Jakarta: Tuberkulosis paru adalah infeksi paru yang penularannya terjadi melalui partikel yang dapat terbawa melalui udara yang disebut dengan droplet nuclei, saat penderita batuk atau bersin.
Saat penderita TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet. Dilansir dari laman resmi Kemenkes, sekali batuk dapat mengeluarkan 3000 percikan dahak yang mengandung sampai 3500 kuman M. tuberculosis.
Sedangkan sekali bersin mengeluarkan 4500 - 1 juta kuman M. tuberculosis. Bakteri masuk ke saluran pernapasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Reaksi daya tahan tubuh akan terjadi 6-14 minggu setelah infeksi.
Dalam keterangan dr. Buti Ariani Arnur, SpP, Dokter Spesialis Paru & Pernapasan dari Eka Hospital Bekasi, tidak semua orang yang terpajan bakteri TB akan berkembang menjadi penyakit TB. Orang dengan daya tahan tubuh rendah, lebih berisiko menjadi sakit TB. Tuberkulosis dapat sembuh bila diobati dengan benar dan konsisten.
Dr. Buti Ariani Arnur, SpP memberikan beberapa gejala yang perlu kamu waspadai, antara lain:
.jpg)
(Batuk yang terus-menerus, berdahak, atau berdarah adalah ciri utama tuberkulosis (TBC). Batuk TBC berbeda dengan batuk biasa. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu adalah salah satu gejala utama TB paru. Batuk ini sering kali berdahak, kadang disertai darah. Jika kamu mengalami batuk lama dan tidak merespons pengobatan biasa, penting untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Orang yang menderita TB paru sering kali mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disebabkan oleh menurunnya nafsu makan dan meningkatnya kebutuhan energi tubuh untuk melawan infeksi.
Demam ringan tetapi berkepanjangan, terutama di malam hari, adalah gejala TB paru yang umum. Biasanya, penderita akan merasa demam selama beberapa jam, terutama pada sore hingga malam hari.
Keringat berlebihan di malam hari, meskipun tidak sedang dalam kondisi panas, adalah salah satu tanda khas TB. Keringat ini sering kali muncul bersamaan dengan demam yang berlangsung lama.
Penderita TB paru sering kali merasa lelah tanpa sebab yang jelas, bahkan ketika tidak melakukan aktivitas berat. Rasa lelah ini berhubungan dengan upaya tubuh melawan infeksi yang berkepanjangan.
Semakin cepat TB paru terdiagnosis, semakin cepat pula pengobatan yang bisa diberikan. Tuberkulosis paru yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke organ lain seperti tulang, otak, dan ginjal, menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Selain itu, orang yang tidak menyadari dirinya mengidap TB dapat menyebarkan kuman ini kepada orang-orang di sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Saat penderita TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet. Dilansir dari laman resmi Kemenkes, sekali batuk dapat mengeluarkan 3000 percikan dahak yang mengandung sampai 3500 kuman M. tuberculosis.
Sedangkan sekali bersin mengeluarkan 4500 - 1 juta kuman M. tuberculosis. Bakteri masuk ke saluran pernapasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Reaksi daya tahan tubuh akan terjadi 6-14 minggu setelah infeksi.
Dalam keterangan dr. Buti Ariani Arnur, SpP, Dokter Spesialis Paru & Pernapasan dari Eka Hospital Bekasi, tidak semua orang yang terpajan bakteri TB akan berkembang menjadi penyakit TB. Orang dengan daya tahan tubuh rendah, lebih berisiko menjadi sakit TB. Tuberkulosis dapat sembuh bila diobati dengan benar dan konsisten.
Lalu, bagaimana gejala TB Paru yang perlu diwaspadai?
Dr. Buti Ariani Arnur, SpP memberikan beberapa gejala yang perlu kamu waspadai, antara lain:
1. Batuk berkepanjangan
.jpg)
(Batuk yang terus-menerus, berdahak, atau berdarah adalah ciri utama tuberkulosis (TBC). Batuk TBC berbeda dengan batuk biasa. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu adalah salah satu gejala utama TB paru. Batuk ini sering kali berdahak, kadang disertai darah. Jika kamu mengalami batuk lama dan tidak merespons pengobatan biasa, penting untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
2. Penurunan berat badan
Orang yang menderita TB paru sering kali mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disebabkan oleh menurunnya nafsu makan dan meningkatnya kebutuhan energi tubuh untuk melawan infeksi.
3. Demam yang berkepanjangan
Demam ringan tetapi berkepanjangan, terutama di malam hari, adalah gejala TB paru yang umum. Biasanya, penderita akan merasa demam selama beberapa jam, terutama pada sore hingga malam hari.
4. Keringat malam
Keringat berlebihan di malam hari, meskipun tidak sedang dalam kondisi panas, adalah salah satu tanda khas TB. Keringat ini sering kali muncul bersamaan dengan demam yang berlangsung lama.
5. Kelelahan yang terus-menerus
Penderita TB paru sering kali merasa lelah tanpa sebab yang jelas, bahkan ketika tidak melakukan aktivitas berat. Rasa lelah ini berhubungan dengan upaya tubuh melawan infeksi yang berkepanjangan.
Mengapa deteksi dini penting?
Semakin cepat TB paru terdiagnosis, semakin cepat pula pengobatan yang bisa diberikan. Tuberkulosis paru yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke organ lain seperti tulang, otak, dan ginjal, menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Selain itu, orang yang tidak menyadari dirinya mengidap TB dapat menyebarkan kuman ini kepada orang-orang di sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)