FITNESS & HEALTH
Bayer Ajak Orang Tua Dorong Minat Anak pada Sains dan Teknologi
Medcom
Selasa 27 Juni 2023 / 22:38
Jakarta: Survei PISA (Program for International Student Assessment) oleh OECD tahun 2016 menemukan, minat berkarier anak-anak Indonesia di bidang sains masih rendah.
Yaitu hanya 1:7, dibandingkan negara OECD lainnya dengan 1:4. Hal ini juga terefleksi dari data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 2021 yang menunjukkan minat mahasiswa terhadap program studi sains dan teknologi untuk program S1/D4 hanya sebesar 32,1 persen dibandingkan bidang sosial dan humaniora yang mencapai 67,9 persen.
"Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa besar dengan lebih dari 270 juta penduduk dan hampir 70 persen di antaranya usia produktif. Sangat disayangkan jika potensi itu tidak dimaksimalkan untuk perkembangan sains dan teknologi di Indonesia," kata Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, Laksmi Prasvita, Selasa 27 Juni 2023, di Jakarta.
Untuk itu Bayer menilai semangat dan kecintaan terhadap sains dan teknologi perlu dibangun sejak dini, dimulai dari keluarga. Hal ini karena minat generasi muda Indonesia terhadap sains dan teknologi masih tergolong rendah.
Melihat hal ini, Bayer sebagai perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian, menggelar kampanye #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi dalam rangka Hari Keluarga Nasional.
Kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat, terutama orang tua, untuk mendukung minat anak-anak pada sains dan teknologi sebagai kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi berbagai tantangan kehidupan. Terlebih, Sains dan teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup umat manusia.

(Survei PISA tahun 2016 menemukan minat berkarier anak-anak Indonesia di bidang sains masih rendah. Foto: Dok. Medcom.id/Fauzi Pratama Ramadhan)
"Semua ini kami lakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Inilah mengapa, kami ingin menyebarluaskan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi kepada lebih banyak orang, sebagai perwujudan dari misi global kami #ScienceforBetter," kata Laksmi.
Di tahun 2022, Bayer telah mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk dunia sains dengan anggaran penelitian dan pengembangan sebesar 6,5 miliar Euro atau setara dengan Rp106 triliun Rupiah.
Dedikasi ini mencerminkan komitmen Bayer dalam menggali pengetahuan baru dan memajukan kemajuan ilmiah secara global. Untuk mewujudkan tujuan ini.
"Di Bayer, kami mendedikasikan sumber daya untuk sains, dengan mengeluarkan biaya R&D sebesar Euro6,5 Miliar atau Rp106 Triliun dalam skala global pada tahun 2022 kemarin. Kami juga mempekerjakan 16,200 ilmuwan di seluruh dunia," tuturnya.
Bayer juga telah menciptakan berbagai inovasi pertanian, seperti benih hibrida dan bioteknologi unggul, teknologi pengendalian hama dan penyakit yang efektif dan terjangkau, serta solusi pertanian berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah drone pertanian yang didasarkan pada penelitian sains dan teknologi.
"Kami berharap kampanye #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi ini dapat menginspirasi orang tua untuk mendukung minat anak-anak pada sains dan teknologi. Kami percaya bahwa dengan semakin banyak generasi muda yang tertarik pada sains dan teknologi, Indonesia akan memiliki masa depan yang lebih baik," ujar Kukuh Ambar Waluyo, Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan.
Fauzi Pratama Ramadhan
(TIN)
Yaitu hanya 1:7, dibandingkan negara OECD lainnya dengan 1:4. Hal ini juga terefleksi dari data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 2021 yang menunjukkan minat mahasiswa terhadap program studi sains dan teknologi untuk program S1/D4 hanya sebesar 32,1 persen dibandingkan bidang sosial dan humaniora yang mencapai 67,9 persen.
"Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa besar dengan lebih dari 270 juta penduduk dan hampir 70 persen di antaranya usia produktif. Sangat disayangkan jika potensi itu tidak dimaksimalkan untuk perkembangan sains dan teknologi di Indonesia," kata Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, Laksmi Prasvita, Selasa 27 Juni 2023, di Jakarta.
Untuk itu Bayer menilai semangat dan kecintaan terhadap sains dan teknologi perlu dibangun sejak dini, dimulai dari keluarga. Hal ini karena minat generasi muda Indonesia terhadap sains dan teknologi masih tergolong rendah.
Melihat hal ini, Bayer sebagai perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian, menggelar kampanye #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi dalam rangka Hari Keluarga Nasional.
Kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat, terutama orang tua, untuk mendukung minat anak-anak pada sains dan teknologi sebagai kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi berbagai tantangan kehidupan. Terlebih, Sains dan teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup umat manusia.

(Survei PISA tahun 2016 menemukan minat berkarier anak-anak Indonesia di bidang sains masih rendah. Foto: Dok. Medcom.id/Fauzi Pratama Ramadhan)
"Semua ini kami lakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Inilah mengapa, kami ingin menyebarluaskan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi kepada lebih banyak orang, sebagai perwujudan dari misi global kami #ScienceforBetter," kata Laksmi.
Di tahun 2022, Bayer telah mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk dunia sains dengan anggaran penelitian dan pengembangan sebesar 6,5 miliar Euro atau setara dengan Rp106 triliun Rupiah.
Dedikasi ini mencerminkan komitmen Bayer dalam menggali pengetahuan baru dan memajukan kemajuan ilmiah secara global. Untuk mewujudkan tujuan ini.
"Di Bayer, kami mendedikasikan sumber daya untuk sains, dengan mengeluarkan biaya R&D sebesar Euro6,5 Miliar atau Rp106 Triliun dalam skala global pada tahun 2022 kemarin. Kami juga mempekerjakan 16,200 ilmuwan di seluruh dunia," tuturnya.
Bayer juga telah menciptakan berbagai inovasi pertanian, seperti benih hibrida dan bioteknologi unggul, teknologi pengendalian hama dan penyakit yang efektif dan terjangkau, serta solusi pertanian berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah drone pertanian yang didasarkan pada penelitian sains dan teknologi.
"Kami berharap kampanye #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi ini dapat menginspirasi orang tua untuk mendukung minat anak-anak pada sains dan teknologi. Kami percaya bahwa dengan semakin banyak generasi muda yang tertarik pada sains dan teknologi, Indonesia akan memiliki masa depan yang lebih baik," ujar Kukuh Ambar Waluyo, Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan.
Fauzi Pratama Ramadhan
(TIN)