FITNESS & HEALTH
5 Tanda Ini Muncul Ketika Kurang Tidur, Kamu Punya?
Aulia Putriningtias
Senin 18 Maret 2024 / 16:42
Jakarta: Tidur menjadi salah satu yang terpenting untuk kesehatan tubuh. Waspada untuk kekurangan tidur! Ternyata, ini dapat memengaruhi imunitas kamu menurun dan akan timbul beberapa masalah kesehatan.
Pakar Tidur Michelle Drerup, PsyD, DBSM dalam Cleveland Clinic mengatakan bahwa tidur merupakan prioritas yang harus dilakukan oleh manusia. Tidur sangat penting untuk kesehatan dan banyak dari kita yang kurang tidur dalam hal ini.
"Kami selalu merekomendasikan pola makan dan olahraga yang baik kepada semua orang, tetapi kami juga merekomendasikan tidur yang cukup," kata Drerup.
Mengalami gangguan tidur secara teratur dapat mengurangi durasi tahap tidur nyenyak dan gerakan mata cepat (REM). Gangguan tidur bisa dialami oleh siapa saja. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal seperti cahaya terlalu terang, bising, stres, maupun efek obat-obatan.
Ketika kamu kurang tidur, tubuh secara otomatis dapat menunjukkannya melalui berbagai hal. Adapun lima tanda setidaknya yang ditunjukkan oleh tubuh ketika kamu mengalami kekurangan dalam tidur, antara lain:
Ketika kekurangan tidur, tubuh secara otomatis merasakan kelelahan dengan mengantuk. Mengantuk yang dikhawatirkan adalah kantuk berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
.jpg)
(Salah satu penyebab umum dari brain fog adalah kurang tidur karena dapat mengganggu kinerja sel-sel otak dalam mengoptimalkan ingatan jangka pendek. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kurangnya tidur beberapa jam setiap malam, dapat berdampak signifikan pada memori, konsentrasi, kreativitas, keterampilan motorik, dan kemampuan memecahkan masalah.
Ini berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif, yang memengaruhi penilaian, koordinasi, dan waktu reaksi. Kurang tidur dapat mengganggu keterampilan motorik yang dapat berakibat serius seperti kecelakaan dalam berkendara.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu hormon dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kulit berjerawat. Kurang tidur juga dikaitkan dengan masalah seperti kulit kering, kusam, dan penuaan dini.
Kurang tidur dapat menyebabkan mudah tersinggung, murung, peningkatan stres, dan kelelahan mental. Penelitian mengatakan kurang tidur meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.
Terdapat dua hormon yaitu ghrelin dan leptin yang mengendalikan perasaan lapar dan kenyang. Ghrelin adalah hormon yang bertugas untuk meningkatkan nafsu makan, sedangkan leptin menandakan rasa kenyang.
Ketika tubuh tidak cukup tidur, dapat meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rasa kenyang. Tak jarang juga makanan yang dimakan adalah manis dan berminyak; ini berisiko menaikkan berat badan.
Berdasarkan National Sleep Foundation, ada waktu tertentu untuk tidur cukup sesuai umur. Penelitian yang mereka ambil selama dua tahun, menghasilkan batasan spesifik umur dan waktu tidurnya. Adapun penjelasannya, yaitu:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pakar Tidur Michelle Drerup, PsyD, DBSM dalam Cleveland Clinic mengatakan bahwa tidur merupakan prioritas yang harus dilakukan oleh manusia. Tidur sangat penting untuk kesehatan dan banyak dari kita yang kurang tidur dalam hal ini.
"Kami selalu merekomendasikan pola makan dan olahraga yang baik kepada semua orang, tetapi kami juga merekomendasikan tidur yang cukup," kata Drerup.
Mengalami gangguan tidur secara teratur dapat mengurangi durasi tahap tidur nyenyak dan gerakan mata cepat (REM). Gangguan tidur bisa dialami oleh siapa saja. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal seperti cahaya terlalu terang, bising, stres, maupun efek obat-obatan.
Ketika kamu kurang tidur, tubuh secara otomatis dapat menunjukkannya melalui berbagai hal. Adapun lima tanda setidaknya yang ditunjukkan oleh tubuh ketika kamu mengalami kekurangan dalam tidur, antara lain:
1. Mengantuk
Ketika kekurangan tidur, tubuh secara otomatis merasakan kelelahan dengan mengantuk. Mengantuk yang dikhawatirkan adalah kantuk berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
.jpg)
(Salah satu penyebab umum dari brain fog adalah kurang tidur karena dapat mengganggu kinerja sel-sel otak dalam mengoptimalkan ingatan jangka pendek. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
2. Gangguan konsentrasi
Kurangnya tidur beberapa jam setiap malam, dapat berdampak signifikan pada memori, konsentrasi, kreativitas, keterampilan motorik, dan kemampuan memecahkan masalah.
Ini berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif, yang memengaruhi penilaian, koordinasi, dan waktu reaksi. Kurang tidur dapat mengganggu keterampilan motorik yang dapat berakibat serius seperti kecelakaan dalam berkendara.
3. Muncul permasalahan kulit
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu hormon dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kulit berjerawat. Kurang tidur juga dikaitkan dengan masalah seperti kulit kering, kusam, dan penuaan dini.
4. Gangguan kesehatan mental
Kurang tidur dapat menyebabkan mudah tersinggung, murung, peningkatan stres, dan kelelahan mental. Penelitian mengatakan kurang tidur meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.
5. Timbul berat badan naik
Terdapat dua hormon yaitu ghrelin dan leptin yang mengendalikan perasaan lapar dan kenyang. Ghrelin adalah hormon yang bertugas untuk meningkatkan nafsu makan, sedangkan leptin menandakan rasa kenyang.
Ketika tubuh tidak cukup tidur, dapat meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rasa kenyang. Tak jarang juga makanan yang dimakan adalah manis dan berminyak; ini berisiko menaikkan berat badan.
Berapa jam sebaiknya tidur yang cukup sesuai umur?
Berdasarkan National Sleep Foundation, ada waktu tertentu untuk tidur cukup sesuai umur. Penelitian yang mereka ambil selama dua tahun, menghasilkan batasan spesifik umur dan waktu tidurnya. Adapun penjelasannya, yaitu:
- - Dewasa, 65+ tahun: 7 hingga 8 jam
- - Dewasa, 26 - 64 tahun: 7 hingga 9 jam
- - Dewasa muda, 18 - 25 tahun: 7 hingga 9 jam
- - Remaja, 14 - 17 tahun: 8 hingga 10 jam
- - Anak usia sekolah, 6 - 13 tahun: 9 hingga 11 jam
- - Anak prasekolah, 3 - 5 tahun: 10 sampai 13 jam
- - Balita, 1 - 2 tahun: 11 hingga 14 jam
- - Bayi, 4 - 11 bulan: 12 hingga 15 jam
- - Bayi baru lahir, 0 - 3 bulan: 14 hingga 17 jam
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)