FITNESS & HEALTH
5 Kebiasaan Pagi Hari Merusak Kesehatan Tubuh
A. Firdaus
Selasa 30 September 2025 / 16:10
Jakarta: Kebiasaan pagi memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan suasana hati, tingkat energi, dan bahkan kesehatan jangka panjang seseorang. Namun, seringkali kebiasaan yang dijalani di pagi hari justru lebih merugikan daripada menguntungkan.
Dilansir dari Realsimple, para ahli memberikan 5 kebiasaan pagi hari yang dapat merusak kesehatan tubuh. Berikut di antaranya:
Setelah tidur semalaman, tubuh biasanya mengalami dehidrasi ringan. Minum kopi sebagai minuman pertama di pagi hari justru dapat memperburuk kondisi ini.
Maxine Yeung, ahli gizi dan pemilik The Wellness Whisk, LLC, menjelaskan bahwa kafein dalam kopi bersifat diuretik, yang berarti dapat menarik cairan dari tubuh dan membuat seseorang lebih sering buang air kecil.

Hal ini berisiko menambah dehidrasi yang sudah terjadi. Selain itu, kopi juga dapat menekan nafsu makan, sehingga tanpa sadar seseorang mungkin melewatkan sarapan.
Air putih tidak hanya membantu menghidrasi tubuh, tetapi juga dapat memicu pencernaan dan metabolisme. Disarankan untuk minum setidaknya dua gelas air sebelum menikmati cangkir kopi pertama.
Melewatkan sarapan setelah berpuasa semalaman dapat membuat seseorang merasa lesu, sulit berkonsentrasi, dan bahkan memengaruhi suasana hati.
“Meskipun melewatkan sarapan tidak selalu berbahaya, hal ini seringkali menyebabkan ngemil berlebihan di siang dan malam hari, yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan gangguan kadar gula darah,” ujar Yeung. Idealnya, makan sebaiknya dilakukan dalam dua jam setelah bangun tidur. Jika sulit melakukannya, sebaiknya dengarkan rasa lapar dan makan sesegera mungkin di pagi hari. Prioritaskan makanan yang mengandung protein, lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat.
Mengecek ponsel segera setelah bangun tidur, baik untuk membaca berita, membuka email, atau melihat media sosial dapat membuat otak langsung masuk ke keadaan reaktif sebelum sempat tenang.

Annie Miller, terapis kedokteran tidur perilaku dan pendiri DC Metro Therapy, menjelaskan bahwa kebiasaan “doomscrolling” di pagi hari dapat melatih otak untuk mengasosiasikan waktu bangun dengan stres atau kecemasan.
Seiring waktu, hal ini dapat meningkatkan kecemasan dasar, memengaruhi konsentrasi dan suasana hati, bahkan mengganggu ritme sirkadian.
Memulai hari dengan terburu-buru dan melewatkan rutinitas pagi dapat langsung membuat tubuh masuk ke mode stres. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, sistem saraf tidak mendapat kesempatan untuk beralih ke keadaan yang lebih tenang dan stabil.
“Hal ini sebenarnya dapat mengganggu kemampuan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sepanjang hari. Otak tetap dalam mode bertahan hidup lebih lama, membuatnya lebih sulit untuk berpikir jernih atau merespons tantangan dengan fleksibel,” kata Miller.
Disarankan menyediakan waktu buffer, bahkan hanya lima menit, untuk melakukan ritual singkat yang menenangkan seperti melakukan peregangan ringan atau keluar sebentar.
Mendapatkan sinar matahari di pagi hari dapat membantu meningkatkan mood dan fokus. Jika seseorang menutup tirai dan menghindari waktu di luar setelah bangun tidur, maka dorongan mental alami ini akan terlewatkan.
Stacey A. Pawlak, PhD, psikolog klinis di University of Iowa Health Care, menyarankan untuk menjaga ruangan tetap gelap di malam hari, termasuk menutup lampu detektor asap dan layar ponsel, tetapi membiarkan sinar matahari masuk begitu bangun di pagi hari.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dilansir dari Realsimple, para ahli memberikan 5 kebiasaan pagi hari yang dapat merusak kesehatan tubuh. Berikut di antaranya:
1. Minum kopi sebelum air putih
Setelah tidur semalaman, tubuh biasanya mengalami dehidrasi ringan. Minum kopi sebagai minuman pertama di pagi hari justru dapat memperburuk kondisi ini.
Maxine Yeung, ahli gizi dan pemilik The Wellness Whisk, LLC, menjelaskan bahwa kafein dalam kopi bersifat diuretik, yang berarti dapat menarik cairan dari tubuh dan membuat seseorang lebih sering buang air kecil.

Hal ini berisiko menambah dehidrasi yang sudah terjadi. Selain itu, kopi juga dapat menekan nafsu makan, sehingga tanpa sadar seseorang mungkin melewatkan sarapan.
Air putih tidak hanya membantu menghidrasi tubuh, tetapi juga dapat memicu pencernaan dan metabolisme. Disarankan untuk minum setidaknya dua gelas air sebelum menikmati cangkir kopi pertama.
2. Melewatkan sarapan
Melewatkan sarapan setelah berpuasa semalaman dapat membuat seseorang merasa lesu, sulit berkonsentrasi, dan bahkan memengaruhi suasana hati.
“Meskipun melewatkan sarapan tidak selalu berbahaya, hal ini seringkali menyebabkan ngemil berlebihan di siang dan malam hari, yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan gangguan kadar gula darah,” ujar Yeung. Idealnya, makan sebaiknya dilakukan dalam dua jam setelah bangun tidur. Jika sulit melakukannya, sebaiknya dengarkan rasa lapar dan makan sesegera mungkin di pagi hari. Prioritaskan makanan yang mengandung protein, lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat.
3. Buru-buru Ngecek hape
Mengecek ponsel segera setelah bangun tidur, baik untuk membaca berita, membuka email, atau melihat media sosial dapat membuat otak langsung masuk ke keadaan reaktif sebelum sempat tenang.

Annie Miller, terapis kedokteran tidur perilaku dan pendiri DC Metro Therapy, menjelaskan bahwa kebiasaan “doomscrolling” di pagi hari dapat melatih otak untuk mengasosiasikan waktu bangun dengan stres atau kecemasan.
Seiring waktu, hal ini dapat meningkatkan kecemasan dasar, memengaruhi konsentrasi dan suasana hati, bahkan mengganggu ritme sirkadian.
4. Memulai hari dengan terburu-buru
Memulai hari dengan terburu-buru dan melewatkan rutinitas pagi dapat langsung membuat tubuh masuk ke mode stres. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, sistem saraf tidak mendapat kesempatan untuk beralih ke keadaan yang lebih tenang dan stabil.
“Hal ini sebenarnya dapat mengganggu kemampuan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sepanjang hari. Otak tetap dalam mode bertahan hidup lebih lama, membuatnya lebih sulit untuk berpikir jernih atau merespons tantangan dengan fleksibel,” kata Miller.
Disarankan menyediakan waktu buffer, bahkan hanya lima menit, untuk melakukan ritual singkat yang menenangkan seperti melakukan peregangan ringan atau keluar sebentar.
5. Tidak mendapatkan sinar matahari pagi
Mendapatkan sinar matahari di pagi hari dapat membantu meningkatkan mood dan fokus. Jika seseorang menutup tirai dan menghindari waktu di luar setelah bangun tidur, maka dorongan mental alami ini akan terlewatkan.
Stacey A. Pawlak, PhD, psikolog klinis di University of Iowa Health Care, menyarankan untuk menjaga ruangan tetap gelap di malam hari, termasuk menutup lampu detektor asap dan layar ponsel, tetapi membiarkan sinar matahari masuk begitu bangun di pagi hari.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)