FITNESS & HEALTH
Oshin Tak Khawatir, Program JKN Jadi Pelindung Keluarganya
Medcom
Senin 19 Mei 2025 / 19:42
Jakarta: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah terbukti memberikan layanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat Indonesia.
Tidak hanya layanan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) saja tetapi juga di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Baik itu rawat jalan, bahkan termasuk layanan rawat inap.
Oshin Nela Nababan (23) wanita asal Kabupaten Karo telah menjadi peserta JKN sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Ia menceritakan banyak pengalaman saat ia mengakses layanan JKN, pada Selasa, 11 Maret 2025.
Baca juga: Erika Rasakan Kemudahan Akses Layanan JKN Saat di Luar Kota
Wanita yang akrab disapa Oshin ini mengatakan mungkin tanpa JKN ia akan merasa kesulitan membayar untuk membayar biaya rumah sakit karena penyakit yang dialaminya. Oshin mengakui bahwa ia sudah sangat sering memanfaatkan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan.
“Terakhir saya pakai kemarin untuk melakukan pemeriksaan mata. Tahun 2024 lalu saya menggunakan JKN untuk mengobati penyakit batu ginjal. Sejak awal tahun 2024 saya sudah sering merasakan sakit pinggang dan nyeri ketika buang air kecil. Cuma sakit yang saya alami tidak begitu saya rasakan karena saya anggap hanya karena kelelahan bekerja dan kurang minum air putih,” ujar Oshin.
Karena sakitnya semakin sering, Oshin kemudian mengeluhkan hal ini kepada rekan kerjanya. Rekan kerja Oshin pun menyarankan agar segera melakukan pemeriksaan di FKTP tempat ia terdaftar.
.jpg)
(Oshin Nela Nababan, wanita asal Kabupaten Karo mengatakan mungkin tanpa JKN ia akan merasa kesulitan membayar untuk membayar biaya rumah sakit karena penyakit yang dialaminya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
“Setelah menjelaskan semua ke dokter yang ada di FKTP mengenai keluhan sakitnya, dokter menyarankan saya untuk dirujuk ke FKRTL agar bisa mendapatkan tindakan medis lanjutan seperti rontgen dan cek urine, sehingga dapat mengetahui penyakit apa sebenarnya yang saya alami," kenang Oshin.
"Sesampai di rumah sakit saya segera ditangani oleh petugas medis dengan melakukan rontgen dan cek urine. Dari hasil rontgen kelihatan jelas ternyata saya mengalami batu ginjal, sehingga disarankan untuk rawat inap beberapa hari dan dilakukannya proses Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL),” jelas Oshin.
Tidak hanya untuk pengobatan batu ginjal, wanita asli suku Batak ini mengatakan ia pernah operasi usus buntu pada tahun 2023. Waktu itu perutnya terasa sangat sakit
“Awalnya saya kira mag saya kambuh namun dengan cepat orangtua saya langsung membawa saya ke klinik, sesampai di klinik saya langsung mendapatkan rujukan ke rumah sakit, karena menurut dokter sakit perut yang saya alami bukan karena asam lambung, di rumah sakit tanpa proses yang ribet, saya langsung mendapatkan penanganan oleh dokter, setelah beberapa jam saya diperiksa ternyata saya terkena penyakit usus buntu, tidak berselang lama dari hari setelah saya didiagnosis usus buntu saya langsung dilakukan tindakan operasi,” tutur Oshin
Selama mendapatkan layanan kesehatan menurut Oshin, dokter dan petugas medis sangat baik dan sangat peduli. Oshin tidak merasakan perbedaan layanan meskipun pembiayaannya menggunakan JKN. Semuanya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tidak hanya Oshin, keluarganya juga merasakan manfaat yang besar dari Program JKN. Dengan terdaftarnya seluruh anggota keluarga sebagai peserta JKN, Oshin mengaku tidak perlu lagi khawatir jika salah satu anggota keluarganya membutuhkan pengobatan.
Baca juga: Dosen di Lhokseumawe Akui Kemudahan Layanan dengan Mobile JKN
“Semua proses, mulai dari pendaftaran hingga keluar rumah sakit, sangat lancar. Saya benar-benar merasakan bagaimana pemerintah peduli terhadap kebutuhan kesehatan rakyatnya melalui program ini,” ungkap Oshin.
(BPJS Kesehatan, perlindungan untuk berbagai penyakit, termasuk penyakit kronis dan penyakit menular. Foto: Dok. Instagram BPJS Kesehatan/@bpjskesehatan_ri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tidak hanya layanan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) saja tetapi juga di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Baik itu rawat jalan, bahkan termasuk layanan rawat inap.
Oshin Nela Nababan (23) wanita asal Kabupaten Karo telah menjadi peserta JKN sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Ia menceritakan banyak pengalaman saat ia mengakses layanan JKN, pada Selasa, 11 Maret 2025.
Baca juga: Erika Rasakan Kemudahan Akses Layanan JKN Saat di Luar Kota
Wanita yang akrab disapa Oshin ini mengatakan mungkin tanpa JKN ia akan merasa kesulitan membayar untuk membayar biaya rumah sakit karena penyakit yang dialaminya. Oshin mengakui bahwa ia sudah sangat sering memanfaatkan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan.
“Terakhir saya pakai kemarin untuk melakukan pemeriksaan mata. Tahun 2024 lalu saya menggunakan JKN untuk mengobati penyakit batu ginjal. Sejak awal tahun 2024 saya sudah sering merasakan sakit pinggang dan nyeri ketika buang air kecil. Cuma sakit yang saya alami tidak begitu saya rasakan karena saya anggap hanya karena kelelahan bekerja dan kurang minum air putih,” ujar Oshin.
Karena sakitnya semakin sering, Oshin kemudian mengeluhkan hal ini kepada rekan kerjanya. Rekan kerja Oshin pun menyarankan agar segera melakukan pemeriksaan di FKTP tempat ia terdaftar.
.jpg)
(Oshin Nela Nababan, wanita asal Kabupaten Karo mengatakan mungkin tanpa JKN ia akan merasa kesulitan membayar untuk membayar biaya rumah sakit karena penyakit yang dialaminya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
“Setelah menjelaskan semua ke dokter yang ada di FKTP mengenai keluhan sakitnya, dokter menyarankan saya untuk dirujuk ke FKRTL agar bisa mendapatkan tindakan medis lanjutan seperti rontgen dan cek urine, sehingga dapat mengetahui penyakit apa sebenarnya yang saya alami," kenang Oshin.
"Sesampai di rumah sakit saya segera ditangani oleh petugas medis dengan melakukan rontgen dan cek urine. Dari hasil rontgen kelihatan jelas ternyata saya mengalami batu ginjal, sehingga disarankan untuk rawat inap beberapa hari dan dilakukannya proses Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL),” jelas Oshin.
Tidak hanya untuk pengobatan batu ginjal, wanita asli suku Batak ini mengatakan ia pernah operasi usus buntu pada tahun 2023. Waktu itu perutnya terasa sangat sakit
“Awalnya saya kira mag saya kambuh namun dengan cepat orangtua saya langsung membawa saya ke klinik, sesampai di klinik saya langsung mendapatkan rujukan ke rumah sakit, karena menurut dokter sakit perut yang saya alami bukan karena asam lambung, di rumah sakit tanpa proses yang ribet, saya langsung mendapatkan penanganan oleh dokter, setelah beberapa jam saya diperiksa ternyata saya terkena penyakit usus buntu, tidak berselang lama dari hari setelah saya didiagnosis usus buntu saya langsung dilakukan tindakan operasi,” tutur Oshin
Selama mendapatkan layanan kesehatan menurut Oshin, dokter dan petugas medis sangat baik dan sangat peduli. Oshin tidak merasakan perbedaan layanan meskipun pembiayaannya menggunakan JKN. Semuanya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tidak hanya Oshin, keluarganya juga merasakan manfaat yang besar dari Program JKN. Dengan terdaftarnya seluruh anggota keluarga sebagai peserta JKN, Oshin mengaku tidak perlu lagi khawatir jika salah satu anggota keluarganya membutuhkan pengobatan.
Baca juga: Dosen di Lhokseumawe Akui Kemudahan Layanan dengan Mobile JKN
“Semua proses, mulai dari pendaftaran hingga keluar rumah sakit, sangat lancar. Saya benar-benar merasakan bagaimana pemerintah peduli terhadap kebutuhan kesehatan rakyatnya melalui program ini,” ungkap Oshin.
(BPJS Kesehatan, perlindungan untuk berbagai penyakit, termasuk penyakit kronis dan penyakit menular. Foto: Dok. Instagram BPJS Kesehatan/@bpjskesehatan_ri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)