FITNESS & HEALTH

Ciri dan Fungsi MSG pada Makanan

A. Firdaus
Rabu 29 September 2021 / 17:41
Jakarta: Monosodium glutamat (MSG) atau kerap disebut mecin berbentuk tepung kristal berwarna putih yang mudah larut dalam air dan tidak berbau. Unsur pokok yang terkandung dalam MSG adalah glutamat (78,2 persen), natrium (12,2 persen), dan H2O (9,6 persen). MSG juga tidak berwarna dan mudah dalam penggunaan serta penyimpanannya.

Kemampuan asam glutamat untuk menyedapkan masakan baru dikenali pada awal abad ke-20 oleh Prof. Ritthausen di Jerman yang didapatkan dari hasil hidrolisis gluten gandum. Namun pada 1908 di Jepang, Prof. Kikunae Ikada telah meneliti unsur-unsur yang terdapat pada kombu atau dibaca (rumput laut Jepang), dan menemukan bahwa rasa sedap di dalam kombu merupakan kontribusi dari ion glutamat.

Konsumsi asam glutamat yang ditambahkan ke dalam masakan menyebar luas di banyak negara, seperti Tiongkok, Taiwan, Jepang, Indonesia, USA, Kanada dan UK dll (Tabel). Di Indonesia, konsumsi MSG meningkat dari 1340mg/hari pada 1998 menjadi 1530mg/hari pada tahun 2004. Berdasarkan data Riskesdas 2007, MSG sering dikonsumsi oleh 77,8 persen penduduk secara keseluruhan.

Melansir Buku Review MSG, berikut fungsi MSG pada makanan:

1. Memperkuat rasa pada makanan.

2 Menambah total intensitas rasa pada makanan. Kualitas rasa yang dibawa oleh MSG adalah berbeda dengan empat macam rasa dasar.

3. Mempertinggi karakteristik rasa tertentu pada makanan dalam hal kontinuitas, pengaruh yang kuat, kelembutan, dan kekentalan.

4. mempertinggi rasa yang khas pada makanan jenis daging (sapi atau ayam).

5. Mempunyai efek rasa yang sama pada air kaldu daging meskipun dikatakan MSG tidak memberikan efek aroma.

6. Menambah kelezatan pada makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH