FITNESS & HEALTH

Hati-hati! 5 Tanda Ini Tunjukkan Kadar Kortisol Kamu Naik

Aulia Putriningtias
Kamis 04 September 2025 / 17:09
Jakarta: Kortisol, yang dikenal sebagai 'hormon stres', adalah steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, yang terletak tepat di atas ginjal. Ada beberapa tanda-tandanya jika kadar kortisol kamu naik.

Lonjakan kortisol jangka pendek selama stres adalah normal. Namun, kortisol yang tinggi secara kronis dapat mengubah tubuh dan dapat menyebabkan kondisi yang disebut sindrom Cushing.

Kadar normalnya bervariasi tergantung waktu, dengan kadar tertinggi di pagi hari dan menurun sepanjang hari. Pada pagi hari, biasanya di pukul 6-8 pagi, kadar kortisol paling tinggi. Sedangkan, pukul 4 sore, biasanya kortisol sudah menurun.

Kadar kortisol tidak bisa tinggi atau terlalu rendah. Tubuh sejatinya memberikan sinyal atau tanda-tanda jika kadar kortisol tidak sesuai dengan kadar normalnya. 

Baca juga: 10 Gejala Kortisol Tinggi dan Akibat yang Ditimbulkan

Dilansir dalam Verywell Health, adapun beberapa tanda-tanda yang memungkinkan kadar kortisol naik, antara lain:
 

1. Kelemahan dan kelelahan otot


Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan seringnya kelelahan atau kelemahan otot. Namun, kelemahan otot dan kelelahan dapat disebabkan oleh banyak hal lain, sehingga gejala ini saja belum tentu mengindikasikan adanya masalah pada kadar kortisol.

Jadi, tetap diperlukan pemeriksaan jika terjadi kelemahan dan kelelahan otot. Karena bisa saja terindikasi mengalami kenaikan kadar kortisol.
 

2. Penambahan berat badan


Salah satu gejala kortisol tinggi adalah kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Kenaikan berat badan ini cenderung terjadi di bagian tengah tubuh, pangkal leher, dan di antara tulang belikat.
 

3. Perubahan suasana hati atau mood


Orang dengan kadar kortisol tinggi mungkin mengalami perubahan suasana hati seperti kecemasan, depresi, dan emosi yang sulit dikendalikan. 

Kamu juga mungkin mengalami masalah berpikir, seperti kehilangan ingatan, kebingungan, atau kesulitan fokus dan berkonsentrasi. Jika terjadi hal ini, segeralah berkonsultasi kepada psikolog.
 

4. Siklus menstruasi tidak teratur


Kadar kortisol yang tinggi dapat memengaruhi siklus menstruasi. Siklus menstruasi mungkin menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti. Perubahan ini juga dapat mempersulit kehamilan.

Jika hal ini terjadi, sesegera mungkin untuk berkonsultasi kepada dokter ahli. Hal ini agar diketahui apa penyebab dari siklus tidak teratur ini.
 

5. Sering terjadi infeksi


Kadar kortisol yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, terutama seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih sering terjadi atau infeksi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. 

Itulah beberapa tanda bahwa kadar kortisol kamu naik atau tidak dalam kondisi yang normal. Jika memiliki gejala yang mengindikasikan kadar kortisol abnormal atau khawatir tentang tingkat stres, segeralah konsultasikan dengan dokter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH