FITNESS & HEALTH
Termasuk Penyakit Jantung, Ini 6 Dampak Masalah Kesehatan karena Stres
Raka Lestari
Rabu 23 Februari 2022 / 16:10
Jakarta: Mengalami stres merupakan hal yang pasti pernah dialami oleh sebagian besar orang. Tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, stres juga bisa menyebabkan dampak pada kesehatan fisik.
Stres yang dialami, terutama jika sudah dalam tahap kronis bisa meningkatkan risiko untuk mengalami berbagai penyakit. Seperti obesitas, jantung, Alzheimer, diabetes, dan masih banyak lagi.
"Stres tidak hanya membuatmu merasa tidak enak secara emosional, tapi stres juga dapat memperburuk berbagai macam kondisi kesehatan," kata Jay Winner, MD, direktur Stress Management Program for Sansum Clinic di Santa Barbara.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang berkaitan dengan stres yang dialami:
Para peneliti menduga bahwa seseorang yang mengalami stres memiliki risiko tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Stres dapat secara langsung meningkatkan detak jantung dan aliran darah, menyebabkan pelepasan kolesterol, serta trigliserida ke dalam aliran darah. Untuk itu, bagi kamu yang memiliki masalah jantung kronis sebisa mungkin hindari stres.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa stres dapat memperburuk asma. Beberapa bukti juga menyebutkan bahwa orang tua yang memiliki stres kronis kemungkinan dapat mengembangkan risiko asma pada anak-anak mereka. Anak-anak dengan orang tua yang stres memiliki risiko yang jauh lebih tinggi terkena asma.
Kelebihan lemak di perut tampaknya menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar. Stres menyebabkan tingkat hormon kortisol yang lebih tinggi dan itu itu tampaknya meningkatkan jumlah lemak yang disimpan di perutmu.
Stres dapat memperburuk diabetes dengan dua cara. Pertama, stres dapat meningkatkan kemungkinan perilaku buruk, seperti makan tidak sehat dan minum berlebihan. Dan yang kedua, stres kemungkinan dapat meningkatkan kadar glukosa pada penderita diabetes tipe 2 secara langsung.
Mungkin tidak mengherankan jika stres kronis dikaitkan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi. Satu survei studi terbaru menemukan bahwa orang yang mengalami stres terkait dengan pekerjaan mereka, memiliki risiko 80% lebih tinggi terkena depresi dalam beberapa tahun daripada orang dengan stres yang lebih rendah.
Stres dapat memperburuk gangguan pencernaanmu. Menurut Winner, stres juga merpakan faktor umum yang dapat menyebabkan gangguan kondisi pencernaan lainnya seperti sakit perut, gastroesophageal reflux (GERD), dan sindrom iritasi usus besar (IBS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Stres yang dialami, terutama jika sudah dalam tahap kronis bisa meningkatkan risiko untuk mengalami berbagai penyakit. Seperti obesitas, jantung, Alzheimer, diabetes, dan masih banyak lagi.
"Stres tidak hanya membuatmu merasa tidak enak secara emosional, tapi stres juga dapat memperburuk berbagai macam kondisi kesehatan," kata Jay Winner, MD, direktur Stress Management Program for Sansum Clinic di Santa Barbara.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang berkaitan dengan stres yang dialami:
1. Penyakit jantung
Para peneliti menduga bahwa seseorang yang mengalami stres memiliki risiko tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Stres dapat secara langsung meningkatkan detak jantung dan aliran darah, menyebabkan pelepasan kolesterol, serta trigliserida ke dalam aliran darah. Untuk itu, bagi kamu yang memiliki masalah jantung kronis sebisa mungkin hindari stres.
2. Asma
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa stres dapat memperburuk asma. Beberapa bukti juga menyebutkan bahwa orang tua yang memiliki stres kronis kemungkinan dapat mengembangkan risiko asma pada anak-anak mereka. Anak-anak dengan orang tua yang stres memiliki risiko yang jauh lebih tinggi terkena asma.
3. Obesitas
Kelebihan lemak di perut tampaknya menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar. Stres menyebabkan tingkat hormon kortisol yang lebih tinggi dan itu itu tampaknya meningkatkan jumlah lemak yang disimpan di perutmu.
4. Diabetes
Stres dapat memperburuk diabetes dengan dua cara. Pertama, stres dapat meningkatkan kemungkinan perilaku buruk, seperti makan tidak sehat dan minum berlebihan. Dan yang kedua, stres kemungkinan dapat meningkatkan kadar glukosa pada penderita diabetes tipe 2 secara langsung.
5. Depresi dan kecemasan
Mungkin tidak mengherankan jika stres kronis dikaitkan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi. Satu survei studi terbaru menemukan bahwa orang yang mengalami stres terkait dengan pekerjaan mereka, memiliki risiko 80% lebih tinggi terkena depresi dalam beberapa tahun daripada orang dengan stres yang lebih rendah.
6. Gangguan pencernaan
Stres dapat memperburuk gangguan pencernaanmu. Menurut Winner, stres juga merpakan faktor umum yang dapat menyebabkan gangguan kondisi pencernaan lainnya seperti sakit perut, gastroesophageal reflux (GERD), dan sindrom iritasi usus besar (IBS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)