FITNESS & HEALTH
Sering Dialami Si Kecil, Ini Cara Mudah Cegah Masalah Pencernaan pada Anak
Aulia Putriningtias
Kamis 19 Juni 2025 / 15:16
Jakarta: Gangguan pencernaan menjadi salah satu masalah kesehatan pada anak yang seringkali dialami. Namun, tak sedikit orang tua merasa hal ini terlalu wajar, sehingga dibiarkan begitu saja. Padahal, bisa dicegah, loh!
Masalah pencernaan pada anak biasanya datang dari pola hidup dan lingkungan sekitar. Jika dibiarkan tanpa penanganan cepat dan tepat, akibatnya dapat fatal. Jadi, sebenarnya tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Beberapa contoh masalah pencernaan pada anak yang sering dialami seperti diare, sembelit, sakit perut ataupun muntah; gejalanya akan muncul selama 1-3 hari sejak terpapar. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi orang tua maupun tim medis.
Baca juga: Selain untuk Mencegah Sembelit, Ini 5 Manfaat Pepaya bagi Kesehatan
Menurut dr. Himawan Aulia Rahman selaku Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, gangguan pencernaan akan menghambat aktivitas anak sehari-hari. Terutama, mereka sangat membutuhkan untuk aktif pada umur-umur tersebut.
"Ini bisa menghambat pertumbuhan mereka. Untuk itu orang tua perlu lebih teliti masalah kesehatan anak," ungkap dr. Himawan dalam temu media bersama Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025.
Dr. Himawan menambahkan bahwa anak-anak mengalami masalah pencernaan biasanya dikarenakan pola hidup. Mulai dari persoalan makanan, olahraga, termasuk mengonsumsi jajanan-jajanan di sekitar lingkungan mereka.
Lantas, apa saja yang perlu dilakukan orang tua dalam memantau anak-anak mereka? Dr. Himawan mengimbau untuk memerhatikan kadar minumnya. Penting bagi si kecil untik tetap terhidrasi.

dr. Himawan Aulia Rahman selaku Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah. Dok. Aulia/Medcom
"Sebisa mungkin berikan air minum yang cukup supaya anak tidak dehidrasi dan juga porsi makan mereka diberikan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya," jelas dr. Hemawan.
Pentingnya bagi orang tua tetap untuk memberikan makanan yang bernutrisi dan mengajak si anak tetap aktif. Hindarilah makanan dengan tinggi garam, gula, dan lemak, demi kebaikan pencernaan si kecil.
Jika Moms dan Dads punya anak balita, penting untuk menjauhkan benda-benda kecil yang bisa masuk ke mulut. Karena balita dan anak-anak belum tentu mengerti apakah itu bahaya atau tidak. Jadi, kita perlu memantaunya sebagai orang tua.
"Kalau memiliki anak masih balita, disarankan jauhkan benda-benda kecil yang bisa dia masukkan ke dalam mulut. Benda-benda ini seperti baterai kancing, logam ataupun hal lainnya," paparnya.
Orang tua juga jangan sungkan untuk memeriksa kepada ahlinya. Namun, janganlah panik, ya! Tetap pantau masalah pencernaan anak-anak, jika tidak mengalami peningkatan penyembuhan selama dua hingga tiga hari, segeralah berkonsultasi kepada dokter ahli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Masalah pencernaan pada anak biasanya datang dari pola hidup dan lingkungan sekitar. Jika dibiarkan tanpa penanganan cepat dan tepat, akibatnya dapat fatal. Jadi, sebenarnya tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Beberapa contoh masalah pencernaan pada anak yang sering dialami seperti diare, sembelit, sakit perut ataupun muntah; gejalanya akan muncul selama 1-3 hari sejak terpapar. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi orang tua maupun tim medis.
Baca juga: Selain untuk Mencegah Sembelit, Ini 5 Manfaat Pepaya bagi Kesehatan
Menurut dr. Himawan Aulia Rahman selaku Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, gangguan pencernaan akan menghambat aktivitas anak sehari-hari. Terutama, mereka sangat membutuhkan untuk aktif pada umur-umur tersebut.
"Ini bisa menghambat pertumbuhan mereka. Untuk itu orang tua perlu lebih teliti masalah kesehatan anak," ungkap dr. Himawan dalam temu media bersama Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025.
Dr. Himawan menambahkan bahwa anak-anak mengalami masalah pencernaan biasanya dikarenakan pola hidup. Mulai dari persoalan makanan, olahraga, termasuk mengonsumsi jajanan-jajanan di sekitar lingkungan mereka.
Lantas, apa saja yang perlu dilakukan orang tua dalam memantau anak-anak mereka? Dr. Himawan mengimbau untuk memerhatikan kadar minumnya. Penting bagi si kecil untik tetap terhidrasi.

dr. Himawan Aulia Rahman selaku Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah. Dok. Aulia/Medcom
"Sebisa mungkin berikan air minum yang cukup supaya anak tidak dehidrasi dan juga porsi makan mereka diberikan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya," jelas dr. Hemawan.
Pentingnya bagi orang tua tetap untuk memberikan makanan yang bernutrisi dan mengajak si anak tetap aktif. Hindarilah makanan dengan tinggi garam, gula, dan lemak, demi kebaikan pencernaan si kecil.
Jika Moms dan Dads punya anak balita, penting untuk menjauhkan benda-benda kecil yang bisa masuk ke mulut. Karena balita dan anak-anak belum tentu mengerti apakah itu bahaya atau tidak. Jadi, kita perlu memantaunya sebagai orang tua.
"Kalau memiliki anak masih balita, disarankan jauhkan benda-benda kecil yang bisa dia masukkan ke dalam mulut. Benda-benda ini seperti baterai kancing, logam ataupun hal lainnya," paparnya.
Orang tua juga jangan sungkan untuk memeriksa kepada ahlinya. Namun, janganlah panik, ya! Tetap pantau masalah pencernaan anak-anak, jika tidak mengalami peningkatan penyembuhan selama dua hingga tiga hari, segeralah berkonsultasi kepada dokter ahli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)