebenarnya penderita campak boleh mandi namun menggunakan air hangat. Atau kalau tidak bisa dilap menggunakan kain yang bersih dan air hangat. Tujuannya agar rasa tidak nyaman ketika demam bisa reda.
Sementara itu apakah penderita campak termasuk anak-anak boleh kena angin dalam artian memakai AC atau kipas angin. Sudah dijelaskan di atas jika penyebaran virus melewati udara bahkan bertahan selama 2 jam di udara sehingga potensi menularkan jika terkena angin lebih tinggi.
Jadi sebaiknya tidak boleh kena angin-anginan agar cairan mengandung virus atau droplet yang keluar dari tubuh tidak menyebar ke orang lain.
Jika anak menderita campak dan gejala baru muncul atau gejala yang ada memburuk, segera konsultasikan dengan dokter. Kondisi itu misalnya, kesulitan bernapas, demam yang tinggi, leher kaku, rasa ngantuk yang parah, sakit pada telinga, atau diare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Gejala awal campak adalah sakit tenggorokan, mata berair dan kemerahan (konjungtivitis), dan bintik putih di dalam mulut. Ruam yang muncul mulanya berupa bintik-bintik merah kecil, kemudian menyatu hingga ukurannya tampak lebih besar.
Umumnya, penderita campak dengan daya tahan tubuh yang baik bisa sembuh tanpa pengobatan.
Namun, pada penderita yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau mengalami malnutrisi, campak bisa menimbulkan komplikasi serius, misalnya dehidrasi akibat diare dan muntah, infeksi telinga, radang paru-paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), sampai kebutaan.
Menurut laman resmi RS Eka Hospital, ada beberapa hal yang harus dihindari saat anak terkena campak agar tidak semakin parah dan menularkan ke orang lain. Berikut ini pantangan penyakit campak pada anak:
1. Tidak keluar rumah
Campak menular dengan cepat maka anak-anak sebaiknya tetap berada di rumah agar tidak menyebarkan virus. Jika sudah sekolah lebih baik anak izin tidak masuk untuk beberapa hari.
Anak yang menderita campak menular sekitar 1 hari sebelum mereka mulai merasa tidak sehat. Ini sekitar 4 hari sebelum ruam muncul. Mereka harus menjauhi semua orang yang tidak divaksinasi setidaknya selama 4 hari setelah ruam pertama kali muncul. Dengan tidak keluar rumah, akan membatasi kontak langsung dengan orang lain.
Sebaiknya anak-anak yang terkena campak juga berada di ruang tertutup dan gelap untuk mengurangi sensitivitas terhadap cahaya dan ketidaknyamanan mata yang sering menjadi gejala.
2. Tidak bersin sembarangan
Campak menular melalui droplet ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk karena saat itu akan keluar cairan yang membawa virus dan menyebar di udara. Apalagi virus campak bisa bertahan selama 2 jam di udara.
Anak-anak yang terkena campak sebaiknya diajarkan untuk tidak bersin sembarangan. Biasakan anak untuk bersin ke siku.

(Sebaiknya tetap terus menjaga kebersihan salah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan dengan sabun. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
3. Tidak mencuci tangan
Mencuci tangan harus sering dilakukan agar kebersihan tetap terjaga. Misalnya setelah bersin, batuk atau menyentuh benda-benda sekitar. Cara cuci tangan yakni dengan menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik agar bakteri dan virus mati.
4. Tidak menggunakan barang-barang pribadi secara bersama-sama
Virus bisa menular dari barang-barang yang sudah terinfeksi. Jadi sebaiknya jangan menggunakan barang-barang pribadi yang sama, misal piring, sendok, botol minum atau gelas, handuk, sampai sikat gigi.
Berikan arahan pada anak agar ketika di sekolah tidak berbagi barang-barang pribadinya untuk menghindari penularan campak.
5. Kurang minum
Jangan sampai anak yang terkena campak mengalami dehidrasi karena kurang cairan. Pastikan mereka minum air putih yang cukup. Bisa juga ditambah jus buah atau susu kesukaan si kecil.
6. Tidak konsumsi kafein
Meski disarankan untuk banyak minum air, namun sebaiknya hindari minuman mengandung kafein seperti kopi dan teh. Hindari juga minuman ringan mengandung gula tinggi. Hal ini akan meningkatkan komplikasi penderita campak sehingga semakin parah.
7. Hindari makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng memang terasa lebih lezat namun ini tidak baik untuk penderita campak bahkan bukan hanya anak-anak tetapi orang dewasa juga.
Makanan berminyak dan makanan olahan bisa menyebabkan komplikasi pencernaan dan memperburuk infeksi campak yang diderita.
Mitos penyakit campak
Kebanyakan orang akan mempertanyakan apakah selama terkena campak boleh mandi dan terkena angin. Bahkan muncul mitos-mitos yang kebanyakan dipercayai, misalnya anak tidak boleh mandi saat terkena campak.
Sebenarnya penderita campak boleh mandi namun menggunakan air hangat. Atau kalau tidak bisa dilap menggunakan kain yang bersih dan air hangat. Tujuannya agar rasa tidak nyaman ketika demam bisa reda.
Sementara itu apakah penderita campak termasuk anak-anak boleh kena angin dalam artian memakai AC atau kipas angin. Sudah dijelaskan di atas jika penyebaran virus melewati udara bahkan bertahan selama 2 jam di udara sehingga potensi menularkan jika terkena angin lebih tinggi.
Jadi sebaiknya tidak boleh kena angin-anginan agar cairan mengandung virus atau droplet yang keluar dari tubuh tidak menyebar ke orang lain.
Kapan harus ke dokter?
Jika anak menderita campak dan gejala baru muncul atau gejala yang ada memburuk, segera konsultasikan dengan dokter. Kondisi itu misalnya, kesulitan bernapas, demam yang tinggi, leher kaku, rasa ngantuk yang parah, sakit pada telinga, atau diare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)