FITNESS & HEALTH

Dokter: Mendapatkan Imunisasi Lengkap adalah Hak Anak

Aulia Putriningtias
Jumat 10 Mei 2024 / 13:11
Jakarta: Media sosial diramaikan dengan isu orang tua menolak sang anak diberikan vaksinasi wajib. Dokter Spesialis Anak dan Ahli Neurologi, Dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K) menegaskan imunisasi wajib adalah hak anak.

Tak sedikit masyarakat khawatir dengan efek samping vaksinasi yang diberikan untuk Si Kecil. Apalagi, ditambah isu terkini bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki efek samping pembekuan darah.

Dr. Setyo pun membuka suara. Ia menegaskan bahwa vaksin-vaksin di Indonesia pastinya sudah diuji oleh pakar terpilih. Manfaat dari vaksinasi pun didapat lebih banyak, dibanding kelemahannya.

Baca juga: Disebut Memiliki Efek Samping, Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

"Vaksin-vaksin di Indonesia ini diuji oleh pakar-pakar terbaik, ya. Jadi, sebenarnya lebih banyak manfaatnya dibandingkan mudaratnya (kekurangan)," ungkap dr. Setyo.

Ia mengatakan bahwa masyarakat jangan merasa khawatir berlebihan terkait efek samping vaksinasi. Vaksinasi ringan atau berat, pastinya memiliki efek samping. Efek samping pun bisa beragam, mulai dari demam, pegal-pegal, terserang kantuk, dan lainnya.

Contohnya adalah demam. Menurutnya, ketika anak mendapatkan efek samping demam setelah melakukan imunisasi, ketahanan daya tubuh dinilai kuat dalam memerangi virus atau bakteri di dalam tubuh.

"Kita perlu memerhatikan manfaatnya yang luas, terutama pada penyakit yang mematikan atau gejala sisanya sangat berat seperti TBC," tuturnya.

"Vaksin hepatitis, vaksin polio, vaksin hepatitis itu vaksin-vaksin yang kita pilih. Kalau tidak dikejar, angka mortalitas atau kecatatannya bisa tinggi," lanjutnya.
 

Imunisasi Wajib


Berbicara mengenai pengejaran imunisasi wajib, melakukan vaksinasi ganda pun tidak perlu khawatir karena aman. Dr. Setyo mengimbau asalkan anak sehat, tidak masalah untuk melakukan vaksinasi ganda.

Sejatinya, mendapatkan imunisasi wajib merupakan hak anak yang dibantu oleh orang tua. Bukan semata-mata hak dari orang tua. Dr. Setyo menerangkan bahwa tidak semua keluarga memiliki imunitas dan kesempatan yang sama.

Contohnya adalah ketika dihadapkan dengan keluarga yang enggan melakukan imunisasi wajib, bisa saja mendapatkan kelebihan dalam melakukan kontrol ke dokter dan memperoleh makanan bergizi. Namun, bagaimana dengan anak-anak di sekitarnya?

Jika anak yang tidak mendapatkan imunisasi wajib dan mendapati penyakit serta menularkan ke anak-anak sekitar, belum tentu mendapatkan keberuntungan yang sama. Terutama, pada segi lingkungan, seperti dipenuhi asap rokok, tidak makan bergizi, dan lainnya.

Dr. Setyo mengimbau kepada masyarakat untuk berpikir secara luas dan nasional. Jika memang enggan melakukan imunisasi wajib, sebaiknya tidak mengajak orang lain melakukan hal yang sama, sebab imunitas dan kesempatan anak berbeda-beda.

"Mendapatkan vaksinasi wajib itu merupakan hak anak juga lho, dan itu kewajiban orang tua. Kita sudah memilih vaksin yang dapat mencegah kematian, maupun kecacatan. Jadi, jangan ikut ikutan, kita harus memikirkan anak kita," tutup dr. Setyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH