FITNESS & HEALTH

Hubungan Menopause dan Insomnia, Ini Penjelasannya

Aulia Putriningtias
Jumat 06 Juni 2025 / 22:01
Jakarta: Menopause pasti dialami oleh seluruh wanita di dunia. Namun, gangguan insomnia ketika menopause datang kerap kali datang dan sering tak disadari para wanita.

Menopause dikenal dapat menimbulkan gejala seperti rasa panas, keringat malam, dan perubahan suasana hati. Insomnia merupakan tantangan lain yang dihadapi wanita selama masa transisi ini. 

Sekitar 40 hingga 60 persen wanita menopause mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan tidur. Bagi banyak orang, insomnia merupakan salah satu gejala menopause yang paling mengganggu.

Baca juga: Ahli: Insomnia Dapat Hilang dengan Sendirinya, Tetapi Sesuai Jenisnya

Keluhan terkait tidur yang paling sering dilaporkan selama menopause adalah terbangun di malam hari. Butuh waktu lama untuk tertidur, bangun terlalu pagi, dan tidak cukup tidur adalah masalah umum lainnya.

Menurut Dr. Mary Rosser, MD, PhD, seorang dokter kandungan dan direktur Kesehatan Wanita Terpadu di NewYork-Presbyterian, stres adalah salah satu gangguan tidur lainnya. Stres sendiri bisa muncul ketika kita frustasi mengalami insomnia.

Wanita menopause yang mengalami insomnia memiliki lebih banyak rasa panas, yakni sebanyak 42 persen, dibandingkan mereka yang tidur nyenyak, sebanyak 14 persen.
 

Bagaimana mengetahui hubungan insomnia dan menopause?


Penurunan tajam dalam produksi estrogen bertanggung jawab atas sebagian besar gejala menopause, termasuk insomnia. Fluktuasi hormon menyebabkan hot flashes atau hot flashes di malam hari, yakni keringat malam.

Sekitar 75 persen wanita yang mengalami menopause mengalami gejolak panas yang hebat ini. Inilah yang membuat mereka terbangun di malam hari dengan tubuh basah oleh keringat. 

Peningkatan berat badan merupakan faktor lain yang menyebabkan kurang tidur. Hingga 70 persen wanita mengalami kenaikan berat badan di usia lima puluhan dan enam puluhan, dengan kenaikan rata-rata 1,5 pon per tahun.

 Berat badan berlebih dan obesitas berkontribusi terhadap apnea tidur obstruktif. Jeda dalam pernapasan ini yang menyebabkan terbangun berulang kali di malam hari.
 

Bagaimana cara mengendalikan insomnia di saat menopause?


Kamu bisa melakukan cara-cara awal terlebih dahulu untuk bisa mengendalikan insomnia di saat menopause. Adapun beberapa caranya, antara lain:
 

1. Tetap aktif 


Olahraga berfungsi sebagai alat bantu tidur alami. Sebagian dengan meningkatkan produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur-bangun, dan juga dengan mengatur suhu tubuh.
 

2. Makan makanan bernutrisi


Makan sehat bermanfaat pada setiap usia dan tahap kehidupan, tetapi nutrisi tertentu diketahui dapat meningkatkan kualitas tidur. Seperti isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai, kacang polong, lentil, dan kacang tanah, juga memiliki efek seperti estrogen yang dapat membantu tidur.

Zat besi dan folat dari sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi sindrom kaki gelisah, penyebab umum insomnia pada wanita. Kemudian, Vitamin E,  yang ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan seperti alpukat dan mangga, dapat meningkatkan kualitas tidur.
 

3. Menjaga rutinitas tidur


Mulailah untuk tidur secara teratur sesuai dengan jadwal. Pastikan kamar dan ranjang dalam keadaan bersih dan nyaman. Pentingnya untuk mengurangi cahaya biru dari gadget sebelum tidur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH