FITNESS & HEALTH
Zat Besi Diyakini Dapat Buat Otak Pintar, Ini Penjelasannya
Aulia Putriningtias
Selasa 18 Maret 2025 / 18:01
Jakarta: Moms, apakah tahu bahwa zat besi ternyata berperan aktif dalam meningkatkan kepintaran si kecil? Hal ini diungkapkan langsung oleh Spesialis Gizi Medik Dr. dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi.
Sebuah survei menunjukkan bahwa 50 persen ibu tidak tahu bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak pada kepintaran anak. Ditambah sebuah fakta, bahwa satu dari tiga anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi.
Zat besi memegang peranan penting dalam proses perkembangan otak bayi. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan zat besi, seperti daging, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan gandum utuh. Lantas, bagaimana dengan anak-anak yang mulai MPASI dan makan reguler?
Menurut dr. Dian, selain DHA, zat besi juga penting untuk mengoptimalkan kepintaran si kecil. Dilengkapi dengan padanan makanan yang bernutrisi, demi tumbuh kembang anak yang sehat.
"Selain DHA atau Omega-3, zat besi juga merupakan salah satu mikro nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mengoptimalkan kepintarannya terutama fokus dan memori belajar," jelas dr. Dian dalam temu media 'Optimalkan Zat Besi Si Kecil, Dukung Kepintaran Generasi Maju dari SGM' di Jakarta, Senin, 17 Maret 2025.
.jpg)
(Pemenuhan nutrisi sebaiknya dilakukan sesegera mungkin, terutama dalam masa pertumbuhan. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Penelitian dalam South East Asian Nutrition Survey II Indonesia (SEANUTS II) memaparkan bahwa konsumsi asupan zat besi anak-anak di Indonesia hanya mencapai 65,8 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan. Ini tentunya sangat memprihatinkan dan membutuhkan kolaborasi orang tua dalam meningkatkan zat besi pada anak.
"Orang tua harus mewaspadai kekurangan zat besi pada anak, karena kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan psikomotor dan mengganggu daya pikir anak," jelas dr. Dian.
Pemenuhan nutrisi sebaiknya dilakukan sesegera mungkin, terutama dalam masa pertumbuhan. Asupan nutrisi dapat diperoleh dari protein hewani yang kaya zat besi. Selain itu, untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh, juga dibutuhkan vitamin C.
Baca juga: Pesan Asmirandah untuk Moms: Zat Besi Penting untuk Anak
Dalam memenuhi pertumbuhan si kecil melalui asupan, dapat melalui sumber nutrisi yang difortifikasi. Hal ini seperti susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan zat besi dan vitamin C.
"Konsumsi zat besi yang disertai dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat," papar dr. Dian.
Selain melakukan pemantauan dari segi asupan makanan, ia juga menyarankan Moms dan Dads menbawa si kecil untuk memeriksakan diri ke dokter. Hal ini dapat melakukan skrining faktor risiko kurang zat besi secara rutin sebagai salah satu upaya penting untuk pencegahan dan deteksi dini masalah kekurangan zat besi anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sebuah survei menunjukkan bahwa 50 persen ibu tidak tahu bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak pada kepintaran anak. Ditambah sebuah fakta, bahwa satu dari tiga anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi.
Zat besi memegang peranan penting dalam proses perkembangan otak bayi. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan zat besi, seperti daging, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan gandum utuh. Lantas, bagaimana dengan anak-anak yang mulai MPASI dan makan reguler?
Menurut dr. Dian, selain DHA, zat besi juga penting untuk mengoptimalkan kepintaran si kecil. Dilengkapi dengan padanan makanan yang bernutrisi, demi tumbuh kembang anak yang sehat.
"Selain DHA atau Omega-3, zat besi juga merupakan salah satu mikro nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mengoptimalkan kepintarannya terutama fokus dan memori belajar," jelas dr. Dian dalam temu media 'Optimalkan Zat Besi Si Kecil, Dukung Kepintaran Generasi Maju dari SGM' di Jakarta, Senin, 17 Maret 2025.
.jpg)
(Pemenuhan nutrisi sebaiknya dilakukan sesegera mungkin, terutama dalam masa pertumbuhan. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Penelitian dalam South East Asian Nutrition Survey II Indonesia (SEANUTS II) memaparkan bahwa konsumsi asupan zat besi anak-anak di Indonesia hanya mencapai 65,8 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan. Ini tentunya sangat memprihatinkan dan membutuhkan kolaborasi orang tua dalam meningkatkan zat besi pada anak.
"Orang tua harus mewaspadai kekurangan zat besi pada anak, karena kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan psikomotor dan mengganggu daya pikir anak," jelas dr. Dian.
Pemenuhan nutrisi sebaiknya dilakukan sesegera mungkin, terutama dalam masa pertumbuhan. Asupan nutrisi dapat diperoleh dari protein hewani yang kaya zat besi. Selain itu, untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh, juga dibutuhkan vitamin C.
Baca juga: Pesan Asmirandah untuk Moms: Zat Besi Penting untuk Anak
Dalam memenuhi pertumbuhan si kecil melalui asupan, dapat melalui sumber nutrisi yang difortifikasi. Hal ini seperti susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan zat besi dan vitamin C.
"Konsumsi zat besi yang disertai dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat," papar dr. Dian.
Selain melakukan pemantauan dari segi asupan makanan, ia juga menyarankan Moms dan Dads menbawa si kecil untuk memeriksakan diri ke dokter. Hal ini dapat melakukan skrining faktor risiko kurang zat besi secara rutin sebagai salah satu upaya penting untuk pencegahan dan deteksi dini masalah kekurangan zat besi anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)