FITNESS & HEALTH
Jangan Dibiarkan, Alergi Susu Sapi Bisa Memperparah Otak Anak
Aulia Putriningtias
Selasa 21 Oktober 2025 / 13:41
Jakarta: Tanpa sadar, anak-anak di Indonesia banyak mengalami Alergi Susu Sapi. Namun, masih ada orang tua yang menganggap hanya sebagai intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa adalah kejadian di mana tubuh masih mau menerima susu sapi sedikit. Namun, alergi susu sapi adalah di mana tubuh menganggap susu sapi sebagai ancaman di dalam.
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaparkan bahwa 2 hingga 7,5 persen anak di Indonesia mengalami Alergi Susu Sapi (ASS). Hal ini terjadi biasanya pada tahun pertama kehidupannya.
Menurut dr. Tiara Nien Paramita, Sp.A selaku dokter spesialis anak, gejala alergi susu sapi sangat halus pada awalnya, seperti flu dan iritasi kulit. Maka dari itu, masih sering ditemukan terlambat dalam diagnosa anak terkena gejala alergi susu sapi.
"Setiap anak memiliki kondisi alergi yang berbeda, sehingga konsultasi dengan dokter anak menjadi langkah penting agar diagnosis dapat diberikan secara tepat,” jelas dr. Tiara pada Bicara Gizi Listen to The Little Sign: Saatnya Orang Tua SADAR Alergi Susu Sapi pada Anak di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.
Penelitian Annals of Medical Research (2023) menyatakan bahwa ibu dengan anak yang memiliki alergi susu sapi sering merasa cemas dan stres. Hal ini karena harus terus menyesuaikan pola makan anak dan mencari informasi yang valid.
"Biasanya anak dengan alergi makanan itu sering banyak dipantang pada akhirnya, dan mungkin psikologis orang tua tuh jadinya terganggu juga," tambah dr. Tiara.
"Jadi, ketakutan kalau mau ngasih makan anak, sementara anak itu kan butuh makanan-makanan semua segala macam protein untuk bertumbuh dan berkembang," jelasnya.
Meskipun anak dengan masalah alergi susu sapi perlu dipantau benar-benar, sebaiknya orang tua tidak menaruh kecemasan berlebihan. Sebab, ini akan sangat berefek terhadap anak.
Pentingnya bagi orang tua untuk mengenal gejala-gejala seperti ruam dan gatal, eksim atau kulit bersisik, muntah dan keluhan pencernaan seperti diare. Kemudian, berkonsultasi kepada dokter spesialis anak untuk peninjauan lebih lanjut.
Kemudian, penting untuk selalu cek kembali makanan yang ingin dikonsumsi, terutama dari luar. Parents perlu memastikan bahwa makanan-makanan di luar tidak mengganggu si kecil yang alergi susu sapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Intoleransi laktosa adalah kejadian di mana tubuh masih mau menerima susu sapi sedikit. Namun, alergi susu sapi adalah di mana tubuh menganggap susu sapi sebagai ancaman di dalam.
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaparkan bahwa 2 hingga 7,5 persen anak di Indonesia mengalami Alergi Susu Sapi (ASS). Hal ini terjadi biasanya pada tahun pertama kehidupannya.
Menurut dr. Tiara Nien Paramita, Sp.A selaku dokter spesialis anak, gejala alergi susu sapi sangat halus pada awalnya, seperti flu dan iritasi kulit. Maka dari itu, masih sering ditemukan terlambat dalam diagnosa anak terkena gejala alergi susu sapi.
"Setiap anak memiliki kondisi alergi yang berbeda, sehingga konsultasi dengan dokter anak menjadi langkah penting agar diagnosis dapat diberikan secara tepat,” jelas dr. Tiara pada Bicara Gizi Listen to The Little Sign: Saatnya Orang Tua SADAR Alergi Susu Sapi pada Anak di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.
Penelitian Annals of Medical Research (2023) menyatakan bahwa ibu dengan anak yang memiliki alergi susu sapi sering merasa cemas dan stres. Hal ini karena harus terus menyesuaikan pola makan anak dan mencari informasi yang valid.
"Biasanya anak dengan alergi makanan itu sering banyak dipantang pada akhirnya, dan mungkin psikologis orang tua tuh jadinya terganggu juga," tambah dr. Tiara.
"Jadi, ketakutan kalau mau ngasih makan anak, sementara anak itu kan butuh makanan-makanan semua segala macam protein untuk bertumbuh dan berkembang," jelasnya.
Meskipun anak dengan masalah alergi susu sapi perlu dipantau benar-benar, sebaiknya orang tua tidak menaruh kecemasan berlebihan. Sebab, ini akan sangat berefek terhadap anak.
Pentingnya bagi orang tua untuk mengenal gejala-gejala seperti ruam dan gatal, eksim atau kulit bersisik, muntah dan keluhan pencernaan seperti diare. Kemudian, berkonsultasi kepada dokter spesialis anak untuk peninjauan lebih lanjut.
Kemudian, penting untuk selalu cek kembali makanan yang ingin dikonsumsi, terutama dari luar. Parents perlu memastikan bahwa makanan-makanan di luar tidak mengganggu si kecil yang alergi susu sapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)