FITNESS & HEALTH
Mengubah Paradigma Perawatan Batu Ginjal lewat Teknologi ESWL
A. Firdaus
Rabu 16 Oktober 2024 / 12:10
Tangerang: Batu ginjal terbentuk dari mineral dan garam yang mengkristal dalam ginjal. Jika batu ini tidak dikeluarkan, dapat menyebabkan infeksi dan kerusakan ginjal yang serius.
Paradigma negatif kerap membayangi para pasien yang ingin melakukan perawatan atau operasi batu ginjal. Namun, seiring teknologi kesehatan yang kian berkembang, stigma itu mulai terkikis.
Adalah Bethsaida Hospital Gading Serpong yang menyajikan inovasi terbaru urology dalam mengubah paradigma perawatan batu ginjal melalui teknologi ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) dengan alat bernama Richard Wolf Piezolith 3000 Plus. Dengan menggunakan alat canggih ini, pasien dapat merasakan kenyamanan maksimal selama prosedur dengan hasil yang lebih optimal.
Baca juga: Ini 2 Metode Inovatif untuk Mengatasi Batu Ginjal
Keunggulan Richard Wolf Piezolith 3000 Plus:
Pembangkit gelombang kejut berbasis piezoelektrik menghasilkan energi yang stabil dan terfokus, membuat perawatan lebih aman dan efektif.
Posisi batu ginjal dapat dipantau secara akurat melalui C-Arm dan USG real-time, sehingga dokter dapat menentukan target dengan lebih presisi.
Alat ini dilengkapi dengan fitur penyesuaian otomatis posisi pasien, memudahkan proses tindakan dan memastikan keakuratan selama prosedur berlangsung.
Tempat tidur pasien dirancang dengan pergerakan halus untuk memberikan kenyamanan ekstra, mengurangi kecemasan selama tindakan.
Teknologi ini mampu mengurangi rasa nyeri selama proses penghancuran batu ginjal, tanpa memerlukan anestesi.
“Dengan alat baru ini, pasien jadi lebih nyaman saat menjalani prosedur. Teknologi yang kami pakai sekarang lebih modern dan bisa menghancurkan batu ginjal dengan lebih akurat, nyerinya juga lebih minim," ungkap dr. Donny Eka Putra, Sp.U (K), Dokter Spesialis Urologi, Konsultan Trauma dan Rekonstruksi Bethsaida Hospital Gading Serpong,
Namun, yang perlu diketahui, menurut dr. Donny adalah, tidak semua batu bisa diterapi dengan ESWL, ada kondisi tertentu, misalnya batu kompleks, yang membutuhkan tindakan minimal invasive, seperti PCNL dan RIRS.
"Kami ingin pasien merasa tenang, aman dan nyaman saat dirawat di sini. Kehadiran teknologi ESWL terbaru ini benar-benar membantu pasien menjalani pengobatan dengan lebih santai, tanpa rasa sakit yang berlebihan. Kami berusaha selalu memberikan yang terbaik, dan alat ini salah satu bukti nyata komitmen kami untuk meningkatkan kualitas layanan," terang dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital.
Kondisi yang dapat ditangani dengan Richard Wolf Piezolith 3000 Plus
Teknologi ESWL ini efektif menangani batu ginjal dan batu ureter, yang seringkali menyebabkan gejala seperti:
• Nyeri pinggang hilang timbul.
• Nyeri saat buang air kecil.
• Mual dan muntah.
• Hematuria (darah dalam urine).
Melalui ESWL, gelombang kejut diarahkan ke batu ginjal, sehingga menghancurkannya menjadi partikel-partikel kecil yang bisa dikeluarkan melalui urin tanpa operasi invasif. Teknologi ini juga cocok bagi pasien yang tidak bisa menjalani operasi karena risiko kesehatan tertentu, menjadikannya alternatif yang aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Paradigma negatif kerap membayangi para pasien yang ingin melakukan perawatan atau operasi batu ginjal. Namun, seiring teknologi kesehatan yang kian berkembang, stigma itu mulai terkikis.
Adalah Bethsaida Hospital Gading Serpong yang menyajikan inovasi terbaru urology dalam mengubah paradigma perawatan batu ginjal melalui teknologi ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) dengan alat bernama Richard Wolf Piezolith 3000 Plus. Dengan menggunakan alat canggih ini, pasien dapat merasakan kenyamanan maksimal selama prosedur dengan hasil yang lebih optimal.
Baca juga: Ini 2 Metode Inovatif untuk Mengatasi Batu Ginjal
Keunggulan Richard Wolf Piezolith 3000 Plus:
1. Teknologi Piezoelektrik Canggih
Pembangkit gelombang kejut berbasis piezoelektrik menghasilkan energi yang stabil dan terfokus, membuat perawatan lebih aman dan efektif.
2. Pemantauan Real-Time dengan C-Arm dan USG
Posisi batu ginjal dapat dipantau secara akurat melalui C-Arm dan USG real-time, sehingga dokter dapat menentukan target dengan lebih presisi.
3. Fitur Automatic Patient Positioning
Alat ini dilengkapi dengan fitur penyesuaian otomatis posisi pasien, memudahkan proses tindakan dan memastikan keakuratan selama prosedur berlangsung.
4. Bed dengan Pergerakan Halus
Tempat tidur pasien dirancang dengan pergerakan halus untuk memberikan kenyamanan ekstra, mengurangi kecemasan selama tindakan.
5. Nyeri Minimal, Tanpa Anestesi
Teknologi ini mampu mengurangi rasa nyeri selama proses penghancuran batu ginjal, tanpa memerlukan anestesi.
“Dengan alat baru ini, pasien jadi lebih nyaman saat menjalani prosedur. Teknologi yang kami pakai sekarang lebih modern dan bisa menghancurkan batu ginjal dengan lebih akurat, nyerinya juga lebih minim," ungkap dr. Donny Eka Putra, Sp.U (K), Dokter Spesialis Urologi, Konsultan Trauma dan Rekonstruksi Bethsaida Hospital Gading Serpong,
Namun, yang perlu diketahui, menurut dr. Donny adalah, tidak semua batu bisa diterapi dengan ESWL, ada kondisi tertentu, misalnya batu kompleks, yang membutuhkan tindakan minimal invasive, seperti PCNL dan RIRS.
"Kami ingin pasien merasa tenang, aman dan nyaman saat dirawat di sini. Kehadiran teknologi ESWL terbaru ini benar-benar membantu pasien menjalani pengobatan dengan lebih santai, tanpa rasa sakit yang berlebihan. Kami berusaha selalu memberikan yang terbaik, dan alat ini salah satu bukti nyata komitmen kami untuk meningkatkan kualitas layanan," terang dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital.
Kondisi yang dapat ditangani dengan Richard Wolf Piezolith 3000 Plus
Teknologi ESWL ini efektif menangani batu ginjal dan batu ureter, yang seringkali menyebabkan gejala seperti:
• Nyeri pinggang hilang timbul.
• Nyeri saat buang air kecil.
• Mual dan muntah.
• Hematuria (darah dalam urine).
Melalui ESWL, gelombang kejut diarahkan ke batu ginjal, sehingga menghancurkannya menjadi partikel-partikel kecil yang bisa dikeluarkan melalui urin tanpa operasi invasif. Teknologi ini juga cocok bagi pasien yang tidak bisa menjalani operasi karena risiko kesehatan tertentu, menjadikannya alternatif yang aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)