FITNESS & HEALTH

Kelurahan Rambutan Jadi Contoh Menkes Lomba Kader Temukan Pasien TBC

Yatin Suleha
Selasa 13 Mei 2025 / 13:23
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengusulkan agar kader kesehatan di seluruh Indonesia dilibatkan dalam lomba penemuan, pengobatan, dan pendampingan pasien tuberkulosis (TBC) hingga sembuh. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas peran besar kader dalam upaya eliminasi TBC.

“Tolong dicatat seluruh Indonesia, saya lombakan kader-kader yang paling banyak menemukan pasien TBC, paling banyak mengobati, dan paling banyak pasien yang sembuh. Mereka akan saya undang secara khusus sebagai bentuk penghargaan dari Kementerian Kesehatan,” ujar Menkes Budi dalam acara Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC di Jakarta Timur, Jumat, 9 Mei 2025.

Wali Kota Jakarta Timur menyambut baik ide Menkes Budi dan menyampaikan bahwa wilayahnya telah menetapkan seluruh kelurahan sebagai kampung bebas TBC. Dari total 65 kelurahan di Jakarta Timur, Kampung Rambutan dinilai sebagai yang terbaik dalam pelaksanaan program ini.

Baca juga: Berkat Program Penemuan Kasus Aktif, Satu RW di Kota Malang Bebas TBC

“Saya baru dua hari bertugas di Jakarta Timur, tapi saya sudah melihat potensi besar dari Kampung Rambutan. Momen ini akan saya jadikan sebagai ajang perlombaan antar-kelurahan menjelang HUT DKI atau HUT RI. Kita lihat siapa yang bisa menyaingi Kampung Rambutan,” ujarnya.

Menurutnya, di DKI Jakarta, saat ini telah ada 124 kampung yang dinyatakan bebas TBC. Menkes pun mengapresiasi berbagai ide dan inisiatif yang mendukung percepatan penanggulangan TBC.


(Menkes dalam acara Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC di Jakarta Timur, Jumat, 9 Mei 2025. Foto: Dok. Birkom Kemenkes)

Salah satunya adalah gagasan dari Satpol PP yang bersedia mendampingi kader saat menjangkau masyarakat.

“Idenya bagus tuh. Satpol PP bisa bantu kawal para kader saat turun ke lapangan,” kata Menkes Budi.

Inovasi lainnya datang dari tingkat kecamatan, yang mewajibkan pasien TBC resisten untuk mengirimkan video saat meminum obat, lengkap dengan penunjukan obat dan timestamp. Tujuannya untuk memastikan kepatuhan pengobatan dan mencegah resistensi.

“Kita harus benar-benar pastikan pasien minum obat dengan tuntas. Lewat video itu kita bisa awasi langsung, apakah pasien patuh atau tidak. Ini penting agar pengobatannya berhasil,” lanjut Menkes.

Saat ini telah digelar peluncuran gerakan nasional ini berlangsung di Kantor Lurah Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Gerakan bersama ini merupakan bagian penting dalam percepatan penanggulangan TBC berbasis masyarakat.

Baca juga: 5 Gejala TB Paru

Desa dan kelurahan siaga TBC diharapkan menjadi wilayah yang siap dan mandiri dalam pencegahan dan penanganan TBC secara berkelanjutan. Kelurahan Rambutan dipilih sebagai lokasi peluncuran karena telah terbukti menjadi contoh sukses dalam implementasi kampung siaga TBC.

Melalui kegiatan ini, pemerintah ingin memperkuat komitmen nasional untuk mewujudkan Indonesia bebas TBC. Sinergi antara desa, kelurahan, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH