FITNESS & HEALTH
Mengenal Alat LVAD untuk Penderita Gagal Jantung
Medcom
Kamis 10 Agustus 2023 / 17:13
Jakarta: Rumah Sakit Siloam menggelar simposium mini membahas seputar penanganan gagal jantung dengan alat Left Ventricular Assist Device (LVAD). LVAD merupakan perangkat medis yang digunakan untuk membantu kinerja jantung dalam memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung terdeteksi 15 dari 1.000 penduduk Indonesia.
"Sebagai bentuk komunikasi medis antar tenaga kesehatan, simposium mini memperkenalkan LVAD, prosedur pemasangan, serta langkah perawatan yang dihadiri oleh lebih dari 75 dokter dan spesialis kardiologi di Indonesia," demikian keterangan tertulis RS Siloam Kebon Jeruk.
Simposium mini ini menghadirkan beberapa ahli kardiologi di Indonesia maupun dari institusi internasional sebagai pembicara, seperti Guru Besar Kardiologi Indonesia di bidang gagal jantung, Prof. Dr. dr. Bambang Budi Siswanto, Sp.JP(K), FISHR, FAsCC, FAPSC, FACC, dan President of Heart Failure Society Singapore, dr. Lim Choon Pin, MBBS, MMED, MRCP, FAMS, FESC, FACC.
"Awalnya, LVAD berfungsi untuk menyokong fungsi pompa jantung selama pasien menunggu ketersediaan donor transplantasi jantung. Namun, dengan adanya teknologi terkini yang menunjang durabilitas jangka panjang, alat ini telah menjadi solusi akhir bagi penderita gagal jantung lanjut, terutama apabila tidak terdapat pilihan untuk transplantasi jantung," katanya.

Tindakan pemasangan LVAD di RS Siloam Kebon Jeruk disebut telah didukung oleh tim multidisiplin dengan kompetensi internasional serta peralatan medis dan ruang perawatan dengan teknologi terbaru. Prosedur ini juga menerapkan pelayanan komprehensif, dimulai dari persiapan operasi pasien hingga terapi pasca pemasangan alat.
"Klinik ini dibuka untuk masyarakat umum untuk melakukan konsultasi tanpa biaya terkait penyakit gagal jantung," katanya.
Selain konsultasi, pasien juga dapat menerima pemantauan kondisi selama rawat jalan melalui konsep home telemonitoring. Klinik ini juga didukung oleh 1 dokter umum, 1 perawat, 1 apoteker dan 1 ahli gizi.
"Mereka dilatih secara khusus untuk memberikan pelayanan menyeluruh untuk pasien jantung yang membutuhkan konsultasi lebih mendalam termasuk obat-obatan yang dikonsumsi, cara pemakaian dan efek samping obat, keluhan harian, hingga konsultasi pola hidup sesuai kebutuhan pasien," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung terdeteksi 15 dari 1.000 penduduk Indonesia.
"Sebagai bentuk komunikasi medis antar tenaga kesehatan, simposium mini memperkenalkan LVAD, prosedur pemasangan, serta langkah perawatan yang dihadiri oleh lebih dari 75 dokter dan spesialis kardiologi di Indonesia," demikian keterangan tertulis RS Siloam Kebon Jeruk.
Simposium mini ini menghadirkan beberapa ahli kardiologi di Indonesia maupun dari institusi internasional sebagai pembicara, seperti Guru Besar Kardiologi Indonesia di bidang gagal jantung, Prof. Dr. dr. Bambang Budi Siswanto, Sp.JP(K), FISHR, FAsCC, FAPSC, FACC, dan President of Heart Failure Society Singapore, dr. Lim Choon Pin, MBBS, MMED, MRCP, FAMS, FESC, FACC.
"Awalnya, LVAD berfungsi untuk menyokong fungsi pompa jantung selama pasien menunggu ketersediaan donor transplantasi jantung. Namun, dengan adanya teknologi terkini yang menunjang durabilitas jangka panjang, alat ini telah menjadi solusi akhir bagi penderita gagal jantung lanjut, terutama apabila tidak terdapat pilihan untuk transplantasi jantung," katanya.

Tindakan pemasangan LVAD di RS Siloam Kebon Jeruk disebut telah didukung oleh tim multidisiplin dengan kompetensi internasional serta peralatan medis dan ruang perawatan dengan teknologi terbaru. Prosedur ini juga menerapkan pelayanan komprehensif, dimulai dari persiapan operasi pasien hingga terapi pasca pemasangan alat.
"Klinik ini dibuka untuk masyarakat umum untuk melakukan konsultasi tanpa biaya terkait penyakit gagal jantung," katanya.
Selain konsultasi, pasien juga dapat menerima pemantauan kondisi selama rawat jalan melalui konsep home telemonitoring. Klinik ini juga didukung oleh 1 dokter umum, 1 perawat, 1 apoteker dan 1 ahli gizi.
"Mereka dilatih secara khusus untuk memberikan pelayanan menyeluruh untuk pasien jantung yang membutuhkan konsultasi lebih mendalam termasuk obat-obatan yang dikonsumsi, cara pemakaian dan efek samping obat, keluhan harian, hingga konsultasi pola hidup sesuai kebutuhan pasien," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)